Jaringan Sosial Pekerja Migran Ilegal Indonesia Konstruksi Bangunan Di Malaysia

Randi Randi, Muhamad Fadhil Nurdin, Bintarsih Sekarningrum, Rini Agustina

Abstract

ABSTRAK

 

Migrasi pekerja migran ilegal Indonesia ke Malaysia adalah salah satu fenomena yang menjadi sorotan pemerintah Indonesia dan Malaysia. Besarnya migrasi PMI ilegal di Malaysia di pengaruhi oleh jaringan sosial PMI ilegal, terutama dalam hal ini jaringan sosial PMI ilegal konstruksi di Malaysia. PMI ilegal konstruksi di Kongsi tersebar di beberapa wilayah di Malaysia. Sebagian besar PMI tersebut tanpa dokumen yang lengkap dan bahkan overstay. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penyajian data secara deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian bahwa adanya migran PMI ilegal konstruksi di Malaysia karena adanya jaringan sosial yang mereka miliki. Jaringan sosial PMI ilegal konstruksi di Malaysia yang terjadi yaitu jaringan sosial kekuasaan jaringan ini hanya sebatas untuk mendapatkan keamanan dari pihak yang berkuasa di sekitar kongsi, yaitu oknum kepolisian Malaysia yang memiliki kekuasaan. Jaringan sosial kepentingan yaitu hubungan yang terjadi dalam jaringan antara PMI ilegal konstruksi dengan PMI ilegal konstruksi lainnya, hubungan PMI ilegal konstruksi dengan menkong, menkong dengan perusahaan, menkong dengan tokeh. Jaringan sosial perasaan dalam hubungan ini jaringan perasaan sangat dominan. Jaringan sosial PMI ilegal konstruksi ini terbentuk atas dasar hubungan sosial bermuatan perasaan yang terjalin di Kongsi dan hubungan sosial PMI ilegal itu sendiri menjadi tujuan dan tindakan sosial PMI ilegal konstruksi. Kemudian jaringan sosial keluarga yaitu hubungan yang terbentuk atas dasar jaringan keluarga yang dimiliki oleh PMI ilegal konstruksi. Jaringan keluarga sangat penting bagi PMI ilegal konstruksi di Malaysia, karena keluarga sebagai orang yang memberikan informasi yang dianggap cukup valid oleh para PMI ilegal konstruksi. Jaringan ini memberikan fasilitas kepada PMI ilegal untuk dapat bertahan hidup di Malaysia.

 

Kata Kunci: Pekerja, Migran, ilegal, Konstruksi, Jaringan, Migrasi

 

ABSTRACT

 

The migration of Indonesian illegal migrant workers to Malaysia is one of the phenomena in the spotlight of the Indonesian and Malaysian governments. The magnitude of illegal migrant worker migration in Malaysia is influenced by the social networks of illegal migrant workers, especially in this case the social networks of illegal construction workers in Malaysia. Illegal construction migrant workers in Kongsi are spread across several regions in Malaysia. Most of these PMIs are without complete documents and even overstay. This research uses a qualitative approach with descriptive data presentation with a case study method. The result of the research is that there are illegal construction migrant workers in Malaysia because of the social network they have. The social network of illegal construction PMIs in Malaysia that occurs is the social network of power, this network is only limited to obtaining security from those in power around the kongsi, namely Malaysian police officers who have power. The social network of interests is the relationship that occurs in the network between illegal construction workers and other illegal construction workers, the relationship between illegal construction workers and menkong, menkong and companies, menkong and tokeh. The social network of feelings in this relationship is very dominant. The social network of illegal construction workers is formed on the basis of emotionally charged social relationships that exist in the Kongsi and the social relationships of illegal PMIs themselves become the social goals and actions of illegal construction PMIs.  Then the family social network is a relationship formed on the basis of the family network owned by illegal construction workers. The family network is very important for illegal construction workers in Malaysia, because the family is the one who provides information that is considered quite valid by illegal construction workers. This network provides facilities for illegal migrant workers to survive in Malaysia.

 

Keywords: Worker, Migrant, illegal, Construction, Network, Migration

 

Keywords

Pekerja, Migran, ilegal, Konstruksi, Jaringan, Migrasi

Full Text:

PDF

References

DAFTAR PUSTAKA

Field, J. (2010). Modal Sosial. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

IOM. (2010). Migrasi Tenaga Kerja dari Indonesia (Gambaran Umum Migrasi Tenaga Kerja Indonesia di Beberpa Negara Tujuan di Asia dan Timur Tengah. Jakarta: International Organization for Migration.

