REGIONAL ARRANGE IN THE PROVINCE OF WEST JAVA: A FORMULATION POLICY

Gunawan Undang; Eny Nuryani Resmiawati; Taufiq Alamsyah; Dina Dina

doi:10.24198/sosiohumaniora.v24i3.31232

REGIONAL ARRANGE IN THE PROVINCE OF WEST JAVA: A FORMULATION POLICY

Gunawan Undang, Eny Nuryani Resmiawati, Taufiq Alamsyah, Dina Dina

Abstract

This study analyzes regional structuring policies with the formation of candidates for the New Autonomous Region (DOB) in West Java Province. The territorial arrangement is considered important to improve public services, increase welfare, equitable development, and bring the span of control closer. There are currently 27 district and city governments in West Java Province that are considered unequal to serve 49.94 million inhabitants (2020). Several problems and the imbalance between the number of regions and the population (1: 1.85 million) require policy formulation. The method used in this study is the tailor-made method. Collecting data using participatory observation techniques, in-depth interviews, and documentation. Although the conclusions of this study are still preliminary findings (new paradigm), based on the tailor-made method that we use (Lee, 2006; Milotay, 2016; Pawson & Wong, 2013; Rohmadin et al., 2017) it is hoped that it can be a major consideration in the formulation of regional structuring policies in West Java. The implication of this research is that the interests (aspirations) of the community are channel (bottom-up) and the executive and legislature in West Java Province, and the center (top-down are also actively involved so that regional planning is beneficial for improving the quality of public services and sustainable regional development. The results showed that the formulation of regional structuring policies to realize increased public services, welfare, equitable development, and control and consideration of rapid population growth is urgently needed by the West Java Provincial Government. Considering the population growth rate of 1.39% per year, the policy formulation that we recommend is to organize 27 existing regions and form 26 new autonomous regions. Until 2030, West Java Province has at least 53 regencies/cities, while in 2045 at least 65 regencies/cities.

Keywords

policy formulation; regional arrangement; the province of west java

Full Text:

PDF

References

Aprianoor, P. & Muktiali, M. (2015). Kajian Ketimpangan Wilayah Di Provinsi Jawa Barat. Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 4,(4), 484–498.

Aziz, N. L. L. (2016). Otonomi desa dan efektivitas dana desa. Jurnal Penelitian Politik, 13,(2), 193–211.

BPS. (2020a). Jumlah Penduduk dan Jenis Kelamin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. https://jabar.bps.go.id/dynamictable/2020/02/11/212/-jumlah-penduduk-dan-jenis-kelamin-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-barat-2019.html

BPS. (2020b). Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota, 2014-2020. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat (Statistics of Jawa Barat). https://jabar.bps.go.id/dynamictable/2020/01/30/197/laju-pertumbuhan-penduduk-di-provinsi-jawa-barat-menurut-kabupaten-kota-2014-2020.

Budiman, B. (2020). Rapat Kunjungan Kerja dengan Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, tanggal 10 Agustus 2020.

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang. (2019). Program Atasi Disparitas Jawa Barat Selatan. http://dbmtr.jabarprov.go.id/program-atasi-disparitas-jawa-barat-selatan/

Dunn, W.N. (2015). Public policy analysis. Routledge.

Engkus. (2019). Green Building Policy Formulation in the Municipality of Bandung Indonesia. Sosiohumaniora, 21 (3), 296–304. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v21i3.23612.

Haris, S. (2005). Desentralisasi dan otonomi daerah: desentralisasi, demokratisasi & akuntabilitas pemerintahan daerah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hutagalung, S. S., & Hermawan, D. (2021). Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Objek Wisata Di Lampung Selatan. Sosiohumaniora, 23,(1), 124–132. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v23i1.24698.

Indonesia, P. (1999). Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri.

Kamil, R. (2019a). Ridwan Kamil Minta Jokowi Bantu Pembentukan DOB Jabar. Kompas. https://bandung.kompas.com/read/2019/10/21/14053841/ridwan-kamil-minta-jokowi-bantu-pembentukan-dob-jabar.

Kamil, R. (2019b, April 25). Ridwan Kamil: Jawa Barat Idealnya Miliki 40 Kabupaten/Kota. News.Okezone.Com. https://news.okezone.com/read/2019/04/25/525/2047991/ridwan-kamil-jawa-barat-idealnya-miliki-40-kabupaten-kota.

Kamil, R. (2020). Dalih Pembangunan, Ridwan Kamil Dorong Jabar Pemekaran Jadi 40 Kab/Kota. Suarajabar.Id. https://bandung.kompas.com/read/2019/10/21/14053841/ridwan-kamil-minta-jokowi-bantu-pembentukan-dob-jabar.

Kusnadi, A., & Dewansyah, B. (2010). Politik Hukum Pemekaran Daerah Dikaitkan Dengan Tujuan Otonomi Seluas-Luasnya Berdasarkan Undang-Undang Dasar. Jurnal Konstitusi, 2,(1), 1–9.

