PENTINGNYA PENGENALAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3) BAGI KELOMPOK IBU PKK DAN ANAK SEKOLAH DASAR

Nia Rossiana

Abstrak


SosialisasI,edukasi dan pengenalan, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) selain sampah/ limbah domestik terhadap semua khalayak masyarakat, urgen dilakukan. Persoalan pengelolaan sampah masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Indonesia. Riset terbaru pada tahun 2017 oleh Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih tidak terkelola. Ini artinya, dari sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi di Indonesia tiap hari, sekitar 15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani. Sekitar, 7 persen sampah didaur ulang dan 69 persen sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Diketahui juga jenis sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik sebanyak 60 persen, sampah plastik 14 persen, diikuti sampah kertas (9%), metal (4,3%), kaca, kayu dan bahan lainnya (12,7%). Jumlah sampah plastik ini masih dinilai sangat banyak, mengingat plastik tidak mudah terurai.

Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun mendefinisikan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Masyarakat umum, mulai dari balita sampai tingkat dasar, menengah dan atas serta ibu rumah tangga yang tergabung dalam PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), semuanya harus mengetahui dan menyadari bahwa di lingkungan sekitarnya banyak limbah domestik dan bahan berbahaya sebagai aktifitas dari manusia itu sendiri baik dari  rumah tangga, industry, pertanian sebagai sampah.

Mengacu pada program Sustainable Development Goals (SDGs) dan program Nawa Cita, program yang sama adalah tentang issu lingkungan, seperti halnyamemastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk semua sisa bahan yang tidak digunakan lagi.Beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs adalah Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia, Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan dampaknya. ,Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati. Sustainable Development Goals disingkat dengan SDGs mempunyai 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi. 


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Jurnal ini Terindeks di: 

PENERBIT

Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Lt. 4, Jl. Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat 45363