_001.png)
Pergeseran Tradisi Samsom dalam Membuka Lahan Perkebunan di Kampung Lilinta, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat
Abstract
The Samsom tradition is a tribute to the spirits in certain areas located in Lilinta Village. This study aims to describe in a comprehensive manner about the implementation of the Samsom tradition and to find out the factors that influence the Samsom tradition that is still being maintained in Lilinta Village to this day. This study used a qualitative method with a social phenomenological paradigm. This study found that belief in spirits is a myth that grows up in Lilinta Village. Belief in existence and tribute spirits are performed with the aim of not interfering with human life. The Samsom tradition is a routine action in management of land. The tradition is performed to prevent dangers to the community which is part of the custom. It is an act of thought through experience that awakens people’s beliefs about offerings to spirits. The cultural shift is demonstrated by the displacement of some people from Lilinta Village to town. They are influenced by the lifestyle of people in Lilinta Village who are starting to distrust their ancestral traditions, so this tradition is only carried out by the older generation in Lilinta Village.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Darwis, R. (2017). Tradisi Ngaruwat Bumi Dalam Kehidupan Masyarakat (Studi Deskriptif Kampung Cihideung Girang Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang). Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 2(1), 75–83. DOI: https://doi.org/10.15575/rjsalb.v2i1.2361.
Dillistone, F. W. (2002). The Power of Symbols. Yogyakarta; Kanisius.
Fatmawati, P. (2019). Pengetahuan Lokal Petani Dalam Tradisi Bercocok Tanam Padi Oleh Masyarakat Tapango di Polewali Mandar. Walasuji; Jurnal Sejarah dan Budaya, 10(1), 85–95. DOI: https://doi.org/10.36869/wjsb.v10i1.41.
Iskandar, J. (2017). Etnobiologi dan keragaman budaya di indonesia. Umbara; Indonesian Journal of Antropology 1(1). 27-42. DOI: https://doi.org/10.24198/umbara.v1i1.9602.
Jenks, C. (2013). Culture Studi Kebudayaan. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.
Levi-Strauss, C. (1997). Mitos Dukun dan Sihir. Terjemahan Drs. Agus Cremers, SVC dan Drs. De Santoso Johanes. Yogyakarta; Kanisius.
Nawir, M. S., Yusuf, M., & Kadir, A. (2020). Islam Raja Ampat dan Mitos Hantu Cuwig : Benturan Agama , Adat dan Kepercayaan Lokal pada Masyarakat Multikultural di Kampung Lilinta Papua Barat. Sangkep; Jurnal Kajian Sosial Keagamaan, 3(1), 1–22. https://doi.org/10.20414/sangkep.v2i2.p-ISSN
Niampe, L. (2013). Upacara Kaago-ago Dalam Tradisi Perladangan Pada Masyarakat Muna: Kajian Bentuk, Fungsi dan Makna. MUDRA; Jurnal Seni Budaya 28(2), 121–128.
Palar, M. R. A., Sukarsa, D. E., & Ramli, A. M. (2018). Indonesian System of Geographical Indications to Protect Genetic Resources, Traditional Knowledge and Traditional Cultural Expressions.
Rofiq, A. (2019). Tradisi Slametan Jawa dalam Perpektif Pendidikan Islam. Attaqwa; Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 15(2), 93–107. DOI: https://doi.org/10.54069/attaqwa.v15i2.13.
Rosana, E. (2018). Modernisasi dan Perubahan Sosial. Tapis; Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 7(12), 33–34. DOI: https://doi.org/10.24042/tps.v7i1.1529.
Saefuddin, N. (2016). Pantangan Dalam Pembukaan Lahan Pertanian Masyarakat Dayak Halong. UNDAS; Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra, 12(1), 49–60. DOI: https://doi.org/10.26499/UND.V12I1.548
Sahusilawane, A. M., Uluputty, M. R., & Kembauw Esther, D. W. S. (2015). Hapa: Suatu Kearifan Lokal Suku Meher Di Pulau Kisar Dalam Menjaga Ketahanan Pangan. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 14(3). 305-316. DOI: https://doi.org/10.31105/jpks.v14i3.1331.
Ti, M. (2015). Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo. ADITYA; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, 6(5), 64–68. http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/aditya/article/view/2262.
Turner, S. Bryan. (2012). Teori Sosial Dari Klasik Sampai Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yusuf, M., Nofrita, D., Mafiroh, N. N., & Garamatan, A. (2021). Persepsi Hukum Adat Larvul Ngabal Pada Masyarakat Kei Perantauan Di Kota Jayapura Provinsi Papua. POROS ONIM; Jurnal Sosial Keagamaan, 2(1), 20–36. DOI: https://doi.org/10.53491/porosonim.v2i1.47.
Yusuf, M., Rumansara, E., Flassy, M., & Wijayanti, E. (2021). Funeral Traditions in The Mat Lou Ethnic Culture in Lilinta Village, Raja Ampat Island. JANTRO; Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 23(2), 240–247. https://doi.org/10.25077/JANTRO.V23.N2.P240-247.2021
Yusuf, M., Sahudi., & Muhandy, R. S. (2021). Komersialisasi Lahan Pertanian Di Koya Barat Dan Koya Timur, Kota Jayapura. AGRISEP; Jurnal Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 20(01), 157–178. DOI: 10.31186/jagrisep.20.1.157-178.
Yusuf, M., Sahudi, S., Sileuw, M., & Safitri, L. (2021). Menata Kontestasi Simbol-Simbol Keagamaan di Ruang Publik Kota Jayapura. Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya, 5(2), 161–174. DOI: https://doi.org/10.15575/rjsalb.v5i2.10190.
Yusuf, M., Bugis, A., Iribaram, S., & Pratiwi, D. (2020). The Rise Of Children Dropping Out Of School In Raja Ampat. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 12(2), 270–287. DOI: https://doi.org/10.35445/alishlah.v12.i2.225.
Wawancara dengan informan Habasiah Umkabu yang merupakan Tokoh Wanita yang memasangkan Samsom, pada tanggal 3 Agustus Tahun 2021, di Kampung Lilinta.
Wawancara dengan informan Abu Bakar Umkabu, selaku Tokoh Adat yang biasa melakukan ritual adat Samsom, pada tanggal 7 Agustus Tahun 2021, di Kampung Lilinta.
Wawancara dengan informan Abdulrahman Bugis yang merupakan Tokoh Adat masyarakat Kampung Lilinta, pada tanggal 9 Agustus Tahun 2021 di Kampung Lilinta.
Wawancara dengan informan H. Umar Alting selaku Aparat Pemerintahan, Pada tanggal 15 Agustus Tahun 2021, di Kampung Lilinta
DOI: https://doi.org/10.24198/umbara.v8i1.43964
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Umbara: Indonesian Journal of Anthropology is licensed under a