Urban toys komunikasi visual sebagai citra intermix tradisional dan budaya populer

Rani Chandra Oktaviani

Abstract


Urban toys, khususnya di Indonesia semakin berkembang, terpaan urban toys sebagai karya populer dinilai akan mengikis unsur budaya tradisional. Sebelumnya “Toys” hanya diartikan sebagai mainan yang diproduksi untuk mainan anak, namun pada tahun 90an hingga 2000 awal, muncul toys movement, dimana mainan bukan hanya sekedar menyodorkan keunikan bentuk, namun memiliki konsep dan gagasan yang berusaha dikomunikasikan oleh designer/artis kepada khalayak. Artis Indonesia juga mulai menaruh muatan tradisional kedalam karya urban toys mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi, model komunikasi, aspek dominan dan identifikasi komunikasi visual literasi artis urban toys di Indonesia. Penelitian ini mengangkat teori literasi visual, konsep komunikasi visual, dengan metodologi penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Narasumber penelitian ini adalah beberapa designer toys Indonesia yang telah ditentukan secara spesifik berkaitan dengan fokus penelitian. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan diantaranya urban toys dalam komunikasi visual memiliki fungsi visualisasi karya seni, kritik sosial, aspirasi politik lokal, hingga pesan budaya tradisional. Terdapat dua model komunikasi artis dalam membuat urban toys yaitu melalui proses original dan customize. Aspek komunikasi visual lebih dominan pada mediated message, yakni urban toys sebagai media perantara dalam penyampaian pesan budaya Indonesia. Literasi komunikasi visual artis Indonesia diidentifikasi pada advance level. Jika dikaitkan dengan kompetensi artis, maka fokus berada pada penerapan beberapa aspek yaitu adanya proses konstruksi, kemampuan menggambarkan visualisasi tiga dimensi, produksi original konseptualiasi, dan produksi konsep mix communication. Simpulan penelitian ini menekankan pada implikasi teoretis yang menunjukan bahwa urban toys dengan konsep budaya populer yang dinilai dapat melunturkan budaya tradisional, dapat dikombinasikan dengan konsep dan pesan tradisional.


Keywords


Designer toys; komunikasi visual; literasi visual; budaya; intermix

Full Text:

PDF

References


Atilgan, N. S. (2014). Designer activity through open source knowledge : designer toys movement. Social and Behavioral Sciences, 122, 35–39. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.1299

Avgerinou, M. (1779). A review of the concept of visual literacy. Bristish Journal Of Educational Technology, 28(4), 282.

Barry, A. (2004). Perception theory. in s. m. ken smith, handbook of visual communication. London: Routledge.

Bogerts, L. (2017). Mind the trap: street art, visual literacy, and visual resistance. Sauc Journal, 3(2), 6–10.

Denzin, N. K. (2009). Handbook of qualitative research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gwilt, I. (2011). Framing futures for communication visual design research. design priciples and pratices. International Journal, 82–98.

Halwati, U. (2014). Konstruksi publikasi nilai- nilai ideologi dalam pers ( media massa). Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 168–180.

Hamid, F. (2012). Media dan budaya poluler. Komunika, 15(1), 11–15.

Ikhsano, A. (2018). Budaya populer. Hasil Wawancara.

Kumbara, A. N. (2018). Genealogi teori dan metodologi di cultural studies. Jurnal Studi Kultural, 3(1), 35–46.

Mazidah, I. (2015). Peluang usaha kontan. Diambil 12 September 2015, dari http://peluangusaha.kontan.co.id/news/potensi-mainan-art-toys-tak-main-main

Mirandha, I. Y. (2017). Perbandingan persepsi khalayak antara iklan yang mengandung humor dan tidak mengandung humor. Jurnal Profesi Humas, 1(2), 112–123.

Oktaviani, R. C. (2018). Urban toys as a new alternative media to promote Indonesian culture. Malaysian Journal of Communication, 34(4), 303–318.

Petterson, K. (2015). Message design. Swedia: Institute For Infology.

Ridharyanti, M. (2014). Bentuk budaya populer dan konstruksi prilaku konsumen studi terhadap remaja. Jurnal Visi Komunikasi, 87–104.

Sidhartani, S. (2016). Literasi visual sebagai dasar pemaknaan dalam apresiasi dan proses kreasi visual. Jurnal Desain, 155–163.

Vidyarini, T. N. (2008). Budaya populer dalam kemasan program televisi. Jurnal Ilmiah Scriptura, 29–37.

White, D. (2018). Study academy lesson. Diambil dari https://study.com/Academy/Lesson/What-Is-Visual-Communication-Definition-History-Theory-Examples.Html#Transcriptheader

Yusrini, F. (2017). Serunya para kolektor berburu urban toys. Diambil 31 Maret 2018, dari www.femina.co.id:https://www.femina.co.id/trending-topic/serunya-para-kolektor-berburu-urban-toys-?p=




DOI: https://doi.org/10.24198/prh.v4i1.18757

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Rani Chandra Oktaviani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

PRofesi Humas Indexed by:

   

Editorial Office of PRofesi Humas:

Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia 45363
WA: +6282316731181 (Chat Only)

Telephone: +62227796954
Faxmile: +62227794122
Email: jurnal.profesihumas.fikom@unpad.ac.id


 


PRofesi Humas Supervised by:

View My Stats