MANAJEMEN OPERASIONAL DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH KULIT (Studi Kasus di Kelurahan Kota Wetan Kecamatan Garut Kota)

Arneta Wijayanti Putri Subarna, Herijanto Bekti

Abstrak


Kelurahan Kota wetan merupakan kelurahan di Kabupaten Garut dengan jumlah industri mikro dan kecil pada subindustri kulit paling banyak dengan total 329, hal ini dikarenakan sentra industri kulit sekaregang yang berada di kelurahan tersebut. Masyarakat kampung sukaregang pada umumnya bekerja di bidang industri pengolahan kulit, seperti pembuatan sepatu, dompet, gantungan kunci, dll. Saat ini pelaku IKM di kawasan SIK Sukaregang belum merasakan adanya pengembangan dari pemerintah setempat terutama kelurahan, yang seharusnya turut dalam melakukan pengembangan IKM, sesuai dengan Perda No 6 Tahun 2021tertakit rencana pembanguan industri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana manajemen operasional Kelurahan Kota Wetan, Kabupaten Garut dalam pengembangan Industri Kecil Menengah Kulit di Kawasan Sentra Industri Kulit Sukaregang. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah memalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyelenggaraan manajemen operasional dalam pengembangan industri kecil menengah kulit di Kawasan Sentra Industri Kulit Sukaregang masih belum efektif dan optimal, hal tersebut dapat dilihat dari seluruh perencanaan hinga pengawasan masih belum bisa mandiri artinya masih mengikuti arahan dari dinas terkait. Meskipun demikian, Kelurahan Kota Wetan terus berusaha untuk dalam menyelenggarakan pengembangan IKM Kulit di wilayahnya terutama SIK, Kelurahan Kota Wetan bersinergi dengan beberapa pemangku kepentingan, seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM, beberapa koperasi, beberapa Asosiasi Perkulitan dan pelaku IKM Kulit.

 

Kota Wetan sub-district is the sub-district in Garut Regency with the highest number of micro and small industries in the leather sub-industry with a total of 329, this is because the Sekaregang leather industry center is in this sub-district. The people of Sukaregang village generally work in the leather processing industry, such as making shoes, wallets, key chains, etc. Currently, SMEs in the SIK Sukaregang area have not experienced any development from the local government, especially sub-districts, which should be involved in developing SMEs, in accordance with Regional Regulation No. 6 of 2021 regarding industrial development plans. The aim of this research is to find out and analyze how the operational management of Kota Wetan Village, Garut Regency is in developing the Small and Medium Leather Industry in the Sukaregang Leather Industrial Center Area. This research uses a descriptive qualitative research approach. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation. The results of this research show that the implementation of operational management in the development of the small and medium leather industry in the Sukaregang Leather Industrial Center Area is still not effective and optimal, this can be seen from all planning and supervision, it is still not able to be independent, meaning it is still following directions from the relevant agencies. Despite this, Kota Wetan Village continues to strive to develop Leather IKM in its area, especially SIK, Wetan City Village synergizes with several stakeholders, such as the Department of Industry, Trade and Energy and Mineral Resources, several cooperatives, several Leather Associations and Leather IKM players.


Kata Kunci


Kelurahan, Manajemen Operasional, Pembangunan Ekonomi Lokal, Pembangunan IKM

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ariani, D. W. (2017). Manajemen Operasi. Universitas Terbuka.

Azis & Hasan. (2018). PEMBANGUNAN EKONOMI & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Strategi Pembangunan Manusia dalam Perspektif Ekonomi Lokal. CV Nur Lina.

Nuryasman, N. (2008). MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DAERAH DALAM PERWUJUDAN OTONOMI DAERAH “ Perspektif Konseptual .” Jurnal Ekonomi, 13(03), 267–280.

Novi Ratna Sari. (2018). Manajemen Operasional Rumah Kreatif Dalam Meningkatkan Daya Saing Umkm Di Banyuwangi (Vol. 5, Issue 0355).

Suganda, F. R., & Purnamasari, I. (2022). Analisis Wilayah Manajemen Operasional pada UMKM Bintang Langit. Journal of Knowledge Management, 16(1), 1-12.

Creswell, J. D. C. & J. W. (2018). Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications Ltd.

George Terry, 2009, Dasar-Dasar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta.

DOKUMEN

Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut. Kabupaten Garut Dalam Angka Tahun 2023.

Undang-Undang No 32 Tahun 2004 Tentang 8 Pemerintahan Daerah.

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perizinan Dibidang Perindustrian Dan Perdagangan.

Peraturan Bupati Garut Nomor 65 Tahun 2022 Tentang Renaca Kerja Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral Tahun 2023.

Peraturan Bupati Garut Nomor 112 Tahun 2020 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kelurahan.

Sumber Lainnya

GarutKab. (2017). Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Garut 2019-2024. garutkab.go.id. Diakses Online Pada 10/10/2023. Tersedia: https://www.garutkab.go.id/page/visi-dan-misi-pemerintah-kabupaten-garut-2019- 2024




DOI: https://doi.org/10.24198/responsive.v7i1.53983

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


RESPONSIVE: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik telah Terindeks Di:

      
  
 
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.