PENDIDIKAN SEJARAH DAN KARAKTER BANGSA BELAJAR KETELADANAN HIDUP DARI KETOKOHAN NATSIR DAN BUYA HAMKA

Abd. Rahman

Abstract


Runtuhnya rezim Orde Baru di tangan mahasiswa pada tahun 1998 telah mengantarkan bangsa Indonesia menuju era reformasi. Digulirkannya era reformasi oleh mahasiswa hanya memiliki satu tujuan, yaitu terbangunnya bangsa Indonesia yang lebih baik. Kenapa bisa demikian, karena dua rezim sebelumnya, baik rezim Orde Lama, maupun rezim Orde Baru sama-sama gagal dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Atas dasar itu, rakyat sangat berharap, bahwa era reformasi adalah era yang paling tepat untuk melihat Indonesia dalam keadaan yang lebih baik. Namun sayang, harapan itu masih jauh, karena Indonesia tidak memiliki tokoh yang layak dalam memimpin bangsa ini, sehingga bangsa ini masih berkutat dengan berbagai permasalahannya. Dalam konteks ini, menarik kiranya penulis menampilkan dua tokoh pergerakan Islam, yaitu Muhammad Natsir dan Buya Hamka. Dengan menggunakan metodologi sejarah, kajian ini diharapkan mampu menampilkan fakta-fakta keteladanan hidup dari kedua tokoh ini, sehingga dapat dijadikan pijakan moral bagi bangsa ini untuk bangkit dari keterpurukan.




DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v15i3.5759

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2013 Sosiohumaniora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Sosiohumaniora Indexed By:

 

width= width= width= width=120 width= width=  width=  width= width= width= width= width=  width= width=120 

Lisensi Creative Commons Creation is distributed below Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  

Visitor Statistics


Published By:

Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran

Dean's Building 2nd Floor, Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363

Email: jurnal.sosiohumaniorafisip@gmail.com