Mei, L. (2006). Indonesian Labor Migrants in Malaysia: A Study from China. Kuala Lumpur: ICS Working Paper No. 2006-11.

Maksum, A. (2015). Politik Internasional dan Sumber Masalah Hubungan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Samudra Biru.

Nurdin, M. F., Herdiansyah, A. G., & Gunawan, W. (2015). Globalizing Information Technology:Issues and Challenges in Contemporary Indonesia's Democracy. Yogyakarta: Samudra Biru.

BNP2TKI. (2016). Data Penempatan dan Perlindungan TKI. Jakarta: BNP2TKI.

Butt, L. (2014). Migration, Mobility and Transnational. CAPI Working, 1.

Primawati, A. (2012). Penempatan Tki Masih Dengan Paradigma Komoditas. INSANI, ISSN : 0216-0552 | NO. 12.

Helmi, R. F. (2013). Politik Pemerintah Malaysia dalam Membatasi Kebergantungan pada Pekerja Konstruksi Asing Indonesia. TINGKAP, Volume. IX No. 1.

Pahroji, D., & Singadimedja, H. N. (2012, September-Oktober). Perbandingan Sistem Hukum Ketenagakerjaan Negara Malaysia Dan Negara Indonesia Dalam Perlindungan Hukum Dan Penegakan Hak Asasi Manusia. Majalah Ilmiah Solusi Unsika, pp. ISSN 1412-86676 Vol. 11 No. 24.

Shuid, S. (2004). Urbanization and Housing in Kuala Lumpur City Centre :Issues and Future Challenges. 19th EAROPH World Planning and Housing Congress (pp. 1-12). Melbourne Australia: EAROPH World Planning and Housing Congress.

Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi (Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rinil, I. P., & Tenriajeng, A. T. (2014). Analisis Risiko Produktivitas Tenaga Kerja Terhadap Kinerja Eaktu Proyek Pada Bangunan Bertingkat. Jurnal Desain Konstruksi, Volume 13 No 2.

Fernandes, D., & G.D, B. P. (July 2011). Social Networks of Migrant Construction Workers in Goa. Indian Journal of Industrial Relations, , Vol. 47, No. 1 , pp. 65-77.

Mirsel, R. (2004). Teori Peregerakan Sosial. Yogyakarta: CV. Langit Aksara.

Creswell, J. W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches 2nd Edition. USA: Sage Publications.

Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2004). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media.

Arianto, H. (2014). Tinjauan Hukum Terhadap Tki Ilegal Di Perbatasan Indonesia – Malaysia (Studi Kasus Di Entikong, Kalimantan Barat) . Forum Ilmiah, Volume 11 Nomor 2.

Agusyanto, R. (1997). Jaringan Sosial dalam Organisasi. Jakarta: PT RajaGRafindo Persada.

Suhendi, H., & Wahyu, R. (2000). Pengantar Studi Sosiologi Keluarga. Bandung: Pustaka Setia Bandung .

Coleman, J. S. (2009). Dasar-Dasar Teori Sosial. Bandung: Nusa Media.

Safitri, Y. M., & Wahyuni, E. S. (2013). Jaringan Sosial Dan Strategi Adaptasi Tenaga Kerja Migran Asal Lampung Di Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Sopsiologi Pedesaan, 64-77.

Syafitri, R. (2014). Peran dan Jaringan Sosial Lembaga Pendidikan Anak Jalanan. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Abercrombie, N., Hill, S., & Turner, B. S. (2010). Kamus Sosiology. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Lee, E. S. (1966). A Theory of Migration. Demography, Vol. 3, No. 1. (1966), pp. 47-57.

Mantra, I. B. (2003). Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

ILO. (2007). Sekilas Tentang ILO. Jakarta: Department of Communication dan Public Information .

Soekanto, S. (1983). Kamus Sosiologi. Jakarta: CV Rajawali.

Ritzer, G. (2009). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Watson, T. (2003). Sociology, Work and Industry. Francis: The Taylor & Francis e-Library.

Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2014). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media.

Cohen, S., & L, P. (2001). In Good Company: How Social Capital Makes Organization Work. London: Harvard Business Pres.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.