POLITIK IDENTITAS ETNIK ASLI PAPUA BERKONTESTASI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KOTA SORONG
Abstract
Tujuan penelitian, (1) Untuk mengetahui bagaimana politik identitas etnik asli Papua berkontestasi merebut kekuasaan dalam pemilihan kepala daerah di Kota Sorong. (2) Untuk mengetahui bagaimana etnik asli Papua berkolaborasi dengan etnik non Papua dalam merebut kekuasaan dalam pemilihan kepala daerah di Kota Sorong. Metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Otonomi khusus melahirkan politik identitas etnik, egoisme kampung, marga, budaya, saudara, untuk merebut kekuasaan dalam pemilihan kepala daerah di Kota Sorong. Kedua etnik asli Papua saling marginalisasi dalam strategi isu kampaye politik identitas, family, marga, kampung, organisasi etnik, gereja, televisi,spanduk, koran, elit DPRD Kota. Kedua etnik tidak bersatu dikarenakan egosime budaya, adat, diantara kedua etnik asli Papua itu sendiri di Kota Sorong. Tujuan politik identitas etnik untuk menguasai sumber daya ekonomi (dana) otsus Kota Sorong. (2) Alasan etnik asli Papua berkolaborasi dengan etnik non Papua dikarena etnik Maybrat mempunyai perjanjian politik yaitu etnik Maybrat walikota dan etnik Makassar wakil walikota dalam pemilihan kepala daerah di Kota Sorong. Serta mengguasai pasar umum, transportasi kendaraan umum.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdillah S.U. (2002). Politik Indentas Etnis, Pengulatan Tanda Tanpa Identitas. Magelang: Penerbit Indonesiatera.
Bucharim, S.A. (2014). Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia anggota IKAPI DKI.
Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.
______. (2005). Metodologi Penelitian Sosial Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.
Giddens, A. (2009). Problem Utama Dalam Teori Sosial, menyangkut dengan Aksi,. Struktur, dan Kontradiksi Dalam Analisis Sosial atau dalam judul Asli yang di undu;. Action, Structure, and Contracdition In Social Analysis. Jakarta: Penerbit Pustaka. Pelajar.
Karomani, (2009). Ulama, Jawara, Dan Umaro: Studi Tentang Elite Lokal Di Banten. Sosiohumaniora, Vol. 11 (2): 168-182.
Kubangun I.I. (2014). “Kontestasi Primordialisme dalam Positioning pada Struktur Birokrasi Pemerintahan Kabupaten Manokwari”. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Liliweri, A. (2005). Prasangka & Konflik, Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: Lkis.
_____. (2009). Prasangka dan Konflik Komunikasi, Lintas Budaya, Masyarakat dan Multikultur. Yogyakarta: Lkis.
Nasir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nawawi, H.H. (2001). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Bidang Sosial, University Press.
______, (1991). Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: University Press.
Pandji, S. (2010). Disintegrasi, Pemerintahan Lokal Dan Dana Perimbangan Pusat Dan Daerah. Sosiohumaniora, Vol. 12 (1): 12 – 24.
Salim, A. (2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Singarimbun, M. dan Effendi, S. (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Subianto, Benny. (2009). Ethnic Politics and the Rise of the Dayak Bureaucrats in local Election” dalam Deepening Democracy in Indonesia?Direct Elections for Local Leaders (Pilkada). Maribeth Erb dan Priyambudi Sulistiyanto, Pasir Panjang, Singapura: ISEAS.
DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v20i2.15089
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Sosiohumaniora

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sosiohumaniora Indexed By:
Creation is distributed below Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Published By:
Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran
Dean's Building 2nd Floor, Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363
Email: jurnal.sosiohumaniorafisip@gmail.com