Profil lesi stomatitis aftosa rekuren pada pasien di instalasi Ilmu Penyakit Mulut RSGM Unpad periode 2014-2015

Nurul Mukhliza Safely, Nanan Nur'aeny, Wahyu Hidayat

Abstract


Pendahuluan: Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan penyakit mulut yang sangat sering terjadi pada masyarakat. SAR memiliki gambaran klinis berupa lesi ulserasi kecil berbentuk bulat atau oval dengan tepi kemerahan dan batas yang jelas serta dasar ulser berwarna putih atau kekuningan. Prevalensi SAR pada populasi dunia bervariasi antara 5% sampai 66% dengan rata-rata 20%. SAR diklasifikasikan dalam 3 tipe yaitu lesi minor, mayor, dan herpetiform; lesi sering ditemukan di mukosa labial, biasa diberikan terapi farmakologi berupa anti inflamasi topikal, serta membutuhkan masa penyembuhan 7-10 hari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil lesi SAR pada pasien di Instalasi Ilmu Penyakit Mulut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran (RSGM Unpad) periode tahun 2014-2015. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dari penelusuran data sekunder. Sampel penelitian yaitu rekam medis pasien dengan diagnosa SAR di RSGM Unpad periode 2014-2015. Hasil: Kasus SAR ditemukan sejumlah 47 kasus dari sejumlah 132 keseluruhan kasus penyakit mulut di instalasi penyakit mulut RSGM Unpad periode 2014-2015. SAR sebagian besar terjadi pada pasien dengan jenis kelamin perempuan daripada laki-laki, serta paling banyak ditemukan pada usia 20-29 tahun. Simpulan: Profil lesi SAR lebih banyak ditemukan tipe SAR minor, berlokasi di mukosa labial, dengan lama penyembuhan 7-14 hari dan penatalaksanaan farmakologi yang paling sering diberikan adalah topikal anti inflamasi kortikosteroid.

Kata Kunci : Profil lesi oral, stomatitis aftosa rekuren, ilmu penyakit mulut


Keywords


Profil lesi oral, stomatitis aftosa rekuren, ilmu penyakit mulut

Full Text:

PDF

References


Greenberg MS, Glick M, Ship JA. Burket's Oral Medicine. 11th Ed. Hamilton Ontario : Bc Decker Inc. 2008. Hal: 396-398.

Suling PL, Tumewu E, Soewantoro JS, Darmanta AY. Angka kejadian lesi yang diduga sebagai Stomatitis Aftosa Rekuren pada mahasiwa Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal E-Gigi PAAI. 2013. Vol 1(2). Hal: 106-113.

Sulistiani A, Hernawati S, Mashartini PA. Prevalensi dan Distribusi Penderita Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) di Klinik Penyakit Mulut RSGM FKG Universitas Jember pada Tahun 2014. e-Jurnal Pustaka Kesehatan. September, 2018. Vol 4. No 3. Hal: 595-602.

Ibrahim R. Gambaran stomatitis aftosa rekuren dalam hal profil pasien dan karakteristiknya [Skripsi]. Bandung:Universitas Padjadjaran. 2012. Hal: 2 -6.

Preeti L, Magesh KT, Rajkumar K, Karthik R. Recurrent aphthous stomatitis. Journal of Oral and Maxillofacial Pathology. 2011. Vol. 15(3). Hal: 252-257.

Farida S, Maria A, Utami S. Hubungan antara recurrent aphthae stomatitis dan kadar hormon reproduksi wanita. Journal Penelitian Kesehatan. 2009. Vol 37. No. 2. Hal: 79-86.

Scully C, Gorsky M, Lozada-Nur F. Diagnosis and management of recurrent aphthous stomatitis, a consensus approach. JADA. 2013. Vol. 134(2). Hal: 200-7.

Balan U, Gonsalver N, Jose M, Girish KL. Symtomatic changes of oral mucosa during normal hormonal in healthy young menstruation woman. J Contemp Dent Pract. 2012. Vol. 13(2). Hal: 178-181.

Cindy CS, Pangemanan DHC, Christy M. Gambaran stomatitis aftosa rekuren di rumah sakit gigi dan mulut program studi pendidikan dokter gigi tahun 2015. Jurnal Ilmiah Farmasi- UNSRAT. 2015. Vol 5. No 2. Hal: 216-217.

Sawair FA. Recurrent aphthous stomatitis : Do we know what patients are using to treat the ulcers? The Journal of Alternative and Complementary Medicine. 2010. Vol. 16(6). Hal: 651-655.

Safadi RA. Prevalence of recurrent aphthous ulceration in Jordanian dental patients. BMC Oral Health. 2009. Vol 9. No 31. Hal: .1-5.




DOI: https://doi.org/10.24198/pjdrs.v2i1.22112

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


       

      

  

Statistik Pengunjung

Creative Commons License
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License