Early childhood caries pada balita usia 2-5 tahun yang mengonsumsi air susu ibu dan susu formula

Early childhood caries in children aged 2-5 years with consumption of breast milk and baby formula

Salwa Zahra Hafizhah, Niken Probosari, Berlian Prihatiningrum

Abstract


Pendahuluan: Early childhood caries (ECC) sering terjadi pada anak di Indonesia. Lesi karies pada permukaan gigi sulung yang terjadi pada anak usia 2 sampai 3 tahun disebut ECC karena mengonsumsi makanan dan minuman kariogenik. Tujuan penelitian mengetahui ECC pada balita usia 2-5 tahun yang mengonsumsi air susu ibu (ASI) dan susu formula. Metode: Jenis penelitian observasional deskriptif cross-sectional. Populasi penelitian sebanyak 50 balita usia 2-5 tahun. Teknik pengambilan sampel total sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis menggunakan software Microsoft Excel®. Hasil: ECC dialami balita 2-5 tahun sebanyak 58% dari total reponden. ECC pada usia 2-3 tahun lebih banyak dialami oleh laki laki dan sebaliknya pada usia 4-5 tahun. Balita usia 2-5 tahun sebanyak 34% mengonsumsi susu formula. Lamanya balita mengonsumsi ASI 0-2 tahun sebanyak 84,8% dan susu formula sebanyak 82,4%. Frekuensi mengonsumsi ASI 7-8 kali sehari sebanyak 73% dan konsumsi susu formula 3-4 kali sehari sebanyak 35,3%. Waktu balita mengonsumsi ASI pada pagi, siang, dan malam hari sebanyak 100% dan mengonsumsi susu formula pada waktu tersebut sebanyak 82%. Pembersihan rongga mulut setelah mengonsumsi ASI sebanyak 54,5% dan 53% setelah mengonsumsi susu formula. Indeks dmf-t mengonsumsi ASI dan formula masing-masing 5,3 dan 5,4 Simpulan: Persentase ECC balita usia 2-5 tahun yang mengonsumsi ASI lebih banyak mengalami ECC dibandingkan susu formula. Persentase lamanya mengkonsumsi ASI dan formula hampir sama selama 2 tahun. Persentase frekuensi mengonsumsi ASI dan waktu mengonsumi ASI pada pagi, siang dan malam lebih banyak daripada formula serta persentase melakukan pembersihan rongga mulut dan rerata indeks dmf-t hampir sama.

Kata kunci: early childhood caries; air susu ibu; susu formula

 

ABSTRACT

Introduction: Early childhood caries (ECC) often occur in Indonesia’s children. Carious lesions on the surface of primary teeth that occur in children aged 2 to 3 years are called ECC because they consume cariogenic foods and beverages. The purpose of the study was to determine ECC in children aged 2-5 years with consumption of breast milk and baby formula. Methods: A descriptive cross-sectional observational study was conducted on the population of 50 children aged 2-5 years. The sampling technique was total sampling, and data was collected using questionnaires and interviews. Data were analysed using Microsoft Excel® software. Results: ECC experienced by children aged 2-5 years were 58% of the total respondents. At the age of 2-3 years, ECC was more experienced by male children and vice versa at 4-5 years. 34% of children aged 2-5 years consume baby formula. 84.8% of the children consumed breast milk for 0-2 years, and 82.4% consumed baby formula. The frequency of breast milk consumption 7-8 times a day was 73%, and the frequency of baby formula consumption of 3-4 times a day was 35.3%. All children (100%) consumed breast milk in the morning, afternoon, and evening, while only 82% of children consumed baby formula in the same consumption time. Oral cleansing was performed by 54.5% of children with breast milk consumption and 53% of children with baby formula consumption. The dmf-t index of children with breast milk and baby formula consumption were 5.3 and 5.4, respectively. Conclusions: The percentage of ECC in children aged 2-5 years with breast milk consumption was higher than children with baby formula consumption. The duration of breast milk and baby formula consumption is almost similar for two years. The frequency and time of consumption in the morning, afternoon, and evening is found more in children with breast milk consumption than baby formula. In comparison, the percentage of oral cleansing and the mean of the dmf-t index was almost similar in both consumption groups.

Keywords: early childhood caries; breast milk; baby formula


Keywords


early childhood caries; air susu ibu; susu formula; breast milk; baby formula

Full Text:

PDF

References


Setiyani A, Sukesi A, Eayuananik M. Asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah. Jakarta: ppsdmkes-kementerian kesehatan republik indonesia. 2016; h.1-237

Trenggonowati DL, Kulsum K. Analisis faktor optimalisasi golden age anak usia dini studi kasus di kota cilegon. J Indust Serv. 2018; 4(1): 48-56. DOI: 10.36055/jiss.v4i1.4088

Hanifah SA, Astuti S, Susanti AI. Gambaran karakteristik ibu menyusui tidak memberikan ASI eksklusif di desa Cikeruh kecamatan Jatinangor kabupaten Sumedang tahun 2015. Jurnal sistem kesehatan. 2017; 3(1): 38-43.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Menyusui Sebagai dasar kehidupan Tema Pekan ASI Sedunia 1-7 Agustus 2018. Jakarta: Pusat Data dan Informasi. 2018: h. 1-6

Astari P, Roesnoer M, Utami SP. Prevalensi karies rampan pada anak usia balita di taman kanak-kanak kota padang. B-Dent: J Ked Gig: Universitas Baiturrahmah. 2014; 1(2): 97-101. DOI: 10.33854/JBDjbd.2

American Academy of Pediatrics. 1st Ed. Policy on early childhood caries (ecc): classifications, consequences, and preventive strategies. Pediatric dentistry. 2016: 79-81.

Purbaningrum DA. Penatalaksanaan karies rampan dengan evaluasi menggunakan kariogram: laporan kasus pada anak dengan self-mutilation. e-GiGi. 2021;9(1):51-57. DOI: 10.35790/eg.9.1.2021.32606

Koch G, Poulsen S, Espelid I, Haubek D. Pediatric dentistry a clinical approach 3rd Ed. India: Wiley Blackwell; 2017. p.106

Mariati, N.W. Pencegahan dan Perawatan karies rampan. J Biomed: JBM. 2015;7(1):23-28.

Marwah, Nikhil. Textbook of Pediatric Dentistry 3rd Ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2014: 478-80.

Welbury, Richard R. Duggal MS, Hosey MT. Paediatric Dentistry Fourth Edition. New York: Oxford University Press. 2012: 521-523.

Ghaitsa G, Adhani R. Perbandingan indeks karies antara anak yang mengkonsumsi susu botol dengan tanpa botol usia 2-5 tahun tinjauan playgroup islam terpadu ukhuwah banjarmasin. Dentin J Ked Gig. 2017; 2(2): 205-10. DOI: 10.20527/dentino.v2i2.4001.g3594

Sutjipto RW, Herawati H, Kuntari S. Prevalensi early childhood caries dan severe early childhood caries pada anak prasekolah di Gunung Anyar Surabaya (The prevalences of early childhood caries and severe early childhood caries in preschool children at Gunung Anyar Surabaya). Dental J (Maj Ked Gig). 2014; 47(4): 186-9. DOI: 10.20473/j.djmkg.v47.i4.p186-189

Amri UH, Nismal H. Effect of duration breastfeeding toward def-t index of 2-3 years old child in posyandu puskesmas. Andalas Dent J. 2016; 4(1): 38-44. DOI: 10.25077/adj.v4i1.47

Lombo A, Mayulu N, Gunawan PN. Status karies anak usia prasekolah sekolah citra kasih yang mengonsumsi susu formula. J e-GiGi. 2015 Jan 21;3(1). DOI: 10.35790/eg.3.1.2015.6407

Utami CT, Wijayanti HS. Konsumsi susu formula sebagai faktor risiko kegemukan pada balita di kota semarang [disertasi]. Semarang: Universitas Diponegoro. 2017: 96-102.

Syafriza D, Herwanda H, Haqqa A, Ifani R, Muliana E. Perbandingan Berat Badan, Tinggi Badan, Dan Lingkar Kepala Anak Karies Rampan Usia 2-5 Tahun Dengan Standard Antropometri Who-Nchs 2005 Di Paud Al-Azhar Kota Banda Aceh. J Syiah Kuala Dent Soc. 2016; 1(1): 9-12.

Viodita L, Machmud R, Hidayati H. Hubungan pola makan anak terhadap tingkat kejadian early childhood caries (ecc) di kelurahan tanah garam kota solok. Andalas Dent J. 2018;6(1):11-22. DOI: 10.25077/adj.v6i1.86

Simanungkalit HM. Status pekerjaan dan pengetahuan ibu menyusui terhadap pemberian asi eksklusif. J Inf Kes. 2018; 16(2): 236-44. DOI: 10.31965/infokes.Vol16.Iss2.222

Bahriyah F, Putri M, Jaelani AK. Hubungan pekerjaan ibu terhadap pemberian asi eksklusif pada bayi di wilayah kerja puskesmas sipayung. J Enduran: Kaj Ilm Prob Kes. 2017; 2(2): 113-8. DOI: 0.22216/jen.v2i2.1699

Cameron AC, Widmer RP. Handbook of Pediatric Dentistry 4th Ed. China: Mosby Elsevier; 2013. p. 60.

Erfiyani RI. Faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir Kota Surabaya. Med Techno Pub Heal J. 2020; 4(1): 91-100. DOI: 10.33086/mtphj.v4i1.702

Lucitaningsih EJ, Setyawan H, Yuliawati S. Hubungan pola pemberian susu formula dengan kejadian early childhood caries (ecc) pada anak prasekolah di tk islam diponegoro kota semarang. J Kes Mas (Undip). 2019; 7(1):131-41. DOI: 10.14710/jkm.v7i1.22862

Putri M, Marlindayanti M, Ismalayani I. Gambaran frekuensi minum susu botol dengan kejadian rampan karies pada anak tk di kecamatan kalidoni. J Kes Gig Mulut (JKGM). 2020; 2(2): 19-22.

Welbury, Richard R, Duggal MS, Hosey MT. Paediatric Dentistry 4th Ed. New York: Oxford University Press. 2012. 241-44.

Angki, J, Sainuddin AR. Hubungan lamanya pemberian susu formula dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak usia 4-6 tahun di tk pancamarga kecamatan tanete riattang barat kabupaten bone. Media Kesehatan Gigi. 2020;19(1):20-27. DOI: 10.32382/mkg.v19i1.1578

Marwah N. Textbook of Pediatric Dentistry 3rd Ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher. 2014: 520.

Rusmiati R, Rosmawati R, Dwi Sari R. Pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut terhadap rampan karies murid taman kanak-kanak (tk) di kecamatan kota baru jambi tahun 2017. Jurnal Bahan Kesehatan Masyarakat. 2018;2(2):81-85.

Angelica C, Sembiring LS, Suwindere W. Pengaruh tingkat pendidikan tinggi dan perilaku ibu terhadap indeks def-t pada anak usia 4‒5 tahun. Padj J Dent Res Students. 2019; 3(1): 20-5.




DOI: https://doi.org/10.24198/pjdrs.v6i1.34858

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


       

      

  

Statistik Pengunjung

Creative Commons License
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License