PELATIHAN TARI ASWA DIRANDRA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI POTENSI WISATA DI DESA MUNCAR KABUPATEN SEMARANG
Abstrak
Desa Muncar Kabupaten Semarang tengah meneguhkan diri sebagai desa wisata, oleh sebab itu dibutuhkan upaya optimalisasi potensi wisata khususnya kesenian. Permasalahan dalam pengabdian sebagai berikut : 1) Dibutuhkan pengembangan seni Jaran Kepang yang dikemas untuk penyajian kepada wisatawan dan paket eduwisata dengan kriteria yang sesuai dengan ciri seni wisata; 2) Belum adanya tarian untuk anak-anak Desa Muncar yang bersumber dari kesenian daerah setempat. Kedua permasalahan tersebut menjadi latar belakang tim yang bersinergi dengan mahasiswa KKN (melalui program UNNES GIAT Angkatan 1) melakukan optimalisasi potensi khususnya seni tari dengan mengembangkan kesenian Jaran Kepang yang diberi judul Tari Aswa Dirandra dan mengajarkannya kepada anak-anak Desa Muncar. Kegiatan dilaksanakan menggunakan metode penciptaan tari dan metode pelatihan tari yang terdiri atas 3 tahap yaitu pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Hasil program yaitu telah terbentuk Tari Aswa Dirandra yang terdiri atas 7 ragam gerak dengan durasi sekitar 10 menit. Anak-anak Muncar sejumlah 10 orang dapat menarikan Tari Aswa Dirandra dengan baik, terbukti pada saat mereka tampil dalam acara Expo Mahasiswa UNNES GIAT 1 dapat membawakan tarian secara baik dengan memenuhi aspek wiraga, wirama dan wirasa. Berdasarkan hasil evaluasi tim pengabdi terhadap peserta, dapat disimpulkan bahwa dari 10 peserta terdapat 6 anak memiliki kriteria sangat baik, 3 anak dengan kriteria baik, dan 2 orang anak memiliki kriteria cukup baik. Selain evaluasi individu, pengabdi juga melakukan evaluasi kelompok karena pada dasarnya tari Jaran Kepang merupakan tari kelompok. Oleh sebab itu dibutuhkan kebersamaan dan kekompakan antar penari.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Elina, M., Murniati, M. M., & Darmansyah, D. D. (2018). Pengemasan Seni Pertunjukan Tradisional Sebagai Daya Tarik Wisata di Istana Basa Pagaruyung. Panggung, 28(3), 304–316. https://doi.org/10.26742/panggung.v28i3.475
Hadi, S. (1996). Aspek-Aspek Dasar Koreografi. Mantili.
Haryono, T. (2008). Seni dalam Dimensi Bentuk Ruang dan Waktu. Wedatama Widya Sastra (WWS).
Hidajat, R. (2004). Koreografi Anak-Anak. Program Pendidikan Seni Tari Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Hughes, H. (2000). Arts, Entertainment, and Tourism. Butterworth-Heinemann.
Jazuli, M. (2008). Pendidikan Seni Budaya:Suplemen Pembelajaran Seni Tari. UNNES Press.
Murgiyanto, S. (1983). Koreografi Pengetahuan Dasar Komposisi Tari. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Paranti, L., Zustiyantoro, D., & Kumala, K. (2021). The Adaptation Strategy of Semarangan Dance Style’s Learning Method in UNNES during Covid-19 Pandemic Era. The 2nd International Conference of Progressive Education. https://doi.org/10.4108/eai.16-10-2020.2305203
Soedarsono, R. . (1999). Seni Pertunjukan Indonesia dan Parisiwata. MSPI.
Yusuf, I. F. (2016). Peran Pemuda dalam Pengembangan Eduwisata Energi Terbarukan dan Implikasinya terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Ketahanan Nasional, 22(3), 285. https://doi.org/10.22146/jkn.16010
DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v6i2.42688
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di: