Respons pertumbuhan bibit kelapa sawit terhadap bioherbisida saliara di pembibitan awal
Abstract
Abstrak
Keberadaan gulma pada pembibitan kelapa sawit dapat menurunkan kualitas bibit. Pengendalian gulma di pembibitan awal harus dilakukan secara dengan tangan (hand weeding), karena bibit dapat mati akibat aplikasi herbisida. Aplikasi bioherbisida saliara (Lantana camara) pada bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dapat menjadi alternatif pengendalian gulma yang ramah lingkungan dan mengurangi tenaga kerja. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan 1 Politeknik CWE, pada November 2019 sampai Februari 2020. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan: kontrol (tanpa aplikasi bioherbisida), Ekstrak Lantana camara 1%, 2%, dan 3%. Setiap perlakuan diulangi sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bioherbisida Lantana camara mengandung senyawa alelokimia yaitu Saponin (2,07%), Tanin (3,28%), dan Flavonoid (1,83%). Gulma Lantana camara dapat dijadikan bahan alternatif bioherbisida pra tumbuh karena berpengaruh nyata terhadap daya tumbuh gulma. Meskipun bioherbisida menurunkan tinggi bibit pada 3 bulan setelah tanam (BST) dan diameter batang bibit pada 1 BST, namun bioherbisida tidak mempengaruhi jumlah daun, kehijauan daun, dan biomassa bibit. Bioherbisida Lantana camara dengan konsentrasi 1% menunjukkan hasil terbaik dalam menekan laju pertumbuhan gulma.
Kata Kunci: Bibit, Bioherbisida, Fisiologi, Gulma, Morfologi
Abstract.
The presence of weeds in oil palm nurseries can reduce the quality of the seedlings. Usually, mechanical weeding by hand is needed in pre-nursery because the use of chemical treatment caused the oil palm seeeling died. Bioherbicide application of Lantana camara to oil palm seedling (Elaeis guineensis Jacq.) can be alternative weed control that is environmental friendly and reduces labor. This research conducted at Teaching Farm Politeknik CWE, from November 2019 to Februari 2020. Experiment was arranged in Randomized Block Design, with treatments are Control (without bioherbicide application), Bioherbicide Lantana camara 1%, 2% and 3%. Every treatments was repeated three times. The results showed that Lantana camara bioherbicide contained allelochemical compounds, namely saponins (2.07%), tannins (3.28%), and flavonoids (1.83%). Lantana camara weed can be used as an alternative material for pre-growing herbicides because it has a significant effect on reduced weed population. Although bioherbicides decreased seedling height at 3 months after planting (MAP) and stem diameter at 1 MAP, bioherbicides did not affect leaf number, leaf greenness, and seedling biomass. Bioherbicide Lantana camara with concentration 1% showed the best treatment for controlling weeds in oil palm pre nursery.
Keywords: Bioherbicide, Morphology, Physiology, Seedlings, Weed
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Antika, R.S., S. Nanik, dan Sugiatno. 2014. Uji fitotoksisitas herbisida Aminosiklopiraklor pada bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Jurnal Agrotek Tropika. 2(3): 424-430.
Ariyanti, M., R.D. Intan, M. Yudithia, dan A.C. Yudha. 2018. Pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan komposisi media tanam dan interval penyiraman yang berbeda. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit. 26(11): 11-22.
Asrani, D. 2010. Pemanfaatan gulma babandotan dan tembelekan dalam pengendalian Sitophillus SPP. pada benih jagung. Jurnal Agrisains 1(1): 58-59.
Bailey, K.L. 2014. The Bioherbicide Approach to Weed Control Using Plant Pathogens. The Integrated Pest Management. London (USA): Elsevier Academic Press.
Balai Penelitian Tanah. 2009. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk (Petunjuk Teknis Edisi 2). Jakarta (ID) : Balai Penelitian Tanah, Badan Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian, Departemen Pertanian.
Deaville, E. R., D. I. Givens, and I. Mueler-Harvey. 2010. Chesnut and Mimosa tannin silages: Effect in sheep differ for apparent digestibilty, nitrogen utilitation and losses. Animal Feed Science and Technology Journal. 157: 129-138.
Faqihhudin. 2014. Penggunaan Herbisida IPA-Glifosat terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Residu pada Jagung. Jurnal Ilmu Pertanian. 17(1): 122-125.
Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Inderjid. 2005. Soil microorganisms: An Important Determinant of Allelopathic Activity. Plant Soil Journal. 273(2): 227-236.
Krisno, M.A.B., 2016. Pembuatan herbisida organic di kelompok tani sumber URIP-1 Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Jurnal Dedikasi. 13: 75-82.
Mirnawati., P. Rhamadhani, S. Nengah. 2017. Uji efektivitas ekstrak daun tahi ayam (Lantana camara) sebagai bioherbisida alami terhadap perkecambahan biji akasia berduri (Acacia nolitica (L.). [Skripsi]. Sulawesi (ID): Universitas Tadulako.
Pamungkas, M. A. dan Supijatno. 2017. Pengaruh pemupukan Nitrogen terhadap tinggi dan percabangan tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) untuk pembentukan bidang petik. Buletin Agronomi. 5(2): 234-241.
Rambe, T. D., P. Lasiman, Sudharto, dan J. P. Caliman. 2010. Pengelolaan Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit. PT Smart TBK. Jakarta.
Sari, V. I. 2018. Pemanfaatan gulma saliara (Lantana camara L.) sebagai bioherbisida pra tumbuh dan pengolahan tanah untuk pengendalian gulma di areal perkebunan kelapa sawit. Jurnal Agrosintesa. 1(1): 10-17.
Sari, V. I. dan S. Toto. 2018. Tanggap pertumbuhan morfologi dan fisiologi bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan awal (pre nursery) dengan metode penanaman vertikultur. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi Tahun 2018. Hal 191-201.
Tavares, R. L., A. S. Silva, A. R. N. Campos, A. R. P. Schuler, and J. A. de Sousa. 2015. Nutritional composition, phytochemicals and microbiological quality of the legume, Mucuna pruriens. African. Journal of Biotechnology. 14(8): 676- 682.
Zulyana, U. 2011. Respon ketimun (Cucumis sativus) terhadap pemberian kombinasi Dosis Dan Macam Bentuk Pupuk Kotoran Sapi Di Getasan. [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret.
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v20i2.32512
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.