PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN BANK SAMPAH (Studi Kasus Pada Kelompok Masyarakat Pengelola dan Nasabah Bank Sampah Wargi Manglayang RW.06 Kecamatan Cibiru, Kota Bandung)
Abstrak
ABSTRAK
Timbunan sampah di Kota Bandung menyebabkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Kota Bandung sering mengalami kelebihan kapasitas. Sehingga kondisi tersebut membuat sampah menjadi masalah lingkungan. Menanggapi permasalahan tersebut, upaya penanganan masalah sampah juga telah dibuat oleh pemerintah setempat melalui Peraturan Daerah Kota Bandung. Kondisi yang terjadi di masyarakat walaupun sudah ada upaya penanganan masalah sampah melalui peraturan daerah tersebut, nyatanya masih ada sebagian kelompok masyarakat yang merasa kurang puas akan kondisi kebersihan lingkungannya. Rasa ketidakpuasan tersebut membuat sebagian kelompok masyarakat bersatu untuk membuat sebuah upaya bersama. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, mereka secara mandiri dengan partisipasi masyarakat mendirikan sebuah Bank Sampah Wargi Manglayang (BSWM) yang berlokasi di RW 06. Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan partisipasi masyarakat berdasarkan empat dimensi partisipasi yang dijelaskan oleh Mandy Wilson dan Pete Wilde. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik indepth interview, pengamatan observasi partisipatif dan studi dokumentasi. Informan yang terlibat dalam penelitian berjumlah 3 orang. Hasil penelitian ini menggambarkan tentang Partisipasi masyarakat dalam kegiatan Bank Sampah wargi manglayang berdasarkan empat dimensi partisipasi. Dari keempat dimensi tersebut didapatkan hasil bahwa dimensi Kapasitas, menjadi dimensi yang paling dominan di BSWM.
ABSTRACT
Garbage piles in Bandung City cause TPA (Final Disposal Site) in Bandung City to often experience excess capacity. This condition makes waste an environmental problem. In response to these problems, efforts to deal with waste problems have also been made by the local government through the Bandung City Regional Regulation. Conditions that occur in the community even though there have been efforts to handle the waste problem through the regional regulation, in fact there are still some community groups who are not satisfied with the condition of the cleanliness of their environment. This feeling of dissatisfaction made some community groups unite to make a joint effort. One of them is what the community in the Cibiru sub-district, Bandung City, did, they independently with the participation of the community established a Wargi Manglayang Waste Bank (BSWM) located in RW 06. Palasari Village, Cibiru Sub-District. The purpose of this research is to describe community participation based on the four dimensions of participation described by Mandy Wilson and Pete Wilde. The method used is descriptive qualitative with in-depth interview technique, participatory observation and documentation study. There were 3 informants involved in the research. The results of this study describe community participation in the activities of the Wargi Manglayang Garbage Bank based on four dimensions of participation. From these four dimensions, it is found that the Capacity dimension is the most dominant dimension in BSWM.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Adi, I. R. (2007). Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: dari Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: FISIP UI Press.
Ahmad dan Thalib. (2011). Decentralization and Participatory Rural Development: A Literature Review. Vol. 5, Issue. 4. Hal. 58-67.
Bandungupdate. Bank Sampah Wargi Manglayang Sabet Pengharagaan Tingkat Provinsi Jabar. http://bandungupdate.com/inspirasi/read/579/11/6/2015/bank-sampah-wargi-manglayang-sabet-pengharagaan-tingkat-provinsi-jabar#.XsqWGkQzbcd (diakses tanggal 4 April 2020).
Beckwith, Dave and Cristina Lopez. (2011). “Community Organizing: People Power from the Grassroots.” COMM-ORG Papers. http://comm-org.wisc.edu/papers.htm (diakses tanggal 4 April 2021).
BPS (Badan Pusat Statistik). (2020). Kota Bandung Dalam Angka. Bandung: ©BPS Kota Bandung/BPS-Statistics of Bandung Municipality.
