SIMBOLISME AYAM JAGO DALAM PEMBANGUNAN IDENTITAS KULTURAL KABUPATEN CIANJUR
Abstract
Penelitian ini mengkaji latar kultural dan historis pemaknaan ayam jago dalam kebudayaan Indonesia secara umum, dan kebudayaan Sunda secara khusus. Ayam pelung menjadi fokus kajian karena secara simbolik erat kaitannya dengan masyarakat Kabupaten Cianjur. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Sumber-sumber penelitian ini menggunakan sumber naskah, buku, jurnal, serta sumber lisan berupa wawancara. Ayam jago adalah satwa yang merepresentasikan kekuatan. Dalam kebudayaan Sunda, ayam jago erat kaitannya dengan kisah Ciung Wanara. Kisahnya merepresentasikan kebiasaan masyarakat yang gemar dalam memelihara dan mengadu ayam. Kebiasaan memelihara ayam tergambar pula dalam kebiasaan masyarakat Kabupaten Cianjur terhadap ayam pelung. Ayam pelung yang memiliki suara bagus dimaknai bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi historis dan kultural. Ayam pelung pun kemudian menjadi simbol pembangunan fisik dan psikis Kabupaten Cianjur. Slogan “Cianjur Jago” mengandung harapan akan terciptanya masyarakat yang “jago” secara positif dalam pembangunan kultural masyarakat Kabupaten Cianjur di masa yang akan datang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amar, (2009). Identitas Kota, Fenomena dan Perma-salahannya, Jurnal ruang, 1, (1), 55-59.
Geertz, C. (1992). Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius
Hall, S. (1990). Cultural Identity and Diaspora.” Identity: Community, Culture, Difference. London: Lawrence & Wishart
Lubis, N.H. (2013). Sejarah Kerajaan Sunda. Bandung: Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat
Muhsin, M. (2011). Dinamika Sosial Ekonomi Priangan Abad ke-19. Sosiohumaniora, 13, (1), 96-107.
Olthof, W.L. (2017). Babad Tanah Jawi. Yogyakarta: Narasi
Passariello, P. (1999). Me and my totem: cross-cultural attitudes towards animals, dalam Francine L. Dolins (ed.), Attitudes to Animals. Cambridge: Cambridge University Press
Raffles, T.S. (2014). The History of Java. Yogyakarta: Narasi
Reid, A. (2014). Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid I: Tanah di Bawah Angin. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Saidah, Z., Kusno, K. & Wulandari, E. (2012) Strategi Pemasaran Tauco Cap Biruang di Kabupaten Cianjur. Sosiohumaniora, 14, (1), 24-37.
Sastroatmodjo. S. (2006). Citra Diri Orang Jawa. Yogyakarta: Narasi
Sukarja, D. (2002). Inventarisasi dan Dokumentasi Sumber Sejarah Galuh Ciamis. Jakarta: Katalog Perpustakaan Nasional RI
Wawancara Agus (Ketua Perkumpulan Pegiat Ayam Pelung Cianjur), 7 September 2017
Wawancara Wakil Bupati Cianjur, 8 September 2017
Hanggoro, T.H. (2014). Perang Ayam, Historia, https://historia.id/kuno/articles/perang-ayam-DrdkP, diakses 22 September 2014
Radar Cianjur. (2017) Tugu Ngaos Mamaos Maenpo di Cianjur Akan Diganti Ayam Pelung. https://cianjur.pojoksatu.id/baca/tugu-ngaos-mamaos-maenpo-cianjur-diganti-tugu-ayam-pelung-setuju diakses 13 Januari 2017
Nationalgeographic Ayam. (2017). Berevolusi Mengiringi Peradaban Manusia. http://nationalgeographic.grid.id/read/13296278/ayam-berevolusi-mengiringi-peradaban-manusia?page=all diakses 10 September 2017, diakses 9 September 2017.
DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v20i3.14549
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Sosiohumaniora

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sosiohumaniora Indexed By:
Creation is distributed below Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Published By:
Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran
Dean's Building 2nd Floor, Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363
Email: jurnal.sosiohumaniorafisip@gmail.com