Perbedaan Efektivitas Konsumsi Buah Nanas dan Pepaya Sebagai Self Cleansing Terhadap Perubahan Debris Index Pada Siswa SDN 10 Sungai Sapih Kota Padang
Abstract
ABSTRAK
Pendahuluan: Penyakit rongga mulut yang rentan menyerang adalah karies. Menurut Hasil Riskesdas 2018 di Indonesia, karies pada anak mencapai angka 93%. Tingginya angka karies dapat disebabkan oleh pilihan makanan yang dikonsumsi anak, sehingga diperlukan tindakan pencegahan salah satunya melalui konsumsi buah-buahan yang kaya serat dan air seperti nanas dan pepaya, yang bertindak sebagai pembersih mulut alami atau self cleansing. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan efektivitas konsumsi buah nanas dan pepaya sebagai self cleansing terhadap perubahan debris indeks pada siswa Sekolah Dasar. Metode: Penelitian menggunakan desain quasi experimental dengan one-group pretest-posttest design. Sampel keseluruhan terdiri dari 70 orang, dengan 35 peserta mengonsumsi nanas dan 35 peserta lainnya mengonsumsi pepaya. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Parameter yang diuji adalah debris indeks sebelum dan sesudah konsumsi nanas dan pepaya. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan uji T-test menggunakan software SPSS 26. Hasil: Rerata debris indeks sebelum konsumsi nanas sebesar 1,583, sesudahnya menjadi 0,674, dan selisih skor 0,909. Nilai rerata debris indeks sebelum konsumsi pepaya adalah 1,677 menurun menjadi 0,629, sehingga terdapat selisih 1,048. Nilai p-value 0,00<0,05 untuk kedua buah. Simpulan: Terdapat perbedaan efektivitas konsumsi buah nanas dan pepaya untuk tujuan self cleansing dalam kaitannya dengan perubahan debris indeks pada siswa di SDN 10 Sungai Sapih Kota Padang. Pepaya menunjukkan efektivitas yang lebih besar dalam mengurangi skor debris indeks dibandingkan dengan nanas.
KATA KUNCI: buah Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.), pepaya (carica papaya L.), self cleansing, debris indek
Differences in the effectiveness of pineapple consumption and papaya as self cleansing on changes in debris index in students : experimental study
ABSTRACT
Introduction: An oral cavity disease that is susceptible to attack is caries. According to the 2018 Riskesdas results in Indonesia, caries in children reached 93%. The high rate of caries can be caused by the food choices that children consume, so preventive measures are needed, one of which is by consuming fruits rich in fiber and water such as pineapple and papaya, which act as natural mouth cleansers or self-cleansers.The aim of the research was to determine the disparity in the efficacy of consuming pineapple and papaya as self-cleansing on changes in debris index among students at SDN 10 Sungai Sapih, Padang City. Methods: The research uses a quasi-experimental design with a one-group pretest-posttest design. The total sample consisted of 70 people, with 35 participants consuming pineapple and the other 35 participants consuming papaya. The sampling technique is purposive sampling. The parameter measured is the debris index before and after consumption of pineapple and papaya. Data analysis used frequency distribution and T-test using SPSS 26 software. Results: The results showed that the average debris index before pineapple consumption was 1.583, after which it became 0.674, the difference between the scores was 0.909. The average value of the debris index before consuming papaya was 1.677, decreasing to 0.629, so there was a difference of 1.048. The p-value is 0.00<0.05 for both fruits. Conclusions: There is a difference in the effectiveness of consuming pineapple and papaya for self-cleansing purposes in relation to changes in debris index among students at SDN 10 Sungai Sapih, Padang City. Papaya shows greater effectiveness in reducing debris index scores compared to pineapple.
KEYWORDS: pineapple (ananas comosus (L.) Merr.), pawpaw (Carica papaya L.), self cleansing, debris index
Keywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
WHO. WHO Global oral health status report: towards universal health coverage for oral health by 2030. Switzerland: Department of Noncommunicable diseases. 2022; 57(2): 23-79.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. ‘Laporan Provinsi Sumatera Barat Riskesdas’, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.; 2018. Diakses dari: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3906/
Chapple ILC, Van der Weijden F, Doerfer C, Herrera D, Shapira L, Polak D, et al. Primary prevention of periodontitis: managing gingivitis. J ClinPeriodontol 2015; 4(2): S71–S76. DOI: 10.1111/jcpe.12366
Singh K, Singh P, Oberoi G. ‘Comparative studies between herbal toothpaste (dantkanti) and non-herbal tooth paste’, International Journal of Dental Research. 2016; 4(2): 53. DOI: 10.14419/ijdr.v4i2.6633
Tarigan, Rasinta. Karies Gigi. Ed 2. Jakarta: EGC. 2015.
Jannah M, Hidayati H, Afriwardi A. ‘Perbedaan Ph Saliva Antara Berkumur Dan Tanpa Berkumur Air Putih Setelah Mengunyah Makanan Berkarbohidrat Sederhana’, Andalas Dental Journal. 2018; 6(1): 62–68. DOI: 10.25077/adj.v6i1.50
Wilis R. Efektivitas Konsumsi Wortel Aceh (Daucus-Carota) dan Wortel Medan Terhadap Perubahan Indeks Debris pada Anak Sekolah Dasar. Tindakan: Jurnal Gizi Aceh. 2017; 2(2): 126-131. DOI: 10.30867/action.v2i2.66
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat. ‘Produksi Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan (Ton) Tahun 2020’, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat. Padang; 2020. Diakses dari: https://sumbar.bps.go.id/indicator/55/41/1/produksi-tanaman-buah-buahan-dan-sayuran-tahunan.html
USDA (United State Departement of Agriculture). Food Data Central; 2019. Diakses dari: https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/169124/nutrients
Nugraheni. Sehat Tanpa Obat dengan Nanas – Seri Aotek Dapur. 1st edn, Edited by Ignas. Yogyakarta: Rapha Publishing; 2016. p: 72-74.
Murererehe J, Uwitonze AM, Nikuze P, Patel J, Razzaque MS. Beneficial Effects of Vitamin C in Maintaining Optimal Oral Health, Frontiers in Nutrition. 2022; 8(1): 1–5. DOI: 10.3389/fnut.2021.805809
Giacaman RA. Sugars and beyond. The role of sugars and the other nutrients and their potential impact on caries, Oral Diseases. 2018; 24(7): 118. DOI: 10.1111/odi.12778
Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Edited by L. Juwono. Jakarta: ECG; 2014. P: 54-99.
Langlais RP, Miller C, Nield-Gehrig JS. Atlas berwarna: lesi mulut yang sering ditemukan. 4" ed. Jakarta: EGC; 2014. p.80.
Haqiqi SA, Kamelia E, Taaftazani RZ, Setiana R, Anang. Pengaruh Mengunyah Buah Nanas (Ananas Comosus L. Merr) Terhadap Pembentukan Plak dan Derajat Keasaman Saliva pada Anak Usia 8-10 Tahun, Media Informasi. 2021; 17(1): 1–10. DOI: 10.37160/bmi.v17i1.544
Jumriani J, Liasari I. Konsumsi Buah Pepaya dalam Menurunkan Debris Indeks pada Siswa Kelas V dan VI di SDI Bontoramba, Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar. 2019; 18(2): 32–36. DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1338
Sinaga, T. Gizi Anak Sekolah. Jakarta: EGC. 2016.
Pawlaczyk-KT, Torlinska-WN, Borisewicz-CN. The relationship between oral hygiene level and gingivitis in children, Advances in Clinical and Experimental Medicine. 2018; 27(10), pp. 1397–1401. DOI: 10.17219/acem/70417
Reca. Hubungan Jenis Makanan Jajanan Dengan Status Karies Pada Murid Sdn Lampeuneurut Aceh Besar, Jurnal Averrous. 2018; 4(2): 1–9. DOI: 10.29103/averrous.v4i2.1036
Achmad MH. Karies Dan Perawatan Pulpa pada Gigi Anak. Cv. Sagung seto. Jakarta. 2015.
Ratnaningsih T. ‘Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia 7–9 Tahun Di Sd Negeri Mindu Gading Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo’, Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan. 2016; 7(2): 1-15.
Cunha ACDST, Nubatonis MO, Krisyudhanti E. Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Pola Makan Dengan Prevalensi Karies Gigi Pada Anak 7-9 Tahun. Dental Therapist Journal. 2022; 4(1): 29-34. DOI: 10.31965/dtj.v4i1.728
Thornton-Evans G, Junger ML, Lin M, Wei L, Espinoza L, Aguilar EB. Use of toothpaste and toothbrushing patterns among children and adolescents—United States, 2013–2016’, Morbidity and Mortality Weekly Report. 2019; 68(4): 87–90. DOI: 10.15585/mmwr.mm6804a3
Goudarzi M, Mehdipour M, Hajikhani B, Sadeghinejad S, Nejad BS. Antibacterial properties of citrus limon and pineapple extracts on oral pathogenic bacteria (Streptococcus mutans and Streptococcus sanguis). Int J Enteric Pathogens. 2019; 7(3): 99. DOI: 10.15171/ijep.2019.21
Minarni M. Pengaruh Berkumur dengan Maserasi Ekstrak Bonggol Nanas Terhadap pH Saliva Rongga Mulut. Jurnal Kesehatan Gigi. 2019; 6(1): 67. DOI: 10.31983/jkg.v6i1.4435
Yogiraj V, Goyal PK, Chauhan CS, Goyal A, Vyas B. Carica papaya Linn: an overview. Int J Herb Med. 2014; 2(5): 01-08.
Rajkumar R. Effect of two different concentrations of papain solution on orthodontic bracket bonding with two different adhesives: An In vitro study. Sree Mookambika Institute of Dental Sciences, Kulasekharam. (2015). Diakses dari: http://repository-tnmgrmu.ac.in/id/eprint/9868
Mandalika WC, Wicaksono DA, Leman MA. Pengaruh konsumsi pepaya (Carica papaya) dalam menurunkan indeks debris pada anak usia 10-12 Tahun di SDN 103 Manado. Jurnal e-GiGi. 2014; 2(2). DOI:10.35790/eg.2.2.2014.5778
Hossain MF, Akhtar S, Anwar M. Nutritional Value and Medicinal Benefits of Pineapple, Int J Nutrition Food Sci. 2015; 4(1): 84–88. DOI: 10.11648/j.ijnfs.20150401.22
Vij T, Prashar Y. A review on medicinal properties of Carica papaya Linn. Asian Pacific Journal of Tropical Disease. 2015; 5(1): 1-6. DOI: 10.1016/S2222-1808(14)60617-4
Lewapadang W, Tendean LEN, Anindita PS. Pengaruh Mengkonsumsi Nanas (Ananas comosus) Terhadap Laju Aliran Saliva pada Lansia Penderita Xerostomia. Jurnal e-GiGi (eG). 2015; 454-458. DOI: 10.35790/eq.3.2.2015.9837
Juwita R, Tyas E, Sejati DAP, Simanjuntak AVS. Inovasi Ekstrak Pepaya sebagai Enzim Papain. Jurnal MIPA dan Pembelajarannya (JMIPAP). 2022; 2(4): 300-306. Diakses dari: http://journal3.um.ac.id/index.php/mipa/article/view/2594
Rambe M. Gambaran Pemanfaatan Mengkonsumsi Buah Pir dan Nanas Terhadap Kebersihan Gigi Pada Siswa SD Negeri 200409 Padangsidimpuan. 2020. Diakses dari: http://180.250.18.58/jspui/handle/123456789/3246
Sarwendah S, Yusliana Y, Laia HCG, Daely PJ, Chiuman L. Uji Daya Hambat Antibakteri Air Perasan Daging Buah Nanas (Ananas comosus (L) Mer Var. Queen) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. Jurnal Biologi Tropis. 2020; 20(1):87 - 93. DOI: 10.29303/jbt.v20i1.1055
Prihatini I, Dewi RK. Kandungan Enzim Papain pada Pepaya (Carica papaya L) Terhadap Metabolisme Tubuh’, Jurnal Tadris IPA Indonesia. 2021; 1(3): 449–458. DOI: 10.21154/jtii.v1i3.312
Lusnarnera R, Tendean LE, Gunawan PN. Pengaruh konsumsi semangka (Citrullus lanatus) dalam menurunkan indeks debris pada anak usia 8-10 tahun. e-GiGi. 2016; 4(1). DOI:10.35790/eg.4.1.2016.11484
Farooq I, Bugshan A. The role of salivary contents and modern technologies in the remineralization of dental enamel: a narrative review. F1000Research. 2020; 99(3): 171. DOI: 10.12688%2Ff1000research.22499.3
Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Arti Penting Vitamin C, D, E, dan K Bagi Tubuh, Jakarta: Kemenkes RI. 2023. Diakses dari: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2813/arti-penting-vitamin-c-d-e-dan-k-bagi-tubuh
Daulay AS, Leo R. Penentuan Kadar Vitamin C Pada Minuman Bervitamin Yang Disimpan Pada Berbagai Waktu Dengan Spektrofotometri UV. Journal of Health and Medical Science. 2022; 2(1): 105-115.
Zahara E, Niakurniawati, Mufizarni. Derajat Keasaman (pH) Saliva dengan Karies Gigi di SDN Kayee Leue Kabupaten Aceh Besar. JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy. 2023; 4(1): 13-17. DOI:10.36082/jdht.v4i1.925
Kusmana A. pH Saliva dan Karies Gigi Pada Santri Usia Remaja: Cross-Sectional Study. Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi. 2021; 3(2). DOI: 10.37160/jikg.v2i3.886
DOI: https://doi.org/10.24198/pjdrs.v8i1.53194
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Statistik Pengunjung
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License