RUANG TERBUKA HIJAU DALAM TATA RUANG KOTA BANDUNG AKHIR ABAD XIX HINGGA PERTENGAHAN ABAD XX

Miftahul Falah

Abstract


Dalam tata ruang kota, ruang terbuka hijau merupakan salah satu komponen pembentuk fisik kota dan keberadaannya menjadi salah satu indikator penilaian terhadap kualitas lanskap kota. Di Kota Bandung, ruang terbuka hijau cukup banyak baik yang dibangun pada masa kolonial maupun masa kemerdekaan, tetapi secara historis, belum banyak yang mengkaji. Bagaimana keletakan ruang terbuka hijau dalam konstelasi tata ruang Kota Bandung pada Abad XX? Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan itu, dalam kajian ini diterapkan metode sejarah yang dalam tataran operasional terdiri atas empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Untuk menganalisisnya, digunakan konsep morfologi kota yakni salah satu pendekatan dalam mengkaji kota dengan menekankan pada aspek perubahan fisik kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masa Pemerintahan Gemeente Bandung (Pemerintah Kota Bandung), ruang terbuka hijau lebih banyak dibangun di wilayah Bandung Utara; hutan kota yang ada Kota Bandung yang dikenal dengan nama Jubileumpark memiliki area lebih luas dibandingkan dengan kondisi sekarang; taman-taman kota yang telah dibangun oleh Pemerintah Gemeente Bandung sebagian besar masih berfungsi setelah direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Bandung; dan beberapa taman kota mengalami transformasi karena berbagai alasan, antara lain ketidaksesuaian dengan budaya lokal.

 


Keywords


Gemeente Bandung; Ruang Terbuka Hijau; Hutan Kota; Taman Kota

Full Text:

PDF

References


“Bandoeng als Tuinstad”. Mooi Bandoeng. Maanblad van Bandoeng en Omstreken. Februari 1934. Bandoeng: A. C. Nix & Co.

“Doorki|k Tiitaroemplantsoen” in Mooi Bandoeng. Maanblad van Bandoeng en Omstreken. Jaargang 6. Nr. 6. Juni. 1938. Bandoeng: A. C. Nix & Co.

“Jubileumpark”. Mooi Bandoeng. Maanblad van Bandoeng en Omstreken. October 1934. Bandoeng: A. C. Nix & Co.

“Oranjeplein” in Mooi Bandoeng. Maanblad van Bandoeng en Omstreken. Jaargang 1. Nr. 5. Nov. 1933. Bandoeng: A. C. Nix & Co..

“Oranjeplein” in Mooi Bandoeng. Maanblad van Bandoeng en Omstreken. Jaargang 1. Nr. 8. Feb. 1934. Bandoeng: A. C. Nix & Co.

“Pieter Sijthof Park”. Mooi Bandoeng. Maanblad van Bandoeng en Omstreken. Jaargang 1. Nr. 8. Feb. 1933. Bandoeng: A. C. Nix & Co.

“Pieter Sijthof Park”. Mooi Bandoeng. Maanblad van Bandoeng en Omstreken. Jaargang 1. Nr. 5. Nov. 1933. Bandoeng: A. C. Nix & Co.

Allied Geographical Section, “Bandoeng,” Monash Collections Online, accessed July 15, 2019, http://repository.monash.edu/items/show/27141.

Amirulloh, M. (2017). Penggunaan Nama Kota Sebagai Nama Domain di Indonesia. Sosiohumaniora, 19, (1), 8-17.

Bandoeng: Town Plan, (1945). Collectie Kaarten van Coloniaal Nederlandsch-Indie. Inv. D E 29,7. Leiden: Rijskuniversiteit Leiden.

Bataviasch Handelsblad, 30 Juli 1890; Taman Kota Bandung Tempo Dulu. Diaksesdari https://portal.bandung.go.id/taman-kota-bandung-tempo-dulu. Tanggal 1 April 2018. Pukul 0234 WIB

Besluit van Gouverneur Generaal van Nederlandsche-Indie van 11 October 1856, No. 84.

Besluit van Gouverneur Generaal van Nederlandsche-Indie van 7 Augustus 1864, No. 18.

Budiman, A., Sulistyantara, B., & Zain, A.F. (2014). Deteksi perubahan ruang terbuka hijau pada 5 kota besar di Pulau Jawa (Studi kasus: DKI Jakarta, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Jogjakarta, dan Kota Surabaya). Jurnal Lanskap Indonesia, 6, (1), 7-15.

Budiman, H.G. (2015). Perkembangan Taman Kota Di Bandung Masa Hindia Belanda (1918-1942). Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 7, (2), 185-200.

Dewiyanti, D. (2011). Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung: Suatu Tinjauan Awal Taman Kota Terhadap Konsep Kota Layak Anak. Majalah Online Unikom, 7, (1).

Falah, Miftahul. (2018). Pertumbuhan Morfologi Kota-Kota Pusat Pemerintahan di Priangan Abad XX-Abad XXI. Disertasi. Jatinangor: Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran

Garraghan, J. Gilbert. (1957). A Guide to Historical Method. New York: Fordham University.

Gottschalk, Louis. (1969). Understanding History; A Primer of Historical Method. 2nd Edition. New York: Alfred A, Knoff..

Hakim, R. (2003). Arsitektur Lansekap: Manusia, Alam dan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti.

Herlina, Nina. (2008). Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.

Het Ijzermanpark te Bandoeng, (1925). Collectie Koninklijk Insituut Taal-, Land-, en Volkenkunde (KITLV). Inv. Nr. 34882. Leiden: Rijskuniversiteit Leiden.

Het Ijzermanpark te Bandoeng, (1930). Collectie Koninklijk Insituut Taal-, Land-, en Volkenkunde (KITLV). Inv. Nr. 143590. Leiden: Rijskuniversiteit Leiden.

Het Paleis van de Legercommandant aan het Insulinde Park te Bandoeng, (1920). Collectie Koninklijk Insituut Taal-, Land-, en Volkenkunde (KITLV). Inv. Nr. 1400613. Leiden: Rijskuniversiteit Leiden.

Indira, D., Ismanto, S.U., & Santoso, M.B. (2013). Pencitraan Bandung Sebagai Daerah Tujuan Wisata: Model Menemukenali Ikon Bandung Masa Kini. Sosiohumaniora, 15, (1), 45-54.

Indonesia. (2009). Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M 2009.

Ingin Mengajak Jalan-Jalan HewanPeliharaan Anda? BawaSajake Pet Park. Diaksesdarihttp://www.wisatabdg.com/-2014/10/ingin-mengajak-jalan-jalan-hewan.html. Tanggal 24 Sep-tember 2015. Pukul 00.59 WIB

Inilah Taman-Taman Tematik di Kota Bandung. Diakses dari http://www.wisatabdg. com/2014/09/inilah-taman-tematik-di-kota-bandung.html. Tanggal 23 September 2015. Pukul 00.11 WIB

Kartodiwirio, S. K. (2006). Bandung: kilas peristiwa di mata filatelis: sebuah wisata sejarah. Kiblat Buku Utama.

Kunto, Haryoto. (1984). Wajah Bandoeng Tempo Doloe. Bandung: Granesia.

Kuntowijoyo, (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Kurniati, P. S. (2016). “Implementasi Kebijakan Penataan Ruang Di Kota Bandung” dalam Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi,VI, (2).

Mooi Bandoeng,Feb. 1933; February 1934; October 1934; 6 Juni. 1938.

Pramiadi, Alde. 2010. Sejarah Taman Kota di Bandung. Diakses dari http://aldes91. blogspot.com/2010/01/sejarah-taman-kota-di-bandung.html. Tanggal 8 Mei 2019. Pukul 19.27 WIB.

Puspitojati, T. & Samsoedin, I. (2015). Kajian Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 12, (1), 55-66.

Rahmy, W. A., Faisal, B., & Soeriaatmadja, A. R. (2012). Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kota pada Kawasan Padat, Studi Kasus di Wilayah Tegallega, Bandung. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 1, (1), 27-38.

Reitsma,.S. A. (1926). Bandoeng; The Moun-tain City of Netherlands India. Batavia: G. Kolff.; Bandoengsche Administratie Mij. De Jaarbeurs en Bandoeng 1921. Bandoeng: Visser & Co.

Sofianto, K. (2014). Garut Pada Masa Pemerin-tahan Pendudukan Jepang (1942-1945). Sosiohumaniora, 16, (1), 70-86.

Staatsblad van Nederlandsche-Indie 1864 Nomor 114.

Stanley, B. W., Stark, B. L., Johnston, K. L., & Smith, M. E. (2012). Urban open spaces in historical perspective: A transdisciplinary typology and analysis. Urban Geography, 33, (8), 1089-1117.

Stasiun Radio Malabar – GunungPuntang. Diakses dari https://mooibandoeng.com/2013/06/27/ stasiun-radio-malabar-gu-nung-puntang/# more-944. Tanggal 1 April 2018. Pukul 12.47 WIB

Suganda, H. (2007). Jendela Bandung: Pengalaman Bersama Kompas. Penerbit Buku Kompas.

Taman Cibeunying. Diakses dari http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/destdet.php?id= 1089〈=idwisata. Tang-gal 30 Maret 2018. Pukul 11.31 WIB

Taman Kota Bandung Tempo Dulu. Diaksesdari https://portal.bandung.go.id/ taman-kota-bandung-tempo-dulu. Tanggal 1 April 2018. Pukul 0234 WIB.




DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v21i2.21020

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Sosiohumaniora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Sosiohumaniora Indexed By:

 

width= width= width= width=120 width= width=  width=  width= width= width= width= width=  width= width=120 

Lisensi Creative Commons Creation is distributed below Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  

Visitor Statistics


Published By:

Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran

Dean's Building 2nd Floor, Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363

Email: jurnal.sosiohumaniorafisip@gmail.com