Uji Sitotoksisitas Boraks (Natrium Tetraborat) pada Akar Bawang Bombai (Allium Cepa L.)
Abstrak
Boraks (B4H20Na2O17) atau natrium tertraborat termasuk senyawa kimia yang secara umum digunakan sebagai bahan campuran non-pangan. Namun, boraks sering kali ditemukan di dalam pangan sebagai bahan aditif yang dipercaya dapat menambah kualitas pangan. Penggunaan boraks dalam pangan telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 33 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Masih banyak orang yang tidak sadar mengenai dampak dari penggunaan boraks dalam pangan dapat bersifat toksik dan bisa menyebabkan penyakit degeneratif apabila dikonsumsi dalam waktu yang Panjang dan tidak terukur. Uji sitotoksisitas dilakukan untuk mengidentifikasi agen sitotoksik dengan Allium asay memakai. Akar bawang bombai (Allium cepa L.) sebagai indikator biologis. Metode penelitian yang digunakan eksperimental dengan RAL faktor tunggal senyawa borax terdiri dari 5 konsentrasi 100, 300, 500, dan 700, 1000 mg/L dan 0 mg/l sebagai kontrol dengan 3 ulangan sesuai rumus Federer. Parameter yang diamati adalah Indek mitosis dan aberasi kromosom. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANAVA (α .05) dan bila signifikan diteruskan dengan uji Dunkan (α .05). Hasil Anava menunjukkan perbedaan signifikan perlakuan konsentrasi borax terhadap Indeks mitosis (IM), terlihat hasil uji Dunkan [100] sama dengan kontrol tetapi berbeda dengan [300-700], [300] sendiri berbeda dengan [500-700]. Dapat disimpulkan bahwa pada [300] IM turun dibawah 50% bersifat sublethal, sedangkan pada [500-700] IM turun dibawah 22% dibanding kontrol, bersifat lethal. Pada semua konsentrasi perlakuan terjadi berbagai jenis Aberasi kromosom seperti: sticky anaphase, c-mitosis, mickronucleate, binucleate, vacuolated cells, bridge anaphase, dan pole deviation ).
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/biotika.v20i2.41838
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Jurnal ini terindeks oleh: