PERILAKU POLITIK SANTRI DAN RELASI PATERNALISTIK PADA PEMILIHAN BUPATI LAMPUNG SELATAN 2020

Robi Kurniawan, Fitria Barokah

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai perilaku politik santri berdasarkan beberapa pendekatan perilaku politik dan derajat kepatuhan santri kepada kiai dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan Tahun 2020. Santri yang berada di pesantren memiliki kendala mengakses informasi dari luar terutama terkait pilkada yang akan dilaksanakan, sehingga mempengaruhi perilaku politik dalam menentukan pilihan politik santri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan dalam menentukan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan menyesuaikan kebutuhan data untuk kepentingan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori pendekatan politik melalui beberapa aspek yaitu sosiologis, psikologis dan pilihan rasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa dilihat dari aspek pendekatannya, perilaku politik santri Pondok Pesantren Assalafiyah Tanjung Rame sangat dipengaruhi aspek sosiologis dan psikologis, namun tidak dipengaruhi aspek rasional. Dari aspek kepercayaan santri kepada kiai, santri dikategorikan sebagai santri patuh mutlak dan santri patuh semu. Di Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin, aspek sosiologis, psikologis dan pilihan rasional tidak berperan secara efektif. Santri dikategorikan sebagai santri prismatik yaitu santri tidak menjadikan kiai sebagai referensi dalam menjatuhkan pilihan politik. Dua pondok pesantren yang dijadikan lokasi penelitian ini menunjukkan aspek yang berbeda; pesantren tradisional dan modern, sehingga aspek-aspek yang di temukan sebagai hasil penelitian juga berbeda.


Keywords


Pendekatan politik; perilaku politik; pesantren; santri

References


Bruinessen, M. V. (2008). The Traditioanlist and Islamist Pesantrens in Contemporary Indonesia. 217–245.

Ilham, M. (2020). Pemberdayaan Politik Santri pada Pilwali di Surabaya Mohammad Ilham Pendahuluan Kata santri dalam khasanah kehidupan bangsa Indonesia dan khususnya umat Islam mempunyai dua makna . Pertama menunjuk sekelompok peserta sebuah istilah Abdul Munir Mulkhan ) y. 23(1).

Najib Kailani & Sunarwoto. (2017). Televangelisme Islam dalam Lanskap Otoritas Keagamaan Baru. Pusat Pengkajian Islam, Demokrasi, dan Perdamaian (PusPIDeP.

Nasaruddin, U. (2019). Islam Nusantara: Jalan Panjang Beragama di Indonesia. PT. Elex Media Komputindo.

Owner. (2020). Pilkada Lampung Selatan diikuti tiga Paslon. Medianusantara. https://www.medianusantaranews.com/2020/10/09/resmi-pilkada-lampung-selatan-diikuti-tiga-paslon/

Pangkalan Data Pondok Pesantren (PDPP) Kementrian Agama. (2019).

Subakti, R. (2010). Memahami Ilmu Politik. Grasindo.

Syarif, Z. (2012). MITOS NILAI-NILAI KEPATUHAN SANTRI Zainuddin Syarif. Tadris, 7.

Syarif, Z. (2016). Pergeseran Perilaku Politik Kiai dan Santri di Pamekasan Madura. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 16(2), 293.

Wawancara Peneliti dengan Pimpinan Pondok Pondok pesantren Terpadu Ushuluddin). (2020).




DOI: https://doi.org/10.24198/jwp.v7i2.33222

Copyright (c) 2022 Robi Kurniawan, Fitria Barokah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

 JWP (Jurnal Wacana Politik) Indexed By:

Google Scholar width=  Bielefeld Academic Search Engine (BASE) WorldCat Indonesia One Search                 

 

 

Published By:

Departement of Political Science
Campus of Faculty of Social and Political Science
Universitas Padjajaran, Building D, 2nd floor
Jl. Raya Sumedang Km.21, Jatinangor, Sumedang

  

Lisensi Creative Commons Creation is distributed below Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.