PENGARUH PELATIHAN PERENCANAAN DIRI TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN REMAJA DI PANTI ASUHAN KABUPATEN CIANJUR

Redaksi Team

Abstrak


ABSTRAK
Pembentukan orientasi masa depan pada setiap individu berhubungan dengan apa yang dialami individu dalam lingkungannya. Remaja yatim piatu yang tidak memiliki orang tua (ayah dan ibu) dan tinggal di panti asuhan tidak merasakan fungsi keluarga sebagai sense of cohesion, model kemampuan adaptasi dan penyedia jaringan komunikasi karena fungsi itu tidak sepenuhnya dapat digantikan oleh peergroup atau struktur social yang lain sepanjang kehidupannya. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Pengumpulan data penelitian dengan menggunaan kuesioner Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan dan Pekerjaan. Sampel penelitian adalah remaja yang tinggal di Panti Asuhan Aisyiyah Kabupaten Cianjur usia 13-18 tahun, berjumlah 30 orang. Hasil penelitian adalah, bidang pendidikan mengalami perubahan yang signifikan dengan nilai z hitung (-2,272) lebih kecil daripada Z tabel 0,05 (1,64) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perubahan yang signifikan setelah diberi perlakuan. Selain itu, besarnya p value = 0,023 yang nilainya lebih kecil dari α = 0,05. Ini berarti penelitian ini adalah signifikan. Maka pelatihan orientasi masa depan mempengaruhi perilaku, sikap, dan pengetahuan remaja mengenai masa depan.

Kata kunci : orientasi masa depan, perencanaan diri, remaja

ABSTRACT
Individual future personal orientation development related to individual life experience and the surrounding environtment. Orphan tennagers who live in orphanage facilities do not experience the affection from parent compare if they live with their parents due to the function of the family as model for adaptation and support, for some extened can not be fullfill by the others including their peers. This research used quasi experiment. Data were collected using questionaire of the individual future personal orientation with consist of educational and work domains. The respondents were teenagers who lived in Aisyiah orphanage house Kabupaten Cianjur age between 13–18 tahun, the sample size was 30. The study results showed that there was a significant relation between educational domain after intervention with p = 0,023. It can be concluded that future personal orientation training influence behavior and the attitude of the teenager about their future.

Keywords : future orientation, self planning, teenagers

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.