ANALISIS USAHA PEMBIAKAN SAPI POTONG PADA POLA KEMITRAAN ANTARA KORPORASI DENGAN PETERNAK RAKYAT

Rochadi Tawaf

Abstract


Abstrak

Kebijakan Permentan No.2/2017 tentang rasio importasi sapi bakalan dan indukan, mengharuskan perusahaan penggemukan melakukan usaha pembiakan serta bermitra dengan peternakan rakyat. Sejauhmana kebijakan ini dapat direalisasikan mengingat usaha pembiakan dan penggemukan merupakan dua usaha yang sangat berbeda. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah usaha pembiakan sapi potong dengan pola kemitraan antara korporasi dengan peternakn rakyat dapat  dilaksanakan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survey pada tiga korporasi penggemukan sapi potong yang bermitra dengan peternak rakyat di provinsi Kalimantan Tengah, Banten dan Provinsi Lampung. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan finansial. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Usaha pembiakan sapi potong tidak dapat dilakukan secara intensif yang ditunjukan oleh tingkat keuntungan yang negative. (2) Agar usaha pembiakan dapat berjalan dengan baik pada pola usaha intensif, maka diperlukan kontribusi  perusahaan feedlot terhadap biaya pakan sebesar Rp 400,00/kg. Selain itu, pemerintah harus mampu berkontribusi dengan fasilitas bunga bank 5% per tahun dengan tenggang waktu pembayaran hutang 18 bulan. (3) Dari tiga model kemitraan pembiakan yang dianalisis, maka model kemitraan tahap pertama dan ketiga yang dapat direkomendasi untuk direalisasikan dengan skala usaha per kelompok 100 ekor.


Keywords


pembiakan, penggemukan, kemitraan, perusahaan dan peternak rakyat

Full Text:

PDF

References


Agus,A., Suwignyo B,. Budisatria IGS,. Maharani, D. Widi, TSMW. Triyannanto, E. Wankar, TJ. Wulandari, E. dan Ibrahim, A. (2017). Kajian Implementasi Instrumen Kebijakan Rasio Impor Sapi Indukan dan sapi Bakalan Dalam Permentan No. 49/Permentan/Pk440/10/2016 Jo. Permentan No. 02/ Permentan/Pk440/2/2017. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Anggraini, W. (2003). Analisis Usaha Peternakan Sapi Potong Rakyat Berdasarkan Biaya Produksi dan Tingkat Pendapatan Peternakan Menurut Skala Usaha. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Hadi, P.U. dan Ilham, N. (2000). Peluang pengembangan usaha pembibitan ternak sapi potong di Indonesia dalam rangka swasembada daging. Makalah disampaikan pada Pertemuan Teknis Penyediaan Bibit Nasional dan Revitalisasi UPT TA 2000. Jakarta, 11-12 Juli 2000. Direktorat Perbibitan, DirektoratJenderal Bina Produksi Peternakan, Jakarta

Hadi, P.U. dan Ilham, N. (2002). Problem dan prospek pengembangan usaha pembibitan sapi potong di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 21(4): 148-157.

Handayani,S. Fariyanti,A , dan Nurmalina, R. (2016). Swasembada Daging Sapi Analisis Simulasi Ramalan Swasembada daging Saoi di Indonesia. Sosiohumaniora, 18 (1): 61 – 70

Handayani, Budiraharjo, K., dan Sanyoto, G. (2011). Analisis Profitabilitas Usaha Penggemukan Sapi Potong Di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Ilmu–ilmu Pertanian, 7 (1), 1 - 9

Nono, O.H. (2011). Dampak Kelembagaan Bagi Hasil Terhadap Kinerja Usaha Penggemukan Sapi Potong di Kabupaten Kupang. Sosiohumaniora, 13(1): 28 – 38

Poetri, N. A., Basith., A., dan Wijaya N.H. (2014). Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Perah KUNAK. Jurnal Manajemen dan Organisasi. V(2). 122-138.

Umiyasih, U., Gunawan, D.E. Wahyono, Anggraini, Y.N. dan Mathius, I.W. (2004). Penggunaan bahan pakan lokal sebagai upaya efisiensi pada usaha perbibitan sapi potong komersial: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Bogor, 4-5 Agustus 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Sodiq, A. dan Budiono, M. (2012). Produktivitas Sapi Potong pada Kelompok Tani Ternak di Pedesaan. Agripet, 12,(1,): 28-33

Suharto. (2004). Pengalaman pengembangan usaha sistem integrasi sapi-kelapa sawit di Riau. hlm. 57−63 Prosiding Lokakarya Nasional Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi, Bengkulu, 9−10 September 2003. Departemen Pertanian bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu dan PT Agricinal.

Suryana. (2009). Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Berorientasi Agribisnis dengan Pola Kemitraan. Jurnal Litbang Pertanian, 28 (1). 29-37

Tawaf, R and Suryadi D. (2010). Response of Feedlot Business to The Beef Market Mechnism Changed in West Java Indonesia. Journal Lucrări Ştiinţifice - vol. 54, Seria Zootehnie; 87-93

Winarso, B., Sajuti, R. dan Muslim, C. (2005). Tinjauan ekonomi ternak sapi potong di Jawa Timur. Forum Penelitian Agro Ekonomi 23 (1): 61-71.




DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v20i1.16141

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sosiohumaniora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Sosiohumaniora Indexed By:

 

width= width= width= width=120 width= width=  width=  width= width= width= width= width=  width= width=120 

Lisensi Creative Commons Creation is distributed below Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  

Visitor Statistics


Published By:

Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran

Dean's Building 2nd Floor, Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363

Email: jurnal.sosiohumaniorafisip@gmail.com