JENIS-JENIS LARVA LALAT PADA BANGKAI MARMUT (Cavia porcellus (L.)) DI BEDOYO, PONJONG, GUNUNGKIDUL

Ichsan Luqmana Indra Putra, Nurul Istiqomah

Abstrak


Lalat sering kali digunakan sebagai indikator dalam penentuan lama waktu kematian makhluk hidup (Post Mortem
Interval) di bidang forensik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis lalat dan menemukan lalat yang
melimpah dan kurang melimpah di bangkai marmut pada beberapa perlakuan. Lokasi penelitian dilakukan di lahan seluas
21x24 meter di Desa Bedoyo, Ponjong, Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan sampel berupa 9 ekor marmut berkelamin jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Perlakuan yang
digunakan adalah dislokasi, dipenggal, dan diracuni. Perlakuan dislokasi dengan cara marmut dianastesi terlebih dahulu
kemudian didislokasi. Perlakuan dipenggal dengan cara bagian leher marmut dipotong tanpa anastesi. Perlakuan diracuni
dengan pemberian obat nyamuk cair menggunakan sonde sejumlah 10 ml dan dimasukkan dalam sistem pencernaannya.
Peletakan setiap bangkai marmut berjarak 2,5 meter. Pengambilan larva lalat dilakukan setiap 2 hari sekali selama 10
hari, kemudian larva yang diperoleh diidentifikasi. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif inferensial. Larva
yang ditemukan pada bangkai yaitu Chrysomya rufifacies dan Sarcophaga haemorrhoidalis. Dua spesies lalat didapatkan
pada perlakuan dislokasi dan diracun, sedangkan pada perlakuan dipenggal hanya didapatkan satu spesies saja.
Kelimpahan paling tinggi yaitu larva C. rufifacies (2254 ekor) dan paling rendah larva S. haemorrhoidalis (231 ekor).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah setiap perlakuan yang diberikan pada marmut akan mempengaruhi jenis dan
kelimpahan dari larva lalat.

Kata Kunci


Entomologi, forensik, kematian, penggal, Post Morten Interval

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/biotika.v19i1.32861

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


 Jurnal ini terindeks oleh: