Peningkatan pertumbuhan tunas kunyit putih pada perbanyakan in vitro melalui aplikasi berbagai jenis dan konsentrasi sitokinin

Murgayanti Murgayanti, Fatilla Nur Ramadhanti, Sumadi Sumadi

Abstract


Sari

Kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) merupakan tanaman obat yang bermanfaat dan perlu dibudidayakan lebih luas, namun terkendala oleh penyediaan bibit bermutu yang terbatas sehingga menjadi langka. Perbanyakan tanaman dengan cara konvensional memerlukan bibit bermutu dalam jumlah dan waktu yang lama, sedangkan ketersediaan benih masih terbatas. Perbanyakan secara in vitro dapat mengatasi kelangkaan bibit kunyit putih yang bermutu tinggi dalam jumlah besar dan bebas patogen. Ketersediaan bibit unggul yang dihasilkan secara in vitro bergantung pada jenis dan konsentrasi sitokinin yang ditambahkan pada media kultur. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan jenis dan konsentrasi sitokinin yang paling baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan tunas kunyit putih secara in vitro. Percobaan dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran yang berlangsung pada bulan Agustus 2019 – April 2020. Bahan tanam berasal dari tunas rimpang yang berukuran ±0,5 – 1,0 cm. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap 10 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Media yang digunakan adalah Murashige and Skoog dengan 10 perlakuan yang diuji yaitu tanpa penambahan sitokinin, penambahan jenis sitokinin Benzil Amino Purine, 2-Isopenteniladenina  konsentrasi 1,5; 3,0; dan 4,5 ppm dan Thidiazuron  konsentrasi 0,15; 0,30; dan 0,45 ppm. Hasil percobaan menunjukkan terdapat pengaruh yang berbeda dalam memacu dan merangsang pemunculan jumlah tunas, tinggi tanaman, dan panjang akar pada tunas kunyit putih secara in vitro. Pemberian 0,45 ppm Thidiazuron memberikan pengaruh terbaik dalam menghasilkan jumlah tunas.

Kata Kunci: Tunas Rimpang, Perbanyakan, Kaempferia rotunda, Sitokinin

 

Abstract 

White turmeric (Kaempferia rotunda L.) is useful medicinal plant and need to be cultivated more widely, but is constrained by the supply of limited high quality seeds.  In vitro propagation can overcome the scarcity of high quality white turmeric seeds in large quantities and pathogens free. Availability of superior seeds produced in vitro depends on the type and concentration of cytokinin added to the culture media. The aim of this research was to determine type and concentration of cytokinins that give the best effect on the growth of white turmeric shoots in vitro culture. The experiment was conducted at Tissue Culture Laboratory of Agriculture, Universitas Padjadjaran from August 2019 to April 2020. The planting material was derived from rhizome buds measuring ±0.5 - 1.0 cm. The experimental design was Completely Randomized Design by 10 treatments with 3 replications. Medium used Murashige and Skoog with 10 treatments: no cytokinin addition, the addition of cytokinin Benzyl Amino Purine, 2-Isopenteniladenina  concentrations 1.5; 3.0; and 4.5 ppm and Thidiazuron  concentrations 0.15; 0.30; and 0.45 ppm. The results showed that there were different effect in stimulating the appearance number of shoots, plant height, and root length in multiplication of white turmeric in vitro. The treatment of Thidiazuron 0.45 ppm was the best treatment on number of shoots.

Keywords : Rhizome buds, Multiplication, Kaempferia rotunda, Cytokinin


Keywords


Tunas Rimpang; Perbanyakan; Kaempferia rotunda; Sitokinin

References


Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Tanaman Biofarmaka Indonesia. https://www.bps.go.id/publication/2018/10/05/fb684e53549e5fa3fc174c8d/statistik-tanaman-biofarmaka-indonesia-2017.html (diakses pada 13 Juli 2020)

Chaerunnisa. 2018. Kajian Etnobotani Tanaman Kunyit Putih (Kaempferia rotunda L.) sebagai Tanaman Obat Masyarakat Desa Palangga Kecamatan Palangga Kabupaten Gowa. Fak. Sains dan Teknol. UIN Alauddin Makassar.

Chuenboonngarm, N., S. Charoonsote, dan S. Bhamarapravati. 2001. Effect of BA and 2-iP on Shoot Proliferation and Somaclonal Variation of Gardenia jasminoides Ellis in vitro Culture. 27: 137–141.

Davies, P.J. 1995. The Plant Hormone Concept: Concentration, Sensitivity and Transport. in p.j. davies (ed.). Plant Hormone . Physiology, Biochemistry and Molecular Biology. Kluwer Academic Publisher. dordrecht/boston/london

Demissie, A.G. 2013. Effect of Different Combinations of BAP (6-benzyl amino purine) and NAA (Napthalene Acetic Acid) on Multiple Shoot Proliferation of Plantain (Musa spp.) cv. Matoke from Meristem Derived Explant. Academia J. Biotech. 1(5): 2315-7747.

