REGENERASI KEARIFAN LOKAL KESENIAN LEBON SEBAGAI BUDAYA LELUHUR PANGANDARAN, JAWA BARAT

Agus Nero Sofyan, Kunto Sofianto, Maman Sutirman, Dadang Suganda

Abstract


Penelitian ini berjudul “Regenerasi Kearifan Lokal Kesenian Lebon sebagai Budaya Leluhur Pangandaran, Jawa Barat”. Bertujuan  memperoleh data dan informasi  kearifan lokal lebon sebagai budaya leluhur Kabupaten Pangandaran. Metode penelitian menggunakan kualitatif-deskriptif dengan pendekatan kajian etnografi, yaitu metode yang digunakan sebagai untuk mendeskripsikan kebudayaan dan aspek-aspeknya. Teknik pengumpulan data adalah survei ke lapangan melalui wawancara, pengamatan secara langsung, dan pengambilan sumber-sumber tertulis dari masyarakat dan pemerintah setempat. Masalah yang dibahas adalah bagaimana nilai historis yang ada pada kesenian tradisional lebon Pangandaran dan bagimana proses regenerasi kesenian lebon dari generasi tua kepada generasi muda. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah kesenian lebon Pangandaran memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya di wilayah Pangandaran; upaya pelestarian kesenian lebon di antaranya: (a) adanya pembinaan sedini mungkin (usia SD) memperkenalkan seni leluhur ini kepada generasi penerus, (b) adanya peran pemerintah berupa peningkatan fasilitas (adanya pelatihan dan workshop).


Keywords


regenerasi; kearifan lokal; kesenian lebon; Pangandaran; Jawa Barat

Full Text:

PDF

References


Djojosuroto, K. & Sumaryati, M. L. . (2004). Prinsip-Prinsip Dasar dalam Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung: Nuansa.

Emilda, N., Rohaeni, A.J. & Listiani, W. (2016). Seni Tradisi Gondang Buhun sebagai Pendidikan Karakter dan Ekowisata: Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 614–621.

Gumilang, G.S. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bimbingan dan Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 2, (2), 144–159.

Gunardi, G. (2014). Peran Budaya “Mikanyaah Munding” Dalam Konservasi Seni Tradisi Sunda. Panggung, 24, (4), 329–334. https://doi.org/10.26742/panggung.v24i4.129

Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.

Isnan, H., & Rohmiyati, Y. (2016). Pelestarian Pengetahuan Seni Ukir Masyarakat Minangkabau. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 5, (1), 1–12.

Kasman, S. (2011). Komodifikasi Kesenian Tradisional Wacana Estetika Posmodern dalam Pariwisata. Ekspresi Seni Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 13, (2), 163–174. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Marpaung, L. A. (2013). Urgensi Kearifan Lokal Membentuk Karakter Bangsa Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah. Yustisia, 2, (2), 120–131. https://doi.org/10.20961/yustisia.v2i2.10204

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Murti, K. A. H. (2018). Kerajinan Anyam Bambu di Sanggar Hamid Jaya Desa Gintangan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Seni Rupa, 06, (01).

Musthofa, B. M. (2018). Pengembangan Budaya Menuju Kesejahteraan Budaya: Pelajaran Dari Pengembangan Masyarakat Di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat. Sosio Informa, 4, (3), 553–566. https://doi.org/10.33007/inf.v4i3.1600

Nurwahyuni, A. (2017). Kesenian Lebon di Desa Selasari Kabupaten Pangandaran. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ratih, D., & Sondarika, W. (2017). Analisis Potensi Desa Ditinjau dari Sosial Budaya Kesenian Tradisional Ronggeng Gunung dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Prasejahtera (Studi Kasus di Desa Ciulu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis Jawa Barat). Jurnal Artefak: History and Education, 4, (2), 161–166.

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhaeti, E. (2019). Perubahan Ronggeng Amen di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Panggung, 29, (1), 29–42. https://doi.org/10.26742/panggung.v29i1.812

Suharto. (2012). Problematika Pelaksanaan Pendidikan Seni Musik Di Sekolah Kejuruan Non Seni. Harmonia - Journal of Arts Research and Education, 12, (1), 87–94. https://doi.org/10.15294/harmonia.v12i1.2221

Wikandia, R. (2016). Pelestarian dan Pengembangan Seni Ajeng Sinar Pusaka pada Penyambutan Pengantin Khas Karawang. Panggung, 26, (1), 58–69. https://doi.org/10.26742/panggung.v26i1.162

Wawancara: Apan (69 tahun), tokoh masyarakat. Tanggal 23 Juli 2019.




DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v23i2.24855

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Sosiohumaniora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Sosiohumaniora Indexed By:

 

width= width= width= width=120 width= width=  width=  width= width= width= width= width=  width= width=120 

Lisensi Creative Commons Creation is distributed below Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  

Visitor Statistics


Published By:

Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran

Dean's Building 2nd Floor, Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363

Email: jurnal.sosiohumaniorafisip@gmail.com