Representasi hubungan keluarga dalam teks film indie "We Need to Talk about Mom"

Riksa Belasunda, Mohamad Tohir, Teddy Hendiawan

Abstract


Komunitas film indie di Bandung berkembang di berbagai lingkungan dan kalangan termasuk dari lingkungan sekolah-sekolah dan kampus-kampus, serta umum. Terdapat beberapa masalah di seputar komunitas film indie dan karya film indie di Bandung, pertama; masalah bagaimana gagasan dan pesan disampaikan dalam karya film indie, kedua; diperlukan upaya lebih jauh untuk dapat memahami, memaknai, dan mengapresiasi teks film indie. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai keluarga direpresentasikan dalam film “We Need to Talk about Mom” melalui kajian akademis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian hermeneutika Paul Ricoeur dengan teknik deskriptif interpretatif berdasarkan tahapan pemahaman; semantik, reflektif, dan eksistensial. Data penelitian berasal dari peserta Bandung & Santos Film Festival 2017. Jenis film yang diteliti terdiri dari film dokumenter, fiksi, dan eksperimental dengan genre; drama, fantasi, horror, komedi, dan pertualangan. Film indie “We Need to Talk about Mom” yang menjadi sampel objek penelitian dari dua puluh sembilan film indie lainnya, bergenre film fiksi drama. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini pertama; Film indie “We Need to Talk about Mom” membangun kesadaran mengenai nilai-nilai “kebersamaan” dalam sebuah keluarga melalui dialog, akomodasi, negosiasi, dan perlawanan. Kedua; Makna eksplisit digambarkan lebih pada penyelesaian masalah antara anak dan ayah dengan berbagai perbedaan pandangan (world view), pola gaya hidup, dan nilai-nilai. Ketiga; Makna implisit merupakan relasionalitas sebagai bentuk aktualisasi dan eksistensi dari kedua tokoh, sedangkan makna reflektif merupakan simbolisasi gaya ungkap kreator, yang merepresentasikan persoalan cinta, gender, dominasi, dan maskulinitas.


Keywords


ilm indie Bandung; hubungan keluarga; makna film indie; representasi; teks film indie

References


Aartsen, J. (2017). Film World Indonesia The Rise After The Fall. In Film. Universiteit Utrecht.

Asmarani, N. N. O. (2018). Ekofeminisme dalam Antroposen: Relevankah? Kritik terhadap Gagasan Ekofeminisme. BALAIRUNG: Jurnal Multidisipliner Mahasiswa Indonesia, 1(1), 128.

Barker, C. (2018). Cultural Studies Teori dan Praktek (H. Purwanto (ed.); Revisi edi). Kreasi Wacana.

Belasunda, R. (2018). Makna Dalam Teks Film Indie Bandung Pascareformasi: Sebuah Analisis Hermeneutika. In Disertasi (Issue April). Institut Teknologi Bandung.

Danesi, M. (2012). Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. In A. Adlin (Ed.), Yogyakarta: Jalasutra (Revisi edi). Jalasutra.

Diani, A., Lestari, M. T., & Maulana, S. (2017). Representasi Feminisme Dalam Film Maleficent. ProTVF, 1(2), 139–150.

Febriyanti, D., Ramdhani, M., & Lubis, F. M. (2020). Representasi peran Ibu dalam film Ibu Maafkan Aku. ProTVF, 4(1), 105. https://doi.org/10.24198/ptvf.v4i1.24193

Hidayat, D., Rosidah, Z., Retnasary, M., & Suhadi, M. (2019). Nilai-nilai kearifan lokal pada unsur naratif dan sinematik film Jelita Sejuba. ProTVF, 3(2), 113. https://doi.org/10.24198/ptvf.v3i2.21264

Hidayat, H. N., Sudardi, B., Widodo, S. T., & Habsari, S. K. (2021). Menggali Minangkabau dalam film dengan mise-en-scene. ProTVF, 5(1), 117. https://doi.org/10.24198/ptvf.v5i1.29433

Mulyana, D. (2008). Komunikasi Efektif : Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pratista, H. (2017). Memahami Film (E. Damayati (ed.); kedua). Homerian Pustaka.

Putri, I. P. (2017). Mendefinisikan Ulang Film Indie: Deskripsi Perkembangan Sinema Independen Indonesia. Jurnal Komunikasi Indonesia, 2(2), 119–128. https://doi.org/10.7454/jki.v2i2.7838

Putri, N. E., Hakim, N., & Yamin, M. (2016). Ecologicall Footprint and Biocapacity Analysis for Flooding Prevention in South Sumatera. Jurnal Mimbar, 32(1), 58–64.

Ricoeur, P. (2012). Teori Interpretasi, Memahami Teks, Penafsiran, dan Metodologinya. In D. Muhammed (Ed.), Jogjakarta: IRCiSoD. IRCiSoD.

Saidi, A. (2008). Hermeneutika, Sebuah Cara Untuk Memahami Teks. Jurnal Sosioteknologi, 7(13), 376-382–382.

Sutorini, M. P., Alif, M., & Sarwani, S. (2019). Semiotika Gender dalam Film Brave. ProTVF, 3(1), 101. https://doi.org/10.24198/ptvf.v3i1.21246




DOI: https://doi.org/10.24198/ptvf.v5i2.26833

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 Riksa Belasunda, Mohamad Tohir, Teddy Hendiawan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

ProTVF Indexed by:

    

Editorial Office of ProTVF:

Faculty of Communication ScienceUniversitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Indonesia 45363
WhatsApp: +6283111519064 (Anggi Lestari)

Telephone: +62227796954
Faximile: +62227794122
E-mail: jurnalprotvfunpad@gmail.com


 

ProTVF Supervised by:

View My Stats