Diastuti, H., M. Chasani, and Suwandri. 2018. Antibacterial Activity of Benzyl Benzoate and Crotepoxide from Kaempferia rotunda L. Rhizome. Indones. J. Chem. doi: 10.1016/j.vetpar.2014.03.009.

Guo, B., B.H. Abbasi, A. Zeb, L.. Xu, and Y.. Wei. 2011. Thidiazuron: A multi-dimensional plant growth regulator. African J. Biotechnol. 10(45): 8984–9000. doi: 10.5897/ajb11.636.

Iliev, I., A. Gajdošová, G. Libiaková, and S.M. Jain. 2010. Plant Micropropagation. Plant Cell Cult. Essent. Methods III(March): 1–23. doi: 10.1002/9780470686522.ch1.

Joy, P.P., S. Mathew, B.P. Skaria, and G. Mathew. 2016. Agronomic Practices for Quality Production of Kaempferia rotunda L. Aromat. Med. Plants Res. Stn. (March 2006).

Karim, M.A., S.W. Ardie, dan N. Khumaida. 2014. Pematahan Dormansi Rimpang Kaempferia parvifloraWall. ExBaker. Bul. Agrohorti 2(1): 104. doi: 10.29244/agrob.2.1.104-114.

Kasilingam, T., G. Raman, N.D. Sundramoorthy, G. Supramaniam, S.H. Mohtar, and F.A. Avin. 2018. A Review on In vitro Regeneration of Ginger : Tips and Highlights. European J. Med. Plants 23(3)(May): 1–8. doi: 10.9734/EJMP/2018/40181.

Mardiyah, Z. Basri, R. Yusuf, dan Hawalina. 2017. Pertumbuhan Tunas Anggur Hitam (Vitis vinivera L.) pada Berbagai Konsentrasi Bezylamino Purin dan Indolebutyric Acid. J. Agrland 24 (3) : 181-189, Desember 2017. ISSN : 0854- 641X. E-ISSN : 2407-7607.

Mustafaanand, P.H. 2014. In-vitro plant regeneration in Kaempferia rotunda Linn . through somatic embryogenesis - a rare medicinal plant. 3(9): 409–414.

Naz, S., F. Aslam, S. Ilyas, K. Shahzadi and A. Tariq. 2012. In Vitro Propagation of Tuberose (Poliants tuberosa). Journal of Medicinal Plants Research 6 (24): 4107-4112.

Quiroz, K.A., M. Berríos, B. Carrasco, J.B. Retamales, P.D.S. Caligari, and R. García-Gonzáles. 2017. Meristem Culture and Subsequent Micropropagation of Chilean Strawberry (Fragaria chiloensis (L.) Duch.). Biol. Res. 50(1): 1–11. doi: 10.1186/s40659-017-0125-8.

Ramesh, Y. and V. Ramassamy. (2014). Effect of gelling Agents in In Vitro Multiplication of Banana var. Poovan. International Journal Advanced Biology Reasearch., 4(3), 308-311.

Rostiana, O. 2007. Aplikasi Sitokinin Tipe Purin dan Urea Pada Multiplikasi Tunas Anis (Pimpinellla anisum L.) In Vitro. 13(1): 1–7.

Salim, Z., dan E. Munadi. 2017. Info Komoditi Tanaman Obat. Pertama. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Jakarta.

Sari, H.M., S. Utami, E. Wiryani, dan L. Khotim. 2012. Distribusi Famili Zingiberaceae Pada Ketinggian Yang Berbeda Di Kabupaten Semarang Hanif Maya Sari, Sri Utami, Erry Wiryani, Murningsih dan Lilih Khotim Perwati. 14(1).

Satyavathi, V. V., P.P. Jauhar, E.M. Elias, and M.B. Rao. 2004. Effects of Growth Regulators on In Vitro Plant Regeneration in Durum Wheat. Crop Sci. 44(5): 1839–1846. doi: 10.2135/cropsci2004.1839.

Suharijanto. 2011. Induksi Tunas Jeruk Pamelo (Citrus maxima Merr.) Kultivar Bageng Secara In Vitro dengan Pemberian Jenis dan Konsentrasi Sitokinin. Mawas Juni 2011.

Wiratno. 2017. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Obat Berkelanjutan. Semin. Nas. Pertan. dan Tanam. Herb. Berkelanjutan di Indones. (3): 1–16.

Yulizar, D.R., Z.A. Noli, dan M. Idris. 2014. Induksi Tunas Kunyit Putih (Curcuma zedoaria Roscoe) Pada Media MS Dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi BAP dan Sukrosa Secara In Vitro. 3(4): 310–316.

Yunus, A., M. Rahayu, Samanhudi, B. Pujiasmanto, dan H.J. Riswanda. 2016. Respon Kunir Putih (Kaempferia rotunda) terhadap Pemberian IBA dan BAP pada Kultur In Vitro. Agrosains 18(2): 44–49.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v19i3.29469

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat