Abstract
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), fluida panas bumi yang mengalir dari suatu komponen ke komponen lainnya akan mengalami perubahan-perubahan besaran. Satu di antaranya adalah penurunan tekanan atau pressure drop. Pressure drop adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan tekanan dari satu titik dalam pipa atau tabung kehilir titik yang disebabkan oleh factor gesekan pada pipa, diameter pipa, fitting, dan bilangan Reynold. Pressure drop penting diketahui dan biasanya digunakan dalam perancangan awal PLTP agar tekanan yang akan masuk ketiap-tiap komponen PLTP sesuai dengan tekanan yang telah di set. Model penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari diameter pipa terhadap nilai penurunan tekanan dengan anggapan tidak ada kehilangan panas dan condensate traps, serta variasi kekasaran pipa. Model penelitian ini menghasilkan nilai penurunan tekanan berbanding terbalik dengan besarnya diameter pipa. Ketika diameter pipadiperbesar dari ukuran 0.254 m - 1.397 m, nilai penurunan tekanan pada kekasaran 0.00003, semakin mengecil dari 89.173 bar – 2.844 bar sedangkan nilai penurunan tekanan pada kekasaran 0.00009 semakin mengecil dari 107.799 bar – 2.845 bar.
References
1. L. J. Dwiatmanto, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Kendala Pembangunannya. Orbith, Vol. 11 No. 1 (2015) p. 60-67.
E. Yohana, A. I. Saputra, Analisa Pressure Drop dalamInstalasi Pipa PT.Pertamina Drilling Services Indonesia dengan Pendekatan Bingham Plastic. ROTASI, Jurnal Teknik Mesin, Vol. 17 No. 4 (2015) p. 170-174.
Horasdo. 2008. Pengaruh Penurunan Tekananpada Sistem Pemipaan Terhadap Performansi Optimum dari Sumur Produksi. Depok: Universitas Indonesia.
N. M. Saptadji, Teknik Panas Bumi. Bandung: Penerbit ITB, 2009.
B. J. Suroto, Pengaruh Nilai Wettability pada Pool Boiling Heat Transfer Studi Kasus Hydrophobic, Hydrophilic dan Superhydrophilic, Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika Vol 01. No. 01 (2017) p. 65-69.