Pengaruh Komposisi Campuran Sabut dan Tempurung Kelapa terhadap Nilai Kalor Biobriket dengan Perekat Molase

Otong Nurhilal, Sri Suryaningsih

Abstract


Indonesia merupakan negara tropis yang menjadi salah satu penghasil kelapa terbesar di dunia. Dalam satu kelapa  menghasilkan daging kelapa sebesar 28%, sisanya adalah sabut kelapa sebesar 35% dan tempurung kelapa sebesar 12% yang sering dianggap sebagai limbah sisa. Salah satu bentuk pemanfaatan dari limbah sabut dan  tempurung kelapa yaitu dengan dibuat menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi yang optimal pada pembuatan briket campuran sabut dan tempurung kelapa dengan menggunakan perekat tetes tebu (molase). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ekperimen dengan tahapan persiapan bahan, karbonisasi bahan, pembuatan briket, dan pengujian briket. Pada pembuatan briket, bahan perekat yang digunakan adalah perekat molase dengan konsentrasi 10%. Pengujian yang dilakukan meliputi uji proksimat, uji nilai kalor, dan uji pembakaran dengan metode WBT (Water Boiling Test)  untuk mengetahui efisiensi pembakaran. Dari hasil penelitian menunjukan peningkatan nilai kalor seiring dengan penambahan konsentrasi tempurung kelapa. Sehingga komposisi yang optimal pada pembuatan briket campuran sabut dan tempurung kelapa adalah 50% : 50% dengan nilai kalor sebesar 6211 kal/g dan telah memenuhi Standar Briket Nasional. Dan dari hasil uji pembakaran didapatkan efisiensi pembakaran sebesar 9,861%. 


References


Ndraha, Nodali, Uji Komposisi Bahan Pembuat Briket Bioarang Tempurung Kelapa Dan Serbuk Kayu Terhadap Mutu Yang Dihasilkan. Universitas Sumatera Utara. Fakultas Pertanian. Departemen Teknologi pertanian (2009).

Silalahi, Penelitian Pembuatan Briket Kayu Dari Serbuk Gergajian Kayu, Hasil Penelitian Industri DEPERINDAG, Bogor, (2000).

M. Yerizam, M. Faizal, M. Novia, Maryono, Sudding, Rahmawati, Preparation and Quality Analysis of Coconut Shell Charcoal Briquette Observed by Starch Concentration, Jurnal Chemica Vol. 14 No. 1 (2013) p. 74 – 83.

Sulistyanto, Amin, 2006, Karakteristik pembakaran biobriket campuran batubara dan sabut kelapa, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta (2006).

Hernandez, Agung, Pembuatan Briket dari Cangkang Kakao dengan menggunakan Perekat Tapioka, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (2013),

Gustan, Pari, Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (2002).

A. Sunyata A, Pengaruh Kerapatan Dan Suhu Pirolisa Terhadap Kualitas Briket Arang Serbuk Kayu Sengon, Fakultas Kehutanan Institute Pertanian (INTAN) Yogyakarta (2004).

Y. Yuliah, S. Suryaningsih, K. Ulfi, Penentuan Kadar Air Hilang dan Volatile Matter pada Bio-Briket dari Campuran Arang Sekam Padi dan Batok Kelapa, Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika Vol. 1 No. 1 (2017) p. 51-57.

D. Hendra G. Pari G, Penyempurnaan Teknologi Pengolahan Arang, Laporan Penelitian Hasil Hutan, Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan:Bogor (2000).

A. Triono, Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis eminii EngI,) dan Sengon (Paraserianthes falcataria L,Nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L,) [skripsi], Bogor, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Pertanian, Institute Pertanian Bogor (2006).

S. Bahri, Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nangroe Aceh Darussalam, Tesis, USU e-Repository (2008),

R. Bailis, D. Ogle, N. MacCarty, Dean, The Water Boiling Test, California (2007).

A. F. Mulyadi, I. A. Dewi, P. Deoranto, Utilization of Nypa (Nypa fruticans) Bark for Making Biocharcoal Briquette as Alternative of Energy Sources, ReseachGate Vol. 14 No. 1 (2013) p. 65-72.




DOI: https://doi.org/10.24198/jiif.v2i1.15606

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Journal Indexed By:
Visit Statistics: