Pemberdayaan Keluarga dalam Perawatan Tuberkulosis
Abstract
Kelurahan Paccerakkang memiliki jumlah penderita Tuberkulosis (TB) yang meningkat dari tahun ke tahun. Tingginya prevalensi TB diakibatkan kurangnya pengetahuan penderita TB dan keluarga, petugas kesehatan yang terbatas, serta tidak adanya kader kesehatan khusus untuk TB. Selain itu, juga karena kurangnya dukungan psikososial dan motivasi dari keluarga, serta ketidakpatuhan meminum Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Tujuan program ini adalah memandirikan keluarga dalam merawat penderita TB. Kegiatan pemberdayaan berupa pendampingan keluarga dalam perawatan penderita tuberkulosis dilakukan selama 6 bulan mulai bulan April-September. Kegiatan ini terdiri dari 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu: Pelatihan keluarga (caregiver), Pendampingan dan pemberdayaan keluarga, serta pengawasan intensif pengobatan penderita TB. Hasil dari program ini adalah aktif dan mandirinya keluarga dalam mendampingi dan merawat penderita TB, berkurangnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TB, serta meningkatnya status kesehatan masyarakat di kelurahan Paccerakkang Kota Makasar. Hal ini berdampak pada perbaikan tata nilai masyarakat baik dalam aspek pendidikan kesehatan, sosial, maupun kesejahteraan masyarakat.
Kata kunci: Kepatuhan berobat, pemberdayaan keluarga, perawatan TB, tuberculosis.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Data Puskesmas Paccerakkang (2017).
Handar (2016). Makassar tertinggi kasus TB di Sul-Sel retrieved February 2018 from http://upeks.fajar.co.id/2016/09/02/makassar-tertinggi-kasus-tb-di-sulsel/
Istiawan, R., Sahar, J., & Bachtiar, A. (2006). Hubungan Peran Pengawas Minum Obat Oleh Keluarga Dengan Petugas Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Perilaku Pencegahan, Dan Kepatuhan Klien TBC Dalam Konteks Keperawatan Komunitas Di Kabupaten Wonosobo. Soedirman Journal of Nursing, 1(2), 96–104.
Jufrizal, H. M. (2016). Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat (Pmo) Dengan Tingkat Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmu Keperawatan, 4(1).
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Tuberkulosis Temukan Obati Sampai Sembuh. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan. (2017). Juknis Penemuan Aktif TBC Integrasi Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PISPK). Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.
Muhtar. (2013). Pemberdayaan Keluarga Dalam Peningkatan Self Efficacy Dan Self Care Activity Keluarga Dan Penderita Tb Paru (Family Empowerment in Increasing Self-Effi cacy and Self-Care Activity of Family and Patients with Pulmonary Tb). Jurnal Ners, 8(Oktober), 229–239.
Nesi, A., Subekti, I., & Putri, R. M. (2017). the Relationship Between the Family Support and Awareness (Knowledge) and the Lung Tb Patient’S Faithfulness in Undergoing Treatment At Maubesi Health Centre Mid-North Timor District. Nursing News, 2(2), 371–379. https://doi.org/10.1021/BC049898Y
PUSDATIN. (2015). Tuberkulosis, Temukan Obati Sampai Sembuh. In PUSDATIN (Vol. 112). Jakarta.
Suadnyani Pasek, M. (2013). Hubungan Persepsi Dan Tingkat Pengetahuan Penderita Tb Dengan Kepatuhan Pengobatan Di Kecamatan Buleleng. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 2(1), 145–152. https://doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v2i1.1411
Yani, D. I., Juniarti, N., & Lukman, M. (2019). Pendidikan Kesehatan Tuberkulosis untuk Kader Kesehatan. Media Karya Kesehatan, 2(1). https://doi.org/10.24198/mkk.v2i1.22038
Zain, H., Manik, U., Zulhaida, A., Wilya, V. (2017) Gambaran Penderita Tuberkulosis Paru Di Tiga Puskesmas Wilayah Kerja Kabupaten Pidie Propinsi Aceh. Jurnal Penelitian Kesehatan, 4(2)
DOI: https://doi.org/10.24198/mkk.v3i1.24040
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JURNAL INI TERINDEKS DI:







Penerbit :
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia 45363
WA: 085317736810
Tlp. 022-7795596
Email: info.mkk.keperawatan@unpad.ac.id
Email: novita.trivita@gmail.com

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License


