KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MEMBANGUN KOHESIVITAS KELOMPOK PEGIAT WISATA DI KABUPATEN PANGANDARAN
Abstract
Perkembangan komunikasi internal dalam suatu organisasi menjadi sangat penting terutama dalam membangun kerjasama kelompok. Salah satu komunitas yang fokus mengembangkan aspek pariwisata di Pangandaran yaitu Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar). Komunitas ini memiliki potensi yang cukup besara dalam melakukan koordinasi dan kerjasama untuk mewujudkan visi Pangandaran sebagai destinasi wisata dunia karena memiliki latarbelakang profesi anggotanya yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aktivitas komunikasi internal kompepar dalam mengembangkan objek wisata berbasis alam dan kearifan lokal di Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskrtiptif dengan sifat data kuantitatif berdasarkan pada teknik pengumpulan data melalui observasi dan kuesioner yang dibagikan kepada responden secara acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas komunikasi internal dalam bentuk pertemuan rutin diantara anggota kompepar cukup tinggi untuk berbagi informasi dalam upaya meningkatkan pengetahuan, menjalin relasi, dan membangun kesadaran bagi para pengelola pelaku usaha pariwisata agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepariwisataaan di Kabupaten Pangandaran. Sedangkan aspek kohesivitas di kalangan anggota kompepar di Kabupaten Pangandaran dapat dikategorikan tinggi dalam membangun kesamaan pandangan, meningkatkan wawasan, membagi tugas, dan melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan kelompok.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adriana, G., Pandjaitan, N. K., Dharmawan, H., Sains, D., Masyarakat, P., Manusia, F. E., & Bogor, I. P. (2016). Kohesivitas Komunitas Nelayan dalam menghadapi Perubahan Ikllim di Pesisir Jawa Barat (Studi Kasus: di Pedesaan Jawa Barat). (Adger 2006).
Ahmad, O.N. (2014). Komunikasi Sebagai Proses Interaksi. AT-TABSYIR, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 2, (2), 17–34.
Amal, T. (2013). Perilaku Ritual Warok Ponorogo Dalam Perspektif Teori. Jurnal Sosiologi Islam, 3, (2), 113–121.
Ami, S.P. (2013). Pola Kemitraan Pariwisata Dalam Manajemen Atraksi Desa Wisata Pampang Kota Samarinda. Jurnal Nasional Pariwisata, 5, (3), 189–200.
Arofah, K. (2013). komunikasi Kelompok Dan eksternalisasi Pengetahuan Tacit Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 11, (1), 30–34.
Badri, M.H. (2018). Pemberdayaan Komunikasi Pemuka Pendapat Dalam Penanganan Bencana Gempa Bumi Di Yogyakarta.
Dwi, K., & Putra, C. (2008). Strategi Public Relations Pariwisata Bali. Jurnal Ilmu Komunikasi, 5, (1), 41–66.
Effendy, O.U. (2011). Ilmu Komunikasi. Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya.
George, R.. (2009). Teori Sosiologi (Kedua). Yogyakarta.
Handayani, T. (2011). Membangun Komunikasi Efekti Untuk Meningkatkan Kualitas Dalam Proses Belajar Mengajar. Ta’Dib, XVI, (02), 274–302.
Harivarman, D. (2018). Hambatan Komunikasi Internal di Organisasi Pemerintahan. Jurnal ASPIKOM, 3, (3), 508. https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i3.171
Hertanto, D. & Safitri, R. (2016). Analisis Struktur Jaringan Komunikasi dan Peran Aktor Dalam Penerapan Teknologi Budidaya Kentang (Petani Kentang Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang) Structure Analysis of Communication Network and The Role Players Technology Application in. Jurnal Habitat, 27, (2), 55–65. https://doi.org/10.21776/ub.habitat.2016.027.2.7
Hijrah. (2017). Hambatan Komunikasi Interpersonal Kaum Lesbian Virginity Dalam Pergaulan Sehari-Hari Di Kota Palu Hijrah. Jurnal Online Kineik, 4, (2), 45–56.
Lestari, S.P. (2015). Keputusan Memilih Jasa Layanan Kesehatan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Lumajang). JURNAL INTERAKSI, 4, (2), 139–147.
Mudjiono, Y. (2012). Komunikasi sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2, (1), 100–110.
Mulyana, D. (2013). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Murti, E. (2015). Pengaruh pembagian kerja terhadap efektifitas organisasi publik di desa karangrejo kecamatan kendal kabupaten ngawi. Jurnal Sosial, 16, (1), 76–91.
Nafila, O. (2013). Peran Komunitas Kreatif dalam Pengembangan Pariwisata Budaya di Situs Megalitikum Gunung Padang. Perencanaan Wilayah Dan Kota, 24, (1), 80. https://doi.org/10.5423/PPJ.2009.25.4.333
Neonisa, D. (2011). Pengarh Komunikasi Internal Terhadap Kepuiasan Kerja Dalam Sebuah Organisasi: Studi Kasus PT XYZ. HUMANIORA, 2, (1), 779–789.
Rakhmat, J. (2008). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Risdakarya.
Rakhmat, J. (2018). Psikologi Komunikasi (Revisi). Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Saefrudin. (2017). Pengorganisasian Dalam Manajemen. Jurnal Al–Hikmah, 5(2), 56–67.
Setiawati, A.N, & B.R. (2018). Pengaruh Pelatihan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kohesivitas Kelompok pada Divisi Food and Beverage Product Hotel X Bintang 5 Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 06, (01), 41–53.
Sukri. (2016). Keniscayaan konflik dalam masyarakat demokrasi. Jurnal Politik Profetik, 04, (2), 153–170.
Theaker, A. (2001). Public Relations Handbook. London: Routledge.
West, Richard, dan L. H. T. (2008). Pengantar Teori Komunikasi. 276.
Widia Prastyanti, E. (2017). Pengaruh pembagian kerja terhadap peningkatan efisiensi kerja karyawan pastry di hotel santika premiere malang. Pesona, 2, (02), 1–6.
Wijayanta, T. (2007). Perkembangan Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion) Dalam Putusan Kepailitan Di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Mimbar Hukum, 19, (3), 335–485. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v22i1.21144
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Sosiohumaniora

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sosiohumaniora Indexed By:
Creation is distributed below Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Published By:
Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran
Dean's Building 2nd Floor, Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363
Email: jurnal.sosiohumaniorafisip@gmail.com