PERANAN MUSYAWARAH MUFAKAT (BUBALAH) DALAM MEMBENTUK IKLIM AKADEMIK POSITIF DI PRODI PPKN FKIP UNILA

Yesi Eka Pratiwi, Sunarso Sunarso

Abstract


Penelitian ini bertujuan adalah untuk mendeskripsikan peranan budaya musyawarah mufakat (Bubalah) dalam membentuk iklim akademik positif pada civitas akademika di Program Studi PPkn FKIP Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. (Bubalah) merupakan salah satu tradisi adat Lampung yang diadopsi oleh Program Studi PPkn FKIP Universitas Lampung sebagai budaya akademik. (Bubalah) atau musyawarah mufakat memiliki makna yang sama yakni berkumpul bersama untuk menyelesaikan persoalan melalui musyawarah. Dalam pelaksanaannya, budaya musyawarah mufakat (Bubalah) di agendakan tiga kali dalam satu semester, yaitu di awal, di tengah, dan di akhir semester. Budaya musyawarah mufakat (Bubalah) memiliki peranan sebagai jembatan untuk mempersatukan civitas akademika di program studi PPKn FKIP Universitas Lampung menjadi satu kesatuan yang utuh dalam membentuk iklim akademik yang positif, melalui hubungan kekeluargaan yang harmonis diantara civitas akademika. Selain itu budaya musyawarah mufakat (Bubalah) juga berfungsi sebagai wadah dalam menampung aspirasi seluruh civitas akademika agar dapat tersalurkan dengan baik. Pengembangan budaya musyawarah mufakat (Bubalah) merupakan sebuah langkah yang diambil Ketua Program Studi PPkn FKIP Universitas Lampung untuk mempertahankan kebudayaan lokal agar tetap terjaga kelestariannya. Proses pengambilan keputusan dalam musyawarah mufakat (Bubalah) merupakan konsensus bangsa Indonesia dan dinilai sebagai cara yang lebih efisien dalam mencapai keputusan bersama (win-win solution). Pada praktik nyata di lapangan menunjukan bahwa mahasiswa mulai enggan untuk melestarikan budaya musyawarah mufakat (Bubalah) karena dalam pelaksanaannya memakan waktu yang relatif lama, sehingga mahasiswa lebih memilih sistem voting yang lebih praktis di bandingkan musyawarah mufakat (Bubalah).

 


Keywords


bubalah; budaya musyawarah mufakat; iklim akademik

Full Text:

PDF

References


Rockenbach, A. & Mayhew, M. (2013). How the Collegiate Religiousand Spiritual Climate Shapes Students Ecumenical Orientation. Research in Higher Education, 54 (4), 461-479.

Maramba, D. & Museus, S. 2013. Examining The Effects Of Campus Climate, Ethnic Group Cohesion, and Cross Cultural Interaction OnFilipino American Students Sense Of Belonging In College. Journal of College StudentRetention: Research, Theory & Practice, 14 (4), 495-522.

Desi, P. & Cahyo, S. (2014). Musyawarah Mufakat atau Pemilihan Lewat Suara Mayoritas? Diskursus Pola Demokrasi Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi. 13, (2), 1-13.

Dewitt, P. & Slade, S. (2014). School Climate Change. USA: ASCDAlexandria.

Elly, M.S. (2005). Panduan Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Fattah, B. & Rahmatan. (1993). Tangguh Rasan Buhimpun. Bandar Lampung: Gunung Pesagi.

Fisher, D.L., & Fraser, B.J. (1990). School climate: Assessing and improving school environments (Set: Research Information for Teachers No. 2, Item 4). Melbourne, Australia: Australian Council for Educational Research.

Hindaryatiningsih, N. (2016). Model Proses Pewarisan Nilai-nilai Budaya Lokal Dalam Tradisi Masya-rakat Buton. Sosiohumaniora, 18, (2), 108-115.

https://nasional.kompas.com/read/2011/08/18/13170468/Budaya.Musyawarah.Mufakat.Makin.Luntur. Diakses pada tanggal 18 Februari 2018 pada jam 13:54 wib

Idris, T. (2013). Bentuk Putusan Penyelesaian Sengketa Melalui Mediasi. Lex et Societatis, 1, (1). 19-30.

Islamey, A. (2011). Penerapan Demokrasi Pancasila. Jurnal ilmiah-PKn. STMIK AMIKOM Yogyakarta. 1, (4),4-9

Jain, R., Sinha, G. & Sahney, S. (2011). Conceptualizing Service Quality in Higher Education. Asian Journal on Quality, 12 (3), 296-314.

Kausar. (2013). Budaya Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Sosiohumaniora. 15, (1), 26-34.

Kurniawan, A.W. 2013 Manajemen Konflik dalam Mengembangkan Atmosfer Akademik. Jurnal Strategi dan Bisnis, l, (1), 16-30.

Park, JJ., Denson, N. & Bowman, N.A. (2013). Does Socioeconomic Diversity Make a Difference, Examining the Effects of Racial and Socio-economic Diversity on the CampusClimate for Diversity. American Educational Research Journal, 50, (3), 466-496.

Suwanto, (2009). Hubungan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah danIklim Sekolah Terhadap Profesionalitas Guru Pada Sekolah Dasar Negeri diKecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri. Tesis Teknologi Pendidikan.Surakarta.

Tilaar, H.A.R. (1999). Pendidikan Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Widihastuti, S. & Rahyuningsih, F. (2008). Pendidikan Pancasila: SD/MI kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.




DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v20i3.16254

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sosiohumaniora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Sosiohumaniora Indexed By:

 

width= width= width= width=120 width= width=  width=  width= width= width= width= width=  width= width=120 

Lisensi Creative Commons Creation is distributed below Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  

Visitor Statistics


Published By:

Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran

Dean's Building 2nd Floor, Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363

Email: jurnal.sosiohumaniorafisip@gmail.com