Lee, N. (2006). Bridging the gap between theory and practice in integrated assessment. Environmental Impact Assessment Review, 26,(1), 57–78.

Milotay, N. (2016). From Research to Policy. Pathways to Professionalism in Early Childhood Education and Care, 119.

Muslihat, S. (2020). Rapat Kunjungan Kerja dengan Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, tanggal 10 Agustus 2020.

Mustopadidjaja, A. R. (2002). Manajemen Proses Kebijakan Publik: Formulasi. Jakarta: LAN Kerjasama Duta Pertiwi Foundation.

Nasir. (2020). Rapat Kunjungan Kerja dengan Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, tanggal 10 Agustus 2020.

Nasution, M. S., Zulkarnaini, & Mayarni. (2021). Strengthening Local Institutions in the Management of Adat Lakes (Bakuok Lakes) Kampar District. Sosiohumaniora, 23,(2), 262–268. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v23i2.30907.

Noldy Tuerah, Armida S. Alisjahbana, Bambang Brodjonegoro, Raksaka Mahi, & Victor Waluyono. (2016). Kajian Kriteria Pemekaran Daerah. https://www.slideshare.net/herrypra/kajian-pemekaran-daerah.

Pawson, R., & Wong, G. (2013). Public Opinion and Policy‐making. Social Policy & Administration, 47,(4), 434–450.

Pemerintah, P. (2000). Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 Tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri.

Pemerintah, P. (2020). Profil Jawa Barat. Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat. https://www.jabarprov.go.id/infografis/

Rahman, A. H. (2020). Rapat Kunjungan Kerja dengan Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, tanggal 10 Agustus 2020.

Republik Indonesia. (2014). Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sekretariat Negara. https://pih.kemlu.go.id/files/UU0232014.pdf

Rohmadin, S., Kusmana, D., & Batubara, Y. E. (2017). Analisis Penataan Daerah Di Provinsi Jawa Barat. TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan, 1–13.

Ru’yat, A. (2019). DPRD Jabar Tagih Janji Gubernur Terkait DOB. DPRD Prov Jawa Barat. https://dprd.jabarprov.go.id/berita/dprd-jabar-tagih-janji-gubernur-terkait-dob

Santoso, L. (2012). Problematika Pemekaran Daerah Pasca Reformasi di Indonesia. Jurnal Supremasi Hukum, 1,(2), 267–286.

Saputra, D. (2017). Analisis pertumbuhan ekonomi dan tingkat ketimpangan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Creative Research Journal, 2,(1), 1–18.

Saputra, R. (2021). Policy Evaluation of Regional Expansion and Determination Regional Boundaries in Banten and West Java Province. Sosiohumaniora, 23,(3), 400–408. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v23i3.34597.

Suratman, E., Effendi, C., Wahyudi, W., Radian, I., Fathurachman, T., Panggabean, M., Arsyad, M. I., Djojosoekarto, A., Suryaman, C., & Eveline, R. (2012). Desain Penataan Daerah di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012–2025. Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.

Syihabudin, A. (2020). Rapat Kunjungan Kerja dengan Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, tanggal 10 Agustus 2020.

Undang, G. (2011). Dialog Membedah Jabar Selatan Digelar di Pameungpeuk - Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. https://jabarprov.go.id/index.php/news/1347/Dialog_Membedah_Jabar_Selatan_Digelar_di_Pameungpeuk.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat, Sekretariat Negara Republik Indonesia. Jakarta (1950). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38121.

Wargadinata, E. L., & Sartika, I. (2019). The Good Governance Implementation at Village Level in East Nusa Tenggara Province. Sosiohumaniora, 21,(3), 323–332. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v21i3.22120.

Wasistiono, S. (2008). Daya Saing Berbasis Potensi Daerah. Bandung: Fokusmedia

Wheelen, T. L., Hunger, J. D., Hoffman, A. N., & Bamford, C. E. (2017). Strategic management and business policy. Pearson Boston, MA.

Yasin, A. (2019a). Bupati Kabupaten Bogor, dalam sambutan acara Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Ampres Jawa Barat, Kamis, 12 September 2019.

Yasin, A. (2019b). DOB Bogor Barat, Pemkab Bogor Kucurkan Anggarkan Rp40 Miliar. Radarbogor.Id. https://www.radarbogor.id/2019/09/13/dob-bogor-barat-pemkab-bogor-kucurkan-anggarkan-rp40-miliar/

Yasin, A. (2019c). Pemekaran Kabupaten Bogor Barat, Bupati Ade Yasin Tunggu Ketuk Palu. Adeyasin.Net. https://adeyasin.net/2019/01/pemekaran-kabupaten-bogor-barat-bupati-ade-yasin-tunggu-ketuk-palu/

Yuhana, A. (2020). Rapat Kunjungan Kerja dengan Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, tanggal 10 Agustus 2020.

Yustisia, T. V. (2015). Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Perubahannya. Jakarta: VisiMedia.

DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v24i3.31232