ASOSIASI OJEK ONLINE SEBAGAI CIVIL SOCIETY: STUDI PADA GABUNGAN AKSI RODA DUA
Abstrak
Asosiasi mitra pengemudi ojek online, khususnya Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) adalah organisasi yang secara formil tidak memenuhi kriteria sebuah civil society organization karena mengadvokasikan perihal peningkatan pendapatan profesional (pasar), dan kesejahteraan pribadi (keluarga). Tetapi dalam praktiknya, Garda sering mengurusi pengelolaan kepentingan kolektif yang menyeimbangkan negara, pasar, dan masyarakat sipil. Artikel ini akan menganalisis Garda dengan menggunakan kerangka teori Alexis de Tocqueville tentang karakteristik sebuah civil society otganizations sebagai arena asosiasi entitas masyarakat sipil yang mendukung demokrasi, serta model A.C. LeVan yang membaginya ke dalam dimensi otonomi (autonomy) dan orientasi tujuan (goal orientation). Penelitian ini menemukan bahwa Garda memiliki orientasi tujuan keluar (outward goal orientation) dan tingkat otonomi menengah-tinggi sebagaimana karakteristik civil society organization pada umumnya. Melalui aksi kolektif dan pengawalan isu, Garda mencerminkan perannya yang tidak hanya memperjuangkan kepentingan kapital anggotanya, tetapi juga berperan penting sebagai pengawas dan mediator demokrasi pada tata pemerintahan lokal dan khususnya nasional. Penelitian ini memberi kontribusi dalam memperluas pandangan mengenai organisasi hibrida dalam konteks gerakan pekerja online, dengan menempatkan Garda sebagai contoh bahwa peranan civil society organization dapat dijalankan oleh organisasi yang secara formil bersifat for-profit bagi keluarga dan pasar.
The online motorcycle taxi drivers' association, particularly the Two-Wheeled Action Association (Garda), is formally not categorized as a civil society organization because it primarily advocates for increase in professional income (market) and personal interest (family). However, in practice, Garda also engages in collective action that balances the interests of the state, the market, and civil society. Using Alexis de Tocqueville’s theoretical framework of civil society organization as arenas of voluntary associations that support democracy, along with A.C. LeVan’s model of autonomy and goal orientation, this article analyzes the characteristics, autonomy, and goal orientation of Garda’s movement. Garda demonstrates an outward goal orientation with a medium to high level of autonomy. Through collective mobilization, rights advocacy, and political engagement, Garda exhibits several characteristics of civil society organization. Garda not only fights for material prosperity for online motorcycle taxi drivers (including its members), but also plays a significant role as a democratic supervisor and mediator in local and especially national governance. This research contributes to the discourse on hybrid organization in the context of digital labor movements in Indonesia by illustrating that a for-profit organization oriented toward family and market interests can simultaneously exercise the functions of a civil society organization.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Buku, Skripsi, Tesis dan Disertasi
Cresswell, John W. (2009, p.178). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications.
Firmansyah, I. (2022). Peran Dan Fungsi Civil Society Organization Dalam Dinasti Politik Dan Korupsi Di Kota Banjar Pada Tahun 2018 - 2022. Sumedang: Universitas Padjadjaran.
Miles, M. B., & Huberman, M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. London: SAGE.
Perdana, G. P. & Haryanto. (2021). Dinamika Pembentukan Kelompok Kepentingan Mitra Pengemudi Ojek Online: Studi tentang Proses Pembentukan Asosiasi Grab Bike dan Grab Car Yogyakarta dan Asosiasi Gojek Seputar Jogjakarta. Retrieved from https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/202335. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Praja, A. N. (2010). Distorsi Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Perspektif Civil Society di Kabupaten Grobogan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Strachan, J.C. (2024). First Comes Trust: Civic Engagement Strategies for Jump-Starting the Civic Voluntarism Model. In: Bell, L.C., Rank, A., Ong Whaley, C. (eds) Civic Pedagogies: Teaching Civic Engagement in an Era of Divisive Politics (pp 25-45) Political Pedagogies. Palgrave Macmillan, Cham. 10.1007/978-3-031-55155-0_2
Tocqueville, A. d., & Nolla, E. (2010). Democracy in America. Liberty Fund.
Zahra, S. A. (2022). Paradoks Fleksibilitas Kerja Pengemudi Ojek Online. Retrieved from https://repository.ub.ac.id/id/eprint/213472/1/Salsabila%20Az%20Zahra.pdf. Malang: Universitas Brawijaya.
