Evaluasi tiga sistem budidaya di lahan sempit pada budidaya dua kultivar bayam di Kota Bekasi

Syariful Mubarok, Salsabila Dwi Ananda, Farida Farida, Ainun Fadilah, Rija Sudirja

Abstract


Abstrak

Budidaya sayuran pada lahan sempit di daerah perkotaan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem budidaya tanaman bayam yang paling baik untuk diterapkan pada lahan sempit pekarangan di Kota Bekasi. Percobaan ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2020 di areal pemukiman yang berlokasi di Jalan Caringin Raya, Kota Bekasi. Percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Dua kultivar bayam, ‘Maestro’ dan ‘Mira’, dibudidayakan pada tiga sistem budidaya berbeda, yaitu konvensional, vertikultur, dan hidroponik rakit apung yang diulang sebanyak empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman bayam pada sistem hidroponik rakit apung menghasilkan pertumbuhan, hasil, kualitas hasil, serta pendapatan yang paling baik dibandingkan dengan sistem budidaya konvensional dan vertikultur.

Kata kunci: Hidroponik, hortikultura, sayuran, vertikultur

 

Abstract

Vegetable cultivation on limited areas in urban is one of the government's efforts to obtain food security. The purpose of this study was to determine the best amaranth cultivation system to be applied in urban farming system likewise on limited areas in Bekasi City. This experiment was carried out from August to September 2020 in a densely inhabited living area located on Caringin Raya Street, Bekasi. The experiment used a Randomized Block Design. Two cultivars amaranth, ‘Maestro’ and ‘Mira’ were cultivated under treatment of three different cultivation. There were conventional system, verticulture system, and hydroponic floating raft, that repeated four times. The results showed that amaranth cultivation on the floating raft hydroponic produced the best growth, yield, yield quality, and revenue, compared to conventional and verticulture cultivation systems.

Keywords: Hydroponic, horticulture, vegetables, verticulture.


Keywords


Hidroponik; hortikultura; sayuran; vertikultur

References


Ahmed, N., H.L.C. Darshanee, I.A. Khan, Z.F. Zhang, and T.X. Liu. 2019. Host selection behavior of the green peach aphid, Myzus persicae, in response to volatile organic compounds and nitrogen contents of cabbage cultivars. Frontier in Plant Science, 10(79): 1-12

Andrian, N., Mariati, dan F. E. T. Sitepu. 2018. Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Pemberian Hidrogel dan Frekuensi Penyiraman dengan Sistem Vertikultur. Jurnal Agroekoteknologi FP USU, 6(2): 286-293

Ashari, Saptana, dan T. B. Purwantini. 2012. Potensi dan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Ketahanan Pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 30 (1): 13-30. Retrieved from http://pse.litbang.pertanian.go.i d/ind/pdffiles/FAE30-1b.pdf.

Asharo, R. K., E. Lisanti, R. Indrayanti, Adisyahputra, P.O. Pasaribu, R. Priambodo, V. Rizkawati, and Y. Irnidayanti. 2021. Cultivation of family medicinal plants using the verticulture method as efforts to use narrow yard land in Rawamangun, East Jakarta. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani, 5(1):61-74

Barbosa, G.L., F.D.A. Gadelha, N. Kublik, A. Proctor, L. Reichelm, E. Weissinger, G.M. Wohlleb, and R.U. Halden. 2015. Comparison of land, water, and energy requirements of lettuce grown using hydroponic vs. Conventional agricultural methods. Int. J. Environ. Res. Public Health, 12: 6879-6891

Beacham, A.M., L.H. Vickers, and J.M. Monaghan. 2019. Vertical farming: a summary of approaches to growing skywards. Journal of Horticultural Science and Biotechnology, 94(3): 277-283

Bulgari, R., A. Petrini, G. Cocetta, C. Nicoletto, A. Ertani, P. Sambo, A. Ferrante, and S. Nicola. 2021. The Impact of COVID-19 on horticulture: critical issues and opportunities derived from an unexpected occurrence. Horticulturae, 7(124): 1-17

Fauzi R., E. T. S. Putra, dan E. Ambarwati. 2013. Pengayaan Oksigen di Zona Perakaran Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.) Secara Hidroponik. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Vegetalika 2(4): 63-74.

Food and Agriculture Organization. 2008. Urban Agriculture For Sustainable Poverty Alleviation and Food Security. 84p.

Giriwati, N.S.S., A. Citraningrum, and I. Setyabudi. 2018. Urban farming: people preference towards verticulture model in small housing type-settlements in Malang as sustainable landscape movement. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 179: 1-18

Handoko. 1994. Dasar Penyusunan dan Aplikasi Model Simulasi Komputer Untuk Pertanian.Institut Pertanian Bogor. Bogor. 104 hlm

Harshana, A., S.B. Patil, and S.S. Udikeri. 2017. Validation of existing IPM module of cotton under high density planting system. Journal of Entomology and Zoology Studies, 5(5): 687-690

Indriasti, R. 2013. Analisis Usaha Sayuran Hidroponik pada PT Kebun Sayur.

Iqbal, M. 2006. Penggunaan Pupuk Majemuk Sebagai Sumber Hara pada Budidaya Bayam Secara Hidroponik dengan Tiga Fertigasi. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kulkarni, S., P.S. Abraham, N. Mohanty, N.N. Kadam, and M. Thakur. 2018. Sustainable Raft Based Hydroponic System for Growing Spinach and Coriander. Springer International AG, pp.: 117-125

Lingga, L. 2010. Cerdas Memilih Sayuran. Jurnal Agronomi 7(2): 6-8.

Morard, P., dan J. Silvestre. 1996. Plant Injury Due to Oxygen Deficiency in The Root Environment of Soilless Culture: A Review. Plant and Soil Vol. 184:243-254.

Muchtar, A.F. 2010. Panduan Praktis Strategi Memenangkan Persaingan Usaha dengan Menyusun Business Plan. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Nappu, B dan F. Arief. 2012. Budidaya Sayuran di Lahan Pekarangan. BPTP Sulawesi Selatan. Available at http://sulsel.litbang.deptan.go.id.

Pemerintah Kota Bekasi. 2020. Kondisi Geografis Wilayah Kota Bekasi. Online: https://www.bekasikota.go.id/pages/kondisi-geografis-wilayah-kota-bekasi. (Diakses pada 31 Agustus 2020)

Samad, M. Y. 2006. Pengaruh penanganan pasca panen terhadap mutu komoditas hortikultura. Sains Dan Teknologi Indonesia, 8(1), 31–36.

Santoso, E. B. dan R. R. Widya. 2014. Gerakan Pertanian Perkotaan dalam Mendukung Kemandirian Masyarakat di Kota Surabaya. Seminar Nasional CITIES.

Septariarini, D.N., A. Herawati, Mujiyo. 2019. Pemanfaatan berbagai tanaman refugia sebagai pengendali hama alami pada tanaman cabai (Capsicum annum L.). Prima, 3(1): 1-9.

Wachjar, A., dan R. Anggayuhlin. 2013. Peningkatan produktivitas dan efisiensi konsumsi air tanaman bayam (Amaranthus tricolor L.) pada teknik hidroponik melalui pengaturan populasi tanaman. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bul. Agrohorti 1(1):127-134.

Zulfitri. 2005. Analisis Jenis Dan Polybag Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Cabai (Capsicum Annum L.) Sistem Hidroponik. Bulletin Penelitian (8):1-10.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v20i2.32022

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat