BEBAN GANDA ANEMIA PADA REMAJA SMPN TEMPURAN
Abstrak
Indonesia saat ini merupakan salah satu negara dengan prevalensi anemia yang masih tinggi terutama pada bayi, anak, dan remaja. Remaja mengalami beban ganda anemia diantaranya anemia defisiensi besi dan pembawa sifat talasemia. Anemiadefisiensi besi dapat mempengaruhi fungsi otak, proses pertumbuhan, dan perkembangan serta menimbulkan efek penerununan sistem imun sehingga tubuh mudah lemas dan dapat menurunkan konsentrasi seseorang. Talasemia merupakan penyakit kronis yang diturunkan dari diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Gejala kedua penyakit ini sangat sulit dibedakan yaitu anemia ringan dan kadang tidak bergejala. Angka kejadian kasus baru perlu dikendalikan, salah satunya dengan menggunakan uji tapis dan edukasi pada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan berupa peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan, guru dan siswa SMP mengenai penyakit talasemia dan anemia defisiensi besi. Metode yangdigunakan adalah survei, observasi dan ceramah sosialisasi. Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya peningkatan pengetahuan siswa SMP Tempuran , guru, dan tenaga kesehatan setelah dilakukan sosialisasi mengenai penyakit talasemia. Tingkat kesukarelaan siswa untuk mengikuti program skrining anemia yaitu 81,89% di SMPN Tempuran 1, dan 66,67% di SMPN Tempuran 2. Persentase anemia pada remaja putri adalah11,68%, sedangkan pada putra lebih tinggi yaitu 25,53%.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Jurnal ini Terindeks di:
PENERBIT
Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran