PROSES KOLABORATIF DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK PONGKOR SEBAGAI KAWASAN PARIWISATA DI KABUPATEN BOGOR
Abstrak
ABSTRACT
This research explains the collaborative process in the development of the Pongkor Geopark in Bogor Regency. The story of the Geopark area is motivated by the need to improve the local economy sustainably without losing the function of the area. Developing the Pongkor Geopark area involves several stakeholders consisting of government, business, academia, and community. Realizing the Pongkor Geopark as a sustainable and competitive tourism destination, which contributes greatly to economic development, requires optimal and synergic collaboration among stakeholders. However, the natural condition is that the collaborative process was still out of expectation. This study uses a qualitative method that aims to analyze the collaborative process in developing the Pongkor Geopark through 5 (five) aspects of the collaborative process from Ansell and Gash (2008). The results showed that the collaborative process that was not optimal was caused by the lack of synergy between collaborative stakeholders. The implementation has not considered essential aspects, namely communication that has not been established between stakeholders, low trust, shared understanding and commitment, and the absence of perceived outcomes.
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan tentang proses kolaborastif dalam pengembangan Geopark Pongkor di Kabupaten Bogor. Pengembangan kawasan geopark tersebut dilatarbelakangi dari adanya kebutuhan untuk meningkatkan ekonomi lokal secara berkelanjutan tanpa menghilangkan fungsi wilayah. Pelaksanaan pengembangan Geopark Pongkor melibatkan pemangku kepentingan yang terdiri dari stakeholder pemerintah, bisnis, akademisi, dan masyarakat/komunitas. Untuk mewujudkan Geopark Pongkor sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing, serta berkontribusi besar dalam pembangunan ekonomi diperlukan kolaborasi yang optimal dan sinergis diantara para pemangku kepentingan. Namun, dalam kenyataannya kolaborasi yang dilakukan masih belum sesuai dengan harapan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis proses kolaboratif dalam pengembangan Geopark Pongkor melalui 5 (lima) aspek proses kolaboratif dari Ansell dan Gash (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kolaboratif yang belum optimal disebabkan oleh belum sinergisnya stakeholder kolaborasi. Pelaksanaannya belum mengindahkan aspek-aspek penting yaitu komunikasi yang belum terjalin di antara stakeholder, rendahnya kepercayaan, pemahaman bersama, dan komitmen, serta belum adanya hasil yang dirasakan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Agranoff, R., & McGuire, M. (2003). Collaborative Public Management: New Strategies for Local Government. Georgetown University Press.
Cresswell, J. W. (2016). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
O’Flynn, J., & Wanna, J. (2008). Collaborative Governance: A new era of public policy in Australia? ANU E Press. The Austalian National University.
Suwardi, S., Kusumahbrata, Y., & Samodra, H. (2016). Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Geopark Indonesia. Bandung: Sekretariat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Dokumen
Dokumen Pengusulan (Dossier) Geopark Pongkor Menjadi Anggota Jaringan Geopark Nasional Indonesia Tahun 2018. Bogor: Bappedalitbang.
Dokumen Paparan Paparan Kepala Bappedalitbang Pengembangan Geopark Pongkor Tahun 2018. Bogor: Bappedalitbang.
Dokumen Rapat Koordinasi Badan Pengelola Geopark Pongkor Tahun 2018. Bogor: Bappedalitbang.
Dokumen Rencana Aksi Multipihak (RAM-IP) Tahun 2018-2023. Bogor: Bappedalitbang.
Laporan Akhir Studi Kelayakan (Feasibility Study) Geopark Pongkor Tahun 2019. Bogor: Bappedalitbang.
Jurnal
Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative Governance in Theory and Practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571.
Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2011). An Integrative Framework for Collaborative Governance. Journal of Public Administration Research and Theory, 1–29.
Han, J., Wu, F., Tian, M., & Li, W. (2017). From Geopark to Sustainable Development: Heritage Conservation and Geotourism Promotion in the Huangshan UNESCO Global Geopark (China). The European Association for Conservation of the Geological Heritage.
Yuliawati, A. K., Pribadi, K. N., & Hadian, M. S. (2016). Geotourism Resources as Part of Sustainable Development in Geopark Indonesia. Advances in Economics, Business and Management Research, 15, 962–965
Peraturan/Regulasi
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kawasan Geopark di Daerah Provinsi Jawa Barat.
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Geopark sebagai Destinasi Pariwisata.
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi (Geopark).
Surat Keputusan Bupati Nomor: 556/122/Kpts/Per-UU/2018 tentang Pembentukan Badan Pengelola Kawasan Geopark Pongkor.
Surat Keputusan Bupati Nomor: 556/136/Kpts/Per-UU/2020 tentang Pembentukan Badan Pengelola Kawasan Geopark Pongkor.
Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 430/Kep.652-Rek/2019 tentang Komite Daerah Geopark Jawa Barat.
DOI: https://doi.org/10.24198/jane.v13i1.35064
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
JANE (Jurnal Administrasi Negara) Terindeks Di :
 



 
  
   
 

