MODEL TATA KELOLA (GOVERNANCE) DALAM RANGKA AKSELERASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PADA DAERAH OTONOM BARU DI PROVINSI LAMPUNG

Simon Sumanjoyo Hutagalung

Abstract


Perkembangan daerah otonom baru membutuhkan daya dukung tata kelola yang kuat agar dapat berakselerasi dengan daerah lainnya dalam membangun pendidikan. Tata kelola yang sinergis menghasilkan pengelolaan pendidikan yang berkapasitas baik. Penelitian yang dilakukan bertujuan mengidentifikasi kondisi existing, factor yang mendorong kondisi pendidikan dan potensi kelembagaan dan hubungan antar lembaga yang dapat membangun suatu model. Penelitian kualitatif ini dalam pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan focus group discussion. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan model interaktif. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu; (1). Kondisi existing sumber daya pendidikan masih menghadapi kuantitas sekolah yang belum memenuhi rasio nasional dan distribusi guru belum merata. Anggaran belum optimal dimiliki oleh Dinas Pendidikan, sehingga belum menghasilkan program yang dapat mengakselerasi pendidikan. (2). Faktor yang dominan mempengaruhi kondisi sumber daya pendidikan itu antara lain warisan kebijakan pendidikan yang tidak berhasil menciptakan pemerataan infrastruktur pendidikan serta kondisi daya dukung infrastruktur yang belum maksimal bagi terciptanya akselerasi pendidikan di wilayah tersebut. (3). Potensi kelembagaan dan hubungan antar lembaga terletak pada peran Dinas Pendidikan, Instansi pemerintah lainnya pada Kabupaten Pesisir Barat, pihak swasta/yayasan atau lembaga masyarakat serta instansi pendidikan yang ada di luar wilayah Pesisir Barat. Keseluruhan lembaga tersebut memiliki format keterlibatannya yang terjalin dalam suatu kerangka kerja yang diarahkan oleh Pemkab Pesisir Barat. Hubungan inilah yang membangun model tata kelola yang mengakselerasi penyelenggaraan pendidikan.

 


Keywords


Kebijakan Pendidikan; Pemekaran Daerah; Tata Kelola

Full Text:

PDF

References


Abdullah, M.A. (2011). Kajian dampak pemekaran wilayah terhadap pembangunan daerah (Studi Kasus: Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat). Bogor: IPB.

Boron, S.M. & Thomson, G. (2017). Sustainability Education: Towards Total Sustainability Mana-gement Teaching. In F. W. Leal, L. Brandli, P. Castro, dan J. Newman, Handbook of Theory and Practice of Sustainable Development in Higher Education. World Sustainability Series. (pp. 37-51). London: Springer.

Christensen, T. (2012). Post-NPM and changing public governance. Meiji Journal of Political Science and Economics, 1, (1), 1-11.

Dobbins, M.K. (2014). Higher Education Governance and Policy Change in Western Europe: International Challenges to Historical Institutions. London: Springer.

Dunia, B. (2013). Mendayagunakan Guru dengan Lebih Baik: Memperkuat Manajemen Guru untuk Meningkatkan Efisiensi dan Manfaat Belanja Publik. Jakarta: Bank Dunia.

Habibi, M.M. (2015). Analisis Pelaksanaan Desentralisasi dalam Otonomi Daerah Kota/Kabupaten di Indonesia. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 28, (2), 117-124.

Palm, J.E.R. (2007). Developing Local Emergency Management by Co-Ordination Between Muni-cipalities in Policy Networks: Experiences from Sweden. Journal of Contingencies and Crisis Management, 15, (4), 173-182.

Jeong, D.W., Lee, H.J. & Cho, S.K. (2017). Education decentralization, school resources, and student outcomes in Korea. International Journal of Educational Development, 53, 12-27.

Khairunnisa, (2013). Determinan Angka Partisipasi Sekolah SMP Di Jawa Barat. Bogor: IPB.

