PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA LEBAKSARI MELALUI PENGOLAHAN PELEPAH PISANG MENJADI PRODUK INOVATIF

Ahmad Manshur, Akhmad Al-Bari, Yogi Prana Izza, Nur Maulana Hidayat, Wita Ningsih

Abstrak


Lebaksari Village, located in Bojonegoro Regency, has strong agricultural potential. One of its main strengths is the abundant growth of banana trees, planted both as primary crops and as a means to utilize unused land. Although banana pseudostems have the potential to be processed into higher-value products, their use has been limited to making ropes with low economic value. To enhance the value of local products, a community service program using the Asset-Based Community Development (ABCD) method was implemented. The program followed five stages: discovery, dream, design, define, and destiny. Technical training was provided to members of the PKK women’s group and local artisans. The training focused on producing innovative crafts from banana pseudostems, such as bags and jewelry. For sustainability, the initiative was entrusted to the PKK group through their regular meetings, with support from Lebaksari village officials. The products are expected to be marketed through local bazaars and social media platforms, with a sales target of at least 1.25 times the production cost to boost household income through creative industries. A qualitative evaluation revealed high enthusiasm and active participation, as shown by the number of questions raised. The program successfully improved community knowledge and skills. Participants demonstrated the ability to identify good-quality raw materials, apply innovative crafting techniques, and produce products that meet performance criteria such as neatness, functionality, and marketability. This initiative lays the foundation for a self-sustaining creative economy in Lebaksari, reflecting the success of knowledge transfer and community empowerment.

Desa Lebaksari yang terletak di Kabupaten Bojonegoro memiliki potensi besar di bidang pertanian. Salah satu keunggulan desa ini adalah keberadaan pohon pisang yang banyak ditanam, baik sebagai tanaman utama maupun untuk memanfaatkan lahan kosong. Meskipun pelepah dari pohon pisang memiliki potensi untuk diolah menjadi produk bernilai tambah, namun pemanfaatannya di desa ini masih terbatas pada pembuatan tali yang memiliki nilai ekonomi rendah. Untuk meningkatkan nilai produk lokal, program pengabdian masyarakat menggunakan metode Asset-Based Community Development (ABCD) maka dilaksanakan. Tahapan program mencakup discovery, dream, design, define, dan destiny. Pelatihan teknis diberikan kepada anggota PKK dan pengrajin lokal, berfokus pada pembuatan kerajinan inovatif dari pelepah pisang seperti tas dan perhiasan. Untuk keberlanjutan program maka program kemudian dititipkan melalui ibu PKK melaui pertemuan rutinnya serta dukungan pejabat desa lebaksari. Produk diharapkan dapat dipasarkan lewat bazar lokal dan media sosial, dengan target omzet minimal 1,25 kali dari biaya produksi. Produk-produk ini diharapkan dapat dipasarkan melalui bazar lokal dan media sosial untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui ekonomi kreatif. Evaluasi kualitatif menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif peserta yang tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Program ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, dibuktikan dengan kemampuan peserta dalam mengidentifikasi bahan baku pelepah pisang, menerapkan teknik produksi inovatif, serta menghasilkan produk yang memenuhi kriteria unjuk kerja seperti kerapihan, fungsionalitas, dan nilai jual.


Kata Kunci


Pemberdayaan ekonomi; pelepah pisang; produk inovatif; asset-based community development

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Al-Bari, A., Hutahaen, T. A., & Nirmala, A. (2024). Pelatihan Pembuatan Krim Tabir Surya Dari Ekstrak Daun Tapak Dara Di Kelurahan Banjarsari Bojonegoro. Jurnal SOLMA, 13(1), 480–488.

https://doi.org/10.2236/solma.v13i1.12507

Anisah, N., & Putra, D. R. (2022). Inovasi Olahan Pisang Sebagai Hasil Bumi Dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tebel. SNEB: Seminar Nasional Ekonomi Dan Bisnis Dewantara, 4(1), 63–68.

Ayuningtyas, T. R. (2017). Tradisi Selametan di Makam Kyai Mas Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso. Jurnal Sriwijaya Historia, 1(1), 56–65.

Bago, A. S. (2021). Pengaruh Media Tanam Gedebog Pisang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Pahit (Brassica Juncea. L). Jurnal Education and Development, 9(1), 508.

Firdausi, N., Hayati, A., & Rahayu, T. (2015). Studi etnobotani dan keragaman pisang buah (Musaceae) pada masyarakat tradisional Pandalungan Desa Krai Lumajang. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 1(1).

Hidayat, M. J. (2022). Pemanfaatan Serat Pelepah Pisang Untuk Produk Desain Set Fesyen Wanita. Jambura: Jurnal Seni Dan Desain, 2(2).

Kusmartono, B., Yuniwati, M., & Adzkiyaa, Z. (2021). Pemanfaatan Serat Pohon Pisang Kepok (Musa paradisiacal L) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Hardboard. Jurnal Teknologi, 14(1), 91–98.

Mutaqin, A. Z., Astriani, W., Husodo, T., & Partasasmita, R. (2018). Pemanfaatan tumbuhan untuk beberapa upacara adat oleh masyarakat Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Jurnal Pro-Life, 5(1), 496–505.

Nikmatin, S., & Adiati, R. F. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Batang Pisang Menjadi Benang Sebagai Bahan Baku Kain dan Industri Kreatif. Jurnal Pengabdian UNDIKMA, 4(2), 275–283.

Risfi, S., & Hasneli, H. (2019). Kemandirian Pada Usia Lanjut. Al-Qalb: Jurnal Psikologi Islam, 10(2), 152–165.

Rufaidah, R., Kurniawan, O., & Setiawardhana, D. R. (2021). Eksplorasi pelepah pohon pisang untuk dijadikan produk interior. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 5(1), 1–10.

Samanhudi, S., Rahayu, M., Sakya, A. T., & Purwanto, E. (2021). Pemanfaatan Pekarangan dengan Pisang Hasil Kultur Jaringan pada Gapoktan Sari Tani di Desa Gentan, Bendosari, Sukoharjo. PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 5(1), 63–68.

Septiyana, L., Nizaruddin, N., Rahmawati, N. I., Atma, S. R., Putri, A. S., & Astuti, N. (2020). Pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat melalui pengolahan makanan tradisional kerupuk dapros di desa gunung rejo. DEDIKASI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 105–117.

Setyaningsih, E. (2015). Tarub dan Perlengkapannya Sarat dengan Makna dan Filosofi. TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana Dan Boga, 2(1).

Setyowulan, E. S., & Kusumaningrum, R. (2023). Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tas Dari Pelepah Pisang untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat. Jurnal Abdidas, 4(5), 369–377.

Suherman, M. T., & Siwiyanti, L. (2023). Pengembangan Pemasaran Ekonomi Kreatif Melalui Digital Marketing Untuk Umkm Di Desa Cileungsing Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi. Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(3), 735–741. https://doi.org/10.24198/kumawula.v6i3.49963

Sutarman, S., & Putri, D. E. (2024). Pelatihan Pembuatan Pupuk Hayati Di Desa Kwedenkembar Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2). https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i2.52199

Utami, W., Ningtyas, K. A., Safitri, V., Mawarti, E., & Lestari, L. P. (2021). Empowerment of a Family Creative Economy through the Utilization of Natural Materials to be a Hand Sanitizer for COVID-19 Prevention. Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 79–86.




DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v8i3.61165

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di:

 Google Scholar   Indonesia One SearchWorldCat Crossref  Bielefeld Academic Search Engine (BASE)