Selebriti dalam Digital Activism Tentang KekerasanTerhadap Perempuan di YouTube

Eni Maryani; Sarah Astari

doi:10.24198/jmk.v3i1.20656

Selebriti dalam Digital Activism Tentang KekerasanTerhadap Perempuan di YouTube

Eni Maryani, Sarah Astari

Abstract

Penelitian ini membahas keterlibatan para selebriti dalam film ’16 days of Activism’ terkait isu kekerasan terhadap perempuan yang diunggah dalam you tube. Isu kekerasan terhadap perempuan masih perlu disebarluaskan ke masyarakat akan tetapi kuatnya nilai-nilai patriarki menjadikan isu ini cenderung terpinggirkan. Merujuk pada fenomena tersebut maka penggunaan beragam media dan aktor menjadikan sangat penting bagi proses advokasi untuk melawan tindak kekerasan terhadap perempuan. Metode yang digunakan studi kasus dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian mengungkapkan bahwa sinergi sebagai survivor, selebriti dan juga aktivis menjadi kekuatan bagi Hannah Ar Rashid untuk mengangkat wacana tentang kekerasan terhadap perempuan dan melibatkan selebriti lain dalam produksi filmnya untuk advokasi, You tube adalah salah satu media digital yang mampu mempermudah advokasi melalui film. Film ‘16 Days of Activism’ di you tube merupakan salah satu bentuk digital activism yang dilakukan para selebriti. Film advokasi yang melibatkan para selebriti mampu menjadi daya tarik bagi khalayak untuk menerima dan memahami isu kekerasan terhadap perempuan

Keywords

selebriti, digital activism, kekerasan terhadap perempuan, media digital, YouTube

Full Text:

PDF

References

Adiputra, Wisnu Martha, 2012. Media Baru ; Studi Teoritis & Telaah dari Perspektif Politik dan Sosiokultural, FISIPOL, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (2nd ed.). California: Sage Publications, Inc.

Denzin, N.K., & Lincoln, Y.S. (2005). The discipline and practice of qualitative research. In The Sage Handbook of Qualitative Research (Denzin, N. and Lincoln, Y. eds.). Thousand Oaks CA: Sage Publication

Driessens, O. (2013). Celebrity Capital: Redefining Celebrity Using Field Theory. Journal Theory and Society, 42(6), 543-560.

Grigoriadis, V. (2005). Celebrity and its discontents - a diagnosis. New York Magazine, 37, 34-38.

Harkriswono, H. (2000). Hukum Pidana dan Kekerasan Terhadap Perempuan. Bandung: PT. Alumni.

Houston-Kolnik, D Jaclyn, Cristina Soibatian, Mona M Shattel, (2017). Advocates’Experience With Media and the Impact of Media on Human Trafficking Advocacy, Journal of Interpersonal Violence 1– 25/2017/DOI:10.177/088620517692337/journa ls.sagepub.com/home/ji

Joyce, M. (2010). Digital Activism Decoded: the New Mechanics of Change. New York: International Debate Education Association.

Jurriens, Edwin, & Ross Tapsell, 2017. Digital Indonesia; Connectivity and Divergence, ISEAS Publishing, Simgapore.

Karatzogianni, A. (2015). Firebrand Waves of Digital Activism 1994-2004: The Rise and Spread of Hacktivism and Cyberconflict. London: Palgrave Macmillan.

Kelompok Kerja "Convention Watch" Pusat Kajian Wanita dan Gender Universitas Indonesia. (2000). Pemahaman Bentuk- bentuk Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Alternatif Pemecahannya. Jakarta: PT. Alumni.

Komnas Perempuan. (2018). Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2018. Jakarta: Komnas Perempuan.

Lim Merlyna (2013) Many Clicks but Little Sticks: Social Media Activism in Indonesia, Journal of Contemporary Asia, 43:4, 636-657. DOI: 10.1080/00472336.2013.769386.

Maryani, Eni, (2011), Media dan Perubahan Sosial: Suara Perlawanan Melalui Radio Komunitas, Rosda Karya, Bandung.

...........,, Eni & Justito Adiprasetio, (2017). Magdalene.co Sebagai Media advokasi Perempuan, Jurnal Ilmu Komunikasi, UAJY, Vol. 14, No. 1, Juni 2017111- 124, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Yogyakarta.

...........,, Eni & Justito Adiprasetio, (2017). Literasi .co Media Alternatif bagi Kalangan Marjinal dan Grass Root, Laporan Penelitian, Pusat studi Media dan Budaya Universitas padjadjaran, Sumedang.

...........,, Eni, Detta rahmawan, Preciosa Alnashava (2017), Aliansi Laki-laki Baru sebagai Keterlibatan laki-laki dalam Advokasi Gender”, Laporan Penelitian, Pusat studi Media dan Budaya Universitas padjadjaran, Sumedang.

..........., Eni (2018). Developing Social Solidarity through Digital Media, Jurnal Komunikasi ISKI, Vol. 03 (01), 2018. 12-17 http://dx.doi.org/10.25008/jkiski.v3i1.14 4

Montiel, Aimée Vega (2015). News Media Coverage of Women, Asia Pacific Media Educator 25(2) 182–193 2015 University of Wollongong, Australia SAGE Publications DOI:10.1177/1326365 X15604260 http://ame.sagepub.com

Rojek, C. (2001). Celebrity. London: Reaktion Books.

Shah, V., Sivitanides, M., & Mehta, M. (2011). The Era of Digital Activism. Conference for Information System, Conference for Information Systems Applied Research (CONISAR) Proceedings, 4(1842), 1-8.

Yin, Robert K (2000). Studi Kasus Desain dan Metode, Jakarta: Raja Grafindo Persada

DOI: https://doi.org/10.24198/jmk.v3i1.20656