Srategi Penguatan Modal Sosial Pedagang Bubur Kacang Ijo (Burjo) Di Kawasan Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta

Muhammad Rois Burhan, Nurhadi Nurhadi, Yuhastina Yuhastina

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan strategi yang dijalankan oleh pedagang burjo di seputar kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dalam memperoleh, mempertahankan, dan mengakumulasi modal sosial yang menunjang berputarnya roda usaha mereka. Metode kualitatif digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 30 orang partisipan yang terdiri dari pedagang (20 orang), pemasok bahan baku (5 orang), dan pemilik modal (5 orang). Ketiga pihak dipilih sebagai partisipan penelitian karena keterlibatannya secara langsung di dalam bisnis ini dan karena kaitan yang terjalin di antara mereka. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pedagang burjo menjalankan dua jenis strategi dalam kaitan dengan modal sosial.  (1) Strategi internal yang dijalankan adalah membangun hubungan yang menyerupai keluarga, membangun ikatan kepercayaan dengan semua karyawan, saling memberikan bantuan berupa meminjamkan tenaga karyawan, memberikan bahan baku makanan, bertukar menukar informasi seputar perdagangan, berbagi resep menu makanan dan berbagi antar karyawan. (2) Strategi eksternal yang ditempuh adalah memilih agen untuk dijadikan langganan, mengalah terhadap masyarakat setempat, membersihkan lingkungan usaha, menjaga kualitas masakan, harga murah,  pelayanan yang cepat dan ramah,  membayar uang parkir keamanan, memberikan bantuan terhadap masyarakat sekitar, melayat, menjaga nilai kejujuran, keramahan, keakraban dengan pelanggan, memberi hutang pada pembeli, menaruh kepercayaan terhadap pembeli dan ikut memberikan sumbangan terhadap pegawai burjo lain ketika ada yang meninggal.

This research aims at understanding and explaining strategies that green bean porridge (burjo) vendors around the area of Universitas Sebelas Maret campus develop in gathering, maintaining, and accumulating social capitals for the improvement of their businesses’ performance. Qualitative method was used for the data collection and analysis. Primary data was collected through in-depth intervews with 30 research participants, consisting of 20 vendors, 5 suppliers, and 5 investors. These participants were selected due their direct involvement in this business and their close interrelation. This research results in two main conclusions concerning the way burjo vendors manage the social capital. (1) Internally, they build family-like relation, develop trust among employee, and practice mutual help, e.g. lending food materials, sharing business-reated informations as well as recipes. (2) Externally, they develop trust with preferred suppliers, be kind always available for helping the local inhabitants, manage a clean business location, keep the food quality,  give better price, provide a quick and friendly service, regularly pay the parking tribute, go to funeral, allow costumers to pay later, and donate certain amount of cash for bereavement.

Keywords

Jaringan Sosial, Kepercayaan, Modal Sosial, Pedagang Burjo, Usaha Kecil Dan Menengah

Full Text:

PDF

References

Effendi, Tadjuddin Noer. 1988. “Kesempatan Kerja Sektor Informal Di Daerah Perkotaan, Indonesia.” Majalah Geografi 1(2):1–10.

Evers, Hans-Dieter. 1993. “Perubahan Kapasistas Penyerapan Tenaga Kerja Di Sektor Informal.” Populasi 4(1):24–51.

Halpern, David. 2005. Social Capital. London: Polity Press.

ILO. 2004. “4.5 Informal Economy Workers.” Retrieved (https://www.ilo.org/global/topics/wages/minimum-wages/beneficiaries/WCMS_436492/lang--en/index.htm).

Jayani, Dwi Hadya. 2020. “Sektor Informal Mendominasi Pekerjaan Di Indonesia 2015-2019.” Retrieved (https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/21/sektor-informal-mendominasi-pekerjaan-di-indonesia-2015-2019).

Kurniawan, Asep. 2019. “Pengembangan Masyarakat Di Bidang Ekonomi Melalui Migrasi : Pola Migrasi Pedagang Burjo Asal Sindangagung Dan Garawangi Kuningan Di Yogyakarta.” Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 4(1):46–62.

Marvasti, Amir B. 2004. Qualitative Research in Sociology. London: Sage Publications.

Munandar, Moh Aris. 2010. “Peran Modal Sosial Dalam Penanggulangan Kemiskinan Pada Pedagang Sektor Informal Di Kota Semarang.” Forum Ilmu Sosial 37(2):107–17.

Nazara, Suahasil. 2010. Ekonomi Informal Di Indonesia : Ukuran, Komposisi, Dan Evolusi. Jakarta: ILO.

Pitoyo, Agus Joko. 2016. “Dinamika Sektor Informal Di Indonesia : Prospek, Perkembangan, Dan Kedudukannya Dalam Sistem Ekonomi Makro.” Populasi 18(2).

Pranadji, Tri. 2016. “Kajian Ekologi Kebudayaan Terhadap Sektor Informal Di Perkotaan: Suatu Proses Adaptasi Ketidakseimbangan Interaksi Kota-Desa Akibat Industralisasi.” Forum Penelitian Agro Ekonomi 10(2–1):38.

Rinofah, Risal and IGN Soni Kurniawan. 2016. “Analisis Kelayakan Usaha Warung ”Burjo” (Studi Kasus Di Dusun Karang Gayam, Catur Tunggal, Depok Sleman, Yogyakarta).” Jurnal Kewirausahaan Dan Bisnis 19(X):1–11.

Rothenberg, Alexander D., Arya Gaduh, Nicholas E. Burger, Charina Chazali, Indrasari Tjandraningsih, Rini Radikun, Cole Sutera, and Sarah Weilant. 2016. “Rethinking Indonesia’s Informal Sector.” World Development 80:96–113.

Saputra, Dhanar Intan Surya and Deny Bowo Febrianto. 2014. “Sistem Informasi Pencatatan Hutang Piutang Pada Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus: Burjo Sahabat).” Probisnis 7(1):34–46.

Saragih, Sebastian, Jonathan Lassa, and Afan Ramli. 2007. Kerangka Penghidupan Berkelanjutan Sustainable Livelihood Framework. Jakarta: Hivos Southeast Asia Office.

Scoones, Ian. 2009. “Livelihoods Perspectives and Rural Development.” Journal of Peasant Studies 36(1):171–96.

Sen, Amartya. 1997. “Editorial: Human Capital and Human Capability.” World Development 25(12):1959–61.

Solesbury, William. 2003. Sustainable Livelihoods : A Case Study of the Evolution of DFID Policy London. 217. London.

Suradi. 2011. “Peranan Sektor Informal Dalam Penanggulangan Kemiskinan.” Informasi 16(03):221–34.

Suwandi, Joko. 2012. “Pedagang Kaki Lima (PKL) Di Kota Surakarta : Persepsi Masyarakat Dan Alternatif Penanganannya.” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 41–49.

Syaputra, Eko Maulana and Dyah Suryani. 2017. “Faktor Risiko Higiene Sanitasi Makanan Karyawan Warung Makan Burjo Di Kelurahan Warungboto Yogyakarta.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 2(2):68–72.

Wirutomo, Paulus. 2013. “Mencari Makna Pembangunan Sosial: Studi Kasus Sektor Informal Di Kota Solo.” Masyarakat: Jurnal Sosiologi 18(1):101–20.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.