Artikel Jurnal
Candela, A. G. (2019). Exploring the Function of Member Checking. The Qualitative Report, 619-628. doi:https://doi.org/10.46743/2160-3715/2019.3726
Rajab, B., & Indrawardana, I. (2024). Pembentukan Modal Sosial Dan Kepentingan Ekonomi-Politik Negara. Responsive: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora dan Kebijakan Publik, 7(4), 267-282. 10.24198/responsive.v7i4.61491
Fathy, R. (2025). Ojek Pangkalan Versus Ojek Online (Pemberdayaan Berbasis Komunitas Dan Ketahanan Ekonomi Ojek Pangkalan). Jurnal Masyarakat dan Budaya, 20(2), 191-210. 10.14203/jmb.v20i2.635
Hadi, O. H. (2010). Peran masyarakat sipil dalam proses demokratisasi. Makara Human Behavior Studies in Asia, 14(2), 117-129. 10.7454/mssh.v14i2.674
LeVan, A. C. (2011). Questioning Tocqueville in Africa: continuity and change in civil society during Nigeria’s democratization. Democratization, 18(1), 135-159. 10.1080/13510347.2011.532622
Safitri, I. A. (2022). Solidaritas Sosial Antar Pengemudi Ojek Online dan Ojek Konvensional di Kabupaten Bone. Pinisi Journal of Sociology Education, 2, 22-28. 10.26858/pjser.v1i1.24112
Sumber Elektronik
Asmaasyi, A. (2025, September 10). RUU Transportasi Online Masuk Prolegnas 2025, Bakal Disahkan Tahun Ini? Ekonomi. Retrieved October 5, 2025, from https://ekonomi.bisnis.com/read/20250910/98/1910110/ruu-transportasi-online-masuk-prolegnas-2025-bakal-disahkan-tahun-ini
Azzahra, N. (2025). Polisi: 6.118 Personel Amankan Demo Ojol Hari Ini. Jakarta: Tempo. From https://www.tempo.co/hukum/polisi-6-118-personel-amankan-demo-ojol-hari-ini-2070553
Detik Berau. (2022, Agustus 8). Instagram. Retrieved September 30, 2025, from https://www.instagram.com/p/ChAFa8mpOSj/?igsh=MWY5dGpyZ3FhYXN5bw==
Garda Pusat Jakarta. (2025, Juli 17). Instagram. Retrieved September 30, 2025, from https://www.instagram.com/reel/DMM5FIfzdYF/?igsh=bHV3b2dta3Jvc21z
Nugraha, M. R. (2025, April 11). Apa Bedanya Hubungan Kemitraan dan Hubungan Kerja? | Klinik Hukumonline. Hukumonline. Retrieved September 21, 2025, from https://www.hukumonline.com/klinik/a/apa-bedanya-hubungan-kemitraan-dan-hubungan-kerja-lt617136e8e2fce/
Rahayuningsih, R. (2025, Mei 23). Begini Plus-Minus Bila Mitra Ojol jadi Pekerja Tetap Aplikator. Tempo. https://www.tempo.co/ekonomi/begini-plus-minus-bila-mitra-ojol-jadi-pekerja-tetap-aplikator-1518204
CNN Indonesia. (2025, July 5). Ratusan Driver Online Geruduk Rumah Warga di Sleman Yogya. Retrieved September 29, 2025, from https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250705015527-20-1247128/ratusan-driver-online-geruduk-rumah-warga-di-sleman-yogya
Setijowarno, D. (2025, Mei 19). Pengemudi Ojol Tidak Hanya Berasal dari Pengangguran. Patra Indonesia. https://patraindonesia.com/pengemudi-ojol-tidak-hanya-berasal-dari-pengangguran/
Singgih, V. (2025, September 1). Pembunuhan Affan Kurniawan: Sebuah Kegilaan di Jalan Penjernihan. Project Multatuli. Retrieved September 29, 2025, from https://projectmultatuli.org/pembunuhan-affan-kurniawan-sebuah-kegilaan-di-jalan-penjernihan/
Yonatan, A. (2025, May 23). Indonesia Jadi Pengguna Transportasi Online Terbesar 2024. GoodStats. Retrieved September 21, 2025, from https://goodstats.id/article/indonesia-jadi-pengguna-transportasi-online-terbesar-2024-sn07c
DOI: https://doi.org/10.24198/responsive.v8i4.67207
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.