Klijn, E.H. (2011). Public Management and Governance: a comparison of two paradigms to deal with modern complex problems. In D. Levi-Faur (ed.), The Oxford Handbook of Governance. Oxford: Oxford University Press.

Lægreid, P. and K.Verhoest (eds.) 2010. Governance of Public Sector Organizations. Proliferation, autonomy and performance. London: Palgrave Macmillan.

Lambelanova, R. (2017). Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah Bidang Pendidikan, Kesehatan Dan Perekonomian Di Kabupaten Bandung Barat. Sosiohumaniora, 19, (2).185-198.

Lau, W. (2015). Means to an End: A Comparative Review of Finland and Singapore’s Basic Education System. Lund: Lund University.

Liu, Q. & Li, X. (2016). Symbiotic Harmony: The Realistic Way to Develop Teacher-Student Relationship in University. 2nd Asia-Pacific Management and Engineering Conference (APME 2016) (pp. 697-702). Shanghai: DEStech Publications, Inc.

Londa, V. Y. (2016). Implementasi Kebijakan Pendidikan Dasar Daerah Kepulauan (Studi di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara). Sosiohumaniora, 18, (3), 273-281.

Marzuki, (2015, 7 23). Kepala Dinas Pendidikan Pesisir Barat. (S. S. Hutagalung, Interviewer)

Meha, A.M. (2013). Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Penempatan Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Sumba Timur (Doctoral dissertation, Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIP-UKSW).

Nurmandi, A. (2013). Pemekaran dan Reformasi Birokrasi di Provinsi Riau. Seminar Nasional Menyongsong Pemilu 2014: Mewujudkan Reformasi Birokrasi dan Politik Indonesia Berkemajuan (pp. 16-38). Makasar: Prodi Ilmu Pemerintahan UMM.

Oswald, D.P. Coutinho, M.J., Best, A.M. & Singh, N.N. (2016). Ethnic Representation in Special Education. The Journal of Special Education, 32, (4), 194-206.

Paulus, R. D. (2013). Implementasi Kebijakan Di Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa. Jurnal Eksekutif, 1, (1), 1-14.

Pohan, Z.S. (2015). Analisis Dampak Pemekaran Kabu-paten Labuhanbatu Utara 2008-2014 Terhadap Perkembangan Pembangunan Kabupaten Labuhan batu Utara. Politika, 6, (2), 25-53.

Pollitt, C. (2003). The Essential Public Manager. Maidenhead: Open University.

Pollitt, C. & G. Bouckaert. (2011). Public Management Reform: A Comparative Analysis – NPM, Governance and the Neo-Weberian State. 3.Edition. Oxford: Oxford University Press.

Rubington, E. & Weinberg, M. (2015). Deviance: The Interactionist Perspective. London: Routledge.

Scruton, H. & McNamara, J. (2015). An Interactionist Approach to Learning Disabilities. International Journal of Education, 7, (4), 43-52.

Sulisworo, D. Nasir, R. & Maryani, I. (2017). Identification of teachers’ problems in Indonesia on facing. International Journal of Research Studies in Education, 6, (2), 81-90.

Tjiptoherijanto, P. (1999). Urbanisasi dan Pengembangan Kota di Indonesia. Populasi, 10, (2), 57-72.

Zulyanto, A., Noeraini, A.A., Badriah, L.S. & Istikomah, N. (2017). Pencapaian MGDs di Indonesia. Bandung: Unpad Press.




DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v20i3.10484

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sosiohumaniora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Sosiohumaniora Indexed By:

 

width= width= width= width=120 width= width=  width=  width= width= width= width= width=  width= width=120 

Lisensi Creative Commons Creation is distributed below Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  

Visitor Statistics


Published By:

Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran

Dean's Building 2nd Floor, Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363

Email: jurnal.sosiohumaniorafisip@gmail.com