Cohen, John & Uphoff, Norman. (1980). Participation's Place in Rural Development: Seeking Clarity Through Specificity. World Development. 8. 213-235. DOI 10.1016/0305-750X (80)90011-X.
Creswell, John W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th Editon). Thousand Oaks California: Sage Publications.
Davis, Keith, Newstrom, J. W. (1985). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Hijriah, Moch Rizqi. 31 Mei 2020. Bermacam Masalah Sampah Kota Bandung. https://fixindonesia.pikiran-rakyat.com/lingkungan/pr-36571656/bermacam-masalah-sampah-kota-bandung
Indartik, Suryandari, E. Y., Djaenudin, Deden, Pribadi, M.A. (2018). Penanganan Sampah Rumah Tangga Di Kota Bandung: Nilai Tambah dan Potensi Ekonomi. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 15 No.3, 2018: 195-211.
Kabari. (2013). Menyulap Sampah Menjadi Berkah. https://kabarinews.com/utama-1-menyulap-sampah-menjadi-berkah/57111 (diakses tanggal 4 April 2020).
Kuruvilla, Chithra. Sathyamurthy, K. (2015). Community Participation Towards Effective Social Work Practice. Indian Journal of Applied Research: Volume: 5. Issue: 12. ISSN - 2249-555X
Kustiah, Tuti. (2005). Kajian Kebijakan Pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.
Menlhk. (2018). Peran Masyarakat. http://sipsn.menlhk.go.id/?q=content/peran-masyarakat-28. (diakses tanggal 2 April 2020).
Oakley, P. et. al., (1991). Projects with People-The practice of participation in Rural development. Geneva: International Labour Office.
PD Kebersihan Kota Bandung. 2019. KONDISI SAMPAH KOTA BANDUNG. https://www.bandungresik.com/kondisi-sampah-kota-bandung/
Pyles, L. (2007). Community organizing for post-disaster social development: Locating social work. International Social Work, 50(3), 321–333. https://doi.org/10.1177/0020872807076044.
Reason, P. (1998). Political, Epistemological, Ecological and Spiritual Dimensions of Participation. Studies in Cultures, Organizations and Societies, 4, 147-167.
Setiawan, H. H. (2009). Partisipasi Masyarakat dan Modal Sosial dalam Pembangunan. Ejournal kementrian sosial. Vol.14, No. 03, Hal 34-48.
Shomedran. (2016). Pemberdayaan Partisipatif dalam Membangun Kemandirian Ekonomi dan Perilaku Warga Masyarakat. Ejournalupi. Vol 12, No 2, Hal: 1-13.
Sitanggang, C. M., Priyambada, I. B., & Syafrudin. (2017). Perencanaan sistem pengelolaan sampah terpadu (Studi kasus RW 6, 7 dan 8 Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang). Jurnal Teknik Lingkungan, 6(1), 1–10.
Suryani, A. S. (2014). Peran Bank Sampah dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi Kasus Bank Sampah Malang). Jurnal dpr. Vol.5, No.1, Hal 71-84.
Suwerda, Bambang. (2012). Bank Sampah (Kajian Teori dan Penerapan) Disertai Penerapan Bank Sampah “Gemah Ripah” di Dusun Badegan Bantul. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Uphoff, N. T. Cohen, J. M., dan Goldsmith, A. A. (1979). Rural Development Committee: Feasibility and Application of Rural Development Participation: A. State-of-the-Arth Paper. New York: Cornell University.
WHO (World Health Organization). (2019). Participation as a driver of health equity. Copenhagen: WHO Regional Office for Europe.
Wilson, Mandy. Wilde, Pete. (2003). Benchmarking Community Participation: Developing and implementing the Active Partners benchmarks. New York: York Publishing Services Ltd.
DOI: https://doi.org/10.24198/share.v11i1.34367
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.