Respons fisiologi dan hasil lateks tanaman karet klon GT 1 di kebun karet rakyat terhadap sistem eksploitasi dan curah hujan

Yayuk Purwaningrum, Yenni Asbur, Dedi Kusbiantoro, Khairunnisyah Khairunnisyah

Abstract


Abstrak

Klon GT 1 adalah klon Slow Starter (SS) dimana perubahan sukrosa menjadi partikel karet di dalam pembuluh lateks berlangsung lambat dan pada saat gugur daun hasil lateks lebih stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan curah hujan dan sistem eksploitasi terhadap fisiologi dan hasil lateks klon GT1. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat Kecamatan Besitang Sumatera Utara, ketinggian tempat 500 – 700 m di atas permukaan laut. Analisa fisiologi lateks di PT. Sucofindo Indonesia. Tanaman yang digunakan adalah klon GT 1 umur 25 tahun dengan besar lilit batang antara 60 – 75 cm, diukur dengan ketinggian 130 cm dari permukaan tanah. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan terdiri dari kombinasi panjang alur sadap dan aplikasi stimulan. Panjang alur  sadap, terdiri dari panjang alur sadap 1/4 spiral, 1/2 spiral, dan 1/8 spiral, sementara aplikasi stimulan terdiri dari stimulan cair dan stimulan gas. Semua perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang alur sadap pendek dan aplikasi stimulan cair memiliki kadar sukrosa lateks tinggi . Aplikasi stimulan gas menunjukkan kadar sukrosa lateks yang tinggi pada panjang alur sadap panjang. Kadar tiol belum menunjukkan tingkat stress pada klon GT 1 dapat terlihat dari kadar tiolnya berkisar 0,84 – 1,10 mM. Produksi lateks klon GT 1 lebih dipengaruhi oleh sistem ekploitasi daripada  curah hujan.

Kata Kunci: fisiologi lateks, Hevea brasiliensis, klon GT 1, slow starter


Abstract

GT 1 is a Slow Starter (SS) clone where the change of sucrose into rubber particles in the latex vessels is slow, and at the time of leaves fall, the latex yield is more stable. This study aimed to determine the relationship between agro-climate and exploitation system on the physiology and yield of latex clone GT1. The research was carried out in Langkat, Besitang, North Sumatra, at an altitude of 500 – 700 m above sea level. Physiological traits analysis of latex was conducted at PT. Sucofindo Indonesia. The plant used was a 25 years old GT 1 clone with a trunk circumference of 60 – 75 cm, measured at the height of 130 cm from the ground. The experimental design used Randomized Block Design. The treatments consisted by combination of tapping groove length levels and stimulant application. Tapping groove length consisted of 1/4, 1/2, and 1/8 spiral, while stimulant application consisted of liquid and gas stimulant. The results showed that short tapping groove length and liquid stimulant application had high latex sucrose content, as given by long tapping groove length and gas stimulant application. Thiol level did not show the stress level in the GT 1 clone, it could be seen from the thiol level of 0.84 – 1.10 mM. Latex production of GT 1 clones was more influenced by the exploitation system than by rainfall.

Keywords: GT 1 clone, Hevea brasiliensis, latex phyisiology, slow starter

Klon GT 1 adalah klon Slow Starter (SS) dimana perubahan sukrosa menjadi partikel karet di dalam pembuluh lateks berlangsung lambat dan pada saat gugur daun hasil lateks lebih stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan curah hujan dan sistem eksploitasi terhadap fisiologi dan hasil lateks klon GT1. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat Kecamatan Besitang Sumatera Utara, ketinggian tempat 500 – 700 m di atas permukaan laut. Analisa fisiologi lateks di PT. Sucofindo Indonesia. Tanaman yang digunakan adalah klon GT 1 umur 25 tahun dengan besar lilit batang antara 60 – 75 cm, diukur dengan ketinggian 130 cm dari permukaan tanah. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan terdiri dari kombinasi panjang alur sadap dan aplikasi stimulan. Panjang alur  sadap, terdiri dari panjang alur sadap 1/4 spiral, 1/2 spiral, dan 1/8 spiral, sementara aplikasi stimulan terdiri dari stimulan cair dan stimulan gas. Semua perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang alur sadap pendek dan aplikasi stimulan cair memiliki kadar sukrosa lateks tinggi . Aplikasi stimulan gas menunjukkan kadar sukrosa lateks yang tinggi pada panjang alur sadap panjang. Kadar tiol belum menunjukkan tingkat stress pada klon GT 1 dapat terlihat dari kadar tiolnya berkisar 0,84 – 1,10 mM. Produksi lateks klon GT 1 lebih dipengaruhi oleh sistem ekploitasi daripada  curah hujan.

