Potensi Metabolit Sekunder dari Trichoderma sp. LBKURCC22 Tanah Gambut Hutan Sekunder Sebagai Antibiotik

Nungki Narasswati, Rani Oktavia, Nuryani Nenci, Yum Eryanti, Titania Tjandrawati Nugroho, Yuana Nurulita

Abstract


Trichoderma sp. LBKURCC22 adalah isolat lokal yang diisolasi dari lahan hutan rawa gambut sekunder. Isolat ini berpotensi menghasilkan metabolit sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali potensi metabolit sekunder dari isolat Trichoderma sp. LBKURCC22 dalam fermentasi batch. Metabolit sekunder diekstraksi dengan etil asetat. Ekstrak diuapkan, kemudian diperoleh ekstrak kasar. Analisis dilakukan dengan uji fitokimia, KLT, dan KCKT. Selanjutnya, aktivitas antibiotik dilakukan terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan metode dilusi. Uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak mengandung alkaloid. Namun, aktivitas antibakteri, senyawa metabolit sekunder dari ekstrak tidak aktif terhadap bakteri-bakteri yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KLT dengan eluen etil asetat:n-heksana (6:4) setelah disemprot dengan 0,5% p-anisaldehid menunjukkan tidak adanya peptaibol pada noda P1 (Rf :0,78), P2 (Rf 0,65), dan P3 (Rf 0). Analisis KCKT menghasilkan ekstrak mengandung satu puncak pada waktu retensi (tR) 4,115 menit pada 214 nm dan 4,106 menit pada 227 nm. Penelitian ini menunjukkan bahwa isolat Trichoderma sp. LBKURCC22 tidak memproduksi metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibiotik. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengeksplorasi potensi isolat ini.

Keywords


antibiotik; fitokimia; resistensi; Trichoderma



DOI: https://doi.org/10.24198/cna.v5.n2.14692

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Chimica et Natura Acta

 

  Indexed in:  
   
    
   
   
   
   
   


 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.