Keywords


fisiologi lateks; Hevea brasiliensis; klon GT 1; slow starter

References


Ardika, R., A. N. Cahyo, dan T. Wijaya. 2011. Dinamika gugur daun dan produksi berbagai klon karet kaitannya denga kandungan air tanah. J. Penelitian Karet, 29(2): 102-109.

Ditjebun. 2012. Luas Areal Karet dan Produktivitas Perkebunan di Indonesian, 2008-2012. Rubber Area by Province in Indonesia, 2008-2012. Directorate General of Estate.

Eschbach, J.M. and R. Lacrote. 1989. Factor influencing response to hormonal yield stimulation: limits of this stimulation. Plant Physiology of Rubber Tree Latex. Boca Raton, CRC Press, Plantations 5(3): 327-329.

Gireesh, T., S. Raj, K. K. Midin, and V. C. Mercykutty. 2011. Rubber yield of certain clones of Hevea brasiliensis and relationship with climate variables. J.Natural Rubber Research, 24(1): 54-60.

Google earth. 2019. https://earth.google.com/web/@0,-49.7426,0a,22251752.77375655d,35y,0h,0t,0r/data=KAE (diakses 20 Mei 2020).

Gohet, E, C. Scomparin, E. Cavaloc et al. 2008. Influence of ethepon stimulation on latex physiological parameter and conquences on latex diagnosis implementary in Rubber Agro-Industry. IRRDB Workshop. Latex Harvesting Technology.

Gunarsih, A. dan Kartasapoetra. 2012. Klimatologi: Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan Tanaman Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.

Herlinawati, A. dan Kuswanhadi. 2012. Pengaruh Penggunaan Stimulan Gas terhadap Produksi dan Karakter Fisiologi Klon Karet BPM 24. J. Penelitian Karet, 2012, 30(2) : 100-107.

Herlinawati, A. dan Kuswanhadi. 2018. Effect of ethephon stimulation on yield and latex physiologyon various irr clones. J. Nat. Rubb. Res. 2017, 35 (2) : 149 - 158 Indonesian.

Jacob, J. L., J. C. Prevot, R. Lacrotte, A. Clement, E. Serres, and E. Gohet. 1998. Clonal Typology of Laticifer Functioning in Hevea brasiliensis. Plant Physiology of Rubber Tree Latex. Boca Raton, CRC Press, Plantations 2(5): 43-49.

Junaidi, Y. R. Sembiring, dan T. H. S. Siregar. 2015. Pengaruh perbedaan letak geografi terhadap pola produksi tahunan tanaman karet: Faktor penyebab perbedaan pola produksi tahunan tanaman karet. Warta Perkaretan, 34(2), 137-146.

Junaidi. 2013. Hasil Uji coba Aplikasi Stimulan Gas LET I System untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Karet di Kebun Jalupang PTP Nusantara VIII. Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet 2013.

Karyudi, Sumarmadji, dan E. Bukit. 2006. Penggunaan Stimulan Gas Etilen Untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Karet. Prosiding Lokakarya Nasional Budidaya Tanaman Karet 2006. Medan, 4 - 6 September 2006 . 201 hal.

Kramer. 1983. Water relations of plants. Florida:Academic Press Inc.

Oktavia, F., dan M. Lasminingsih. 2010. Pengaruh kondisi daun tanaman karet terhadap keragaman hasil sadap beberapa klon seri IRR. Jurnal Penelitian Karet. 29(2), 32-40.

Priyadarshan, P.M., S. Sasikumar, and D. Concalves. 2001. Phenological changes in Hevea brasiliensis under differential geo climates. The Planter, 77, 447-481.

Purwaningrum, Y. 2016. Kajian Fisiologi Dan Produksi Tanaman Karet Dengan Berbagai Sistem Sadap Menggunakan Stimulan Gas. [disertasi]. Universitas Sumatera Utara.

Sayurandi, D. Wirnas, dan S. Woelan. 2017. Pengaruh dinamika gugur daun terhadap keragaman hasil lateks beberapa genotipe karet harapan hasil persilangan 1992 di pengujian plot promosi. Warta Perkaretan 2017, 36(1), 1 - 14.

Siregar, T.H.S. 2001. Tanggap Produksi dan Karakter Fisiologi Lateks terhadap Sistem Eksploitasi pada beberapa Klon Karet IRR seri 100. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. 60 hal.Siregar, T.H.S., Tohari, Hartiko, H., dan

Karyudi. 2007. Dinamika perontokan dan pohon karet dan hasil lateks: I. Jumlah daun rontok dan hasil lateks. Jurrnal Penelitian Karet, 25(1), 45-58.

Siregar, T.H.S. 2014. Pola musiman produksi dan gugur daun pada klon PB 260 dan RRIC 100. J. Penelitian Karet. 32(2): 88-97.

Siregar, T.H.S., Junaidi, dan Sumarmadji. 2007. Perkembangan Implementasi Sistem Eksploitasi Tanaman karet Tipologi Klonal di Perusahaan Besar Negara Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet.

Sumarmadji. 2005. Pengaruh Penyadapan Intensitas Rendah Terhadap Produksi dan Serangan KAS. J. Penelitian Karet, 23 (1),58-67.

Sumarmadji. 2011. Sistem Eksploitasi Tanaman berdasarkan Tipologi Klon (QS dan SS) dan Alternatif Sistem Eksploitasi lainnya (Expex-315 dan SS-CUT). Workshop Penggunaan Klon Unggul Baru dan Sistem Eksploitasi Tanaman Karet yang Tepat dalam Menghadapi Peningkatan Karet Alam Dunia. Medan 6 – 9 Desember 2011.

Sumarmadji dan Atmaningsih. 2013. Prinsip Dasar Penyadapan Tanaman Karet. Workshop Eksploitasi Tanaman Karet Menuju Produktivitas Tinggi dan Umur Ekonomis Optimal. Medan, 18 – 21 Maret 2013

Sumarmadji, Atminingsih, dan Karyudi. 2008. Konsep Penyadapan Klon Slow Stater dengan Stimulan Gas Etilen dan Irisan Pendek ke Arah Atas sejak Awal Sadap. Prosiding Lokakarya Agribisnis Karet 2008, Yogyakarta 20 – 21 Agustus 2008. Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, Medan. hlm. 375 – 386.

Sumarmadji, Karyudi, dan T. H. S. Siregar. 2006. Rekomendasi Sistem Eksploitasi pada Klon Quick Starter dan Slow Starter serta Penggunaan Irisan Ganda untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Karet. Prosiding Lokakarya Nasional Budi Daya Tanaman Karet, Medan 4−6 September 2006. Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, Medan. hlm. 169−188.

Syukur, 2019. klon Slow Starter (SS). http://syukur.blogdetik.com/2012/09/20/>klon slow starter (diakses 20 Januari 2020).

Wijaya, T. dan I. Boerhendhy. 1988. Hubungan neraca air tanah dengan produksi karet klon GT 1 dan PR 261. Bulletin Perkebunan Rakyat. 4(1), 15-18. Workshop Eksploitasi Tanaman Karet Menuju Produktivitas Tinggi dan Umur Ekonomis Optimal. Medan, 18 – 21 Maret 2018.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v20i2.33622

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat