Kadar hambat minimum dan kadar bunuh minimum ekstrak etanol lengkuas merah (Alpinia galanga L.) terhadap pertumbuhan Candida albicans

The minimum inhibitory concentration and a minimum lethal dose of red galangal (Alpinia galanga L.) ethanolic extract on the growth of Candida albicans

Harunai Kamoda, Shelly Lelyana, Vinna Kurniawati Sugiaman

Abstract


Pendahuluan: Kandidiasis rongga mulut merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur patogen Candida albicans, dengan prevalensi cukup tinggi yaitu 20% - 75%. Obat antijamur yang umum digunakan untuk pengobatan kandidiasis rongga mulut adalah nistatin, akan tetapi nistatin memiliki efek samping dan harganya relatif mahal. Sebagai alternatif lain digunakan tanaman obat seperti lengkuas merah (Alpinia galanga L) yang diduga memiliki aktivitas antijamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM) ekstrak etanol lengkuas merah terhadap pertumbuhan Candida albicans. Metode: Jenis penelitian eksperimental murni dengan membandingkan kelompok uji yang mengandung ekstrak etanol lengkuas merah (alpinia galanga L) dengan konsentrasi 200mg/ml; 100mg/ml; 50mg/ml; 25mg/ml; 12,5mg/ml; 6,25mg/ml; kontrol positif berupa nistatin, dan kontrol negatif berupa DMSO 10% terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan mengamati kekeruhan larutan pada 96 well plate menggunakan spectrophotometer  dan KBM ditentukan menggunakan colony counter dengan pengulangan sebanyak 4 kali. Analisis data menggunakan uji parametrik ANOVA dan uji Post Hoc Tuckey. Hasil: Hasil uji ANOVA nilai p 0,00 yang artinya bahwa kedua data memiliki nilai yang signifikan antar perlakuan, dan uji Post Hoc Tuckey memperlihatkan terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap kelompok uji terhadap jumlah Candida. Simpulan: Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol lengkuas merah (Alpinia galanga L) terhadap pertumbuhan Candida albicancs adalah 200mg/ml namun hanya menghambat 60%, sedangkan ekstrak etanol lengkuas merah (Alpinia galanga L) tidak dapat membunuh Candida albicans.

Kata kunci: Candida albicans, lengkuas merah, Alpinia galanga L.

 

ABSTRACT

Introduction: Candida albicans is a pathogenic fungus that can cause oral candidiasis, reaches 20% - 70% prevalence in human. Antifungal drugs often used for oral candidiasis treatment is nystatin, but nystatin has many harmful side effects, and its price is relatively high. Therefore, herbal remedies such as red galangal (Alpinia galanga L.), which presumed to have antifungal activity, can be used as an alternative treatment. The purpose of this research was to determine the minimum inhibitory concentration and a minimum lethal dose of red galangal ethanolic extract on the growth of Candida albicans. Methods: This research was an experimental laboratory, conducted by comparing the test group containing ethanolic extracts of red galangal (Alpinia galanga L.) with the concentrations of 200mg/ml; 100mg/ml; 50mg/ml; 25mg/ml; 12.5mg/ml; and 6.25mg/ml; positive control group was treated with nystatin; and negative control with 10% DMSO. The solutions on 96 well plates were observed with a spectrophotometer, and the minimum killing concentration (MKC) was determined using a colony counter, and the experiment was replicated four times. The result was then analysed with ANOVA parametric test and the Post-Hoc Tuckey test afterwards. Results: The result of the ANOVA test showed that the p-value was < 0.05, which means that all treatments have a significant value, while the Post-Hoc Tuckey test indicated that there were significant differences in each group regarding the number of Candida albicans. Conclusion: Minimum Inhibitory Level (MIC) of red galangal (Alpinia galanga L) ethanolic extract against Candida albicans growth is 200mg/ml but only inhibits 60% of the growth. In contrast, the extract is unable to mortally affects the Candida albicans.

Keywords: Candida albicans, red galangal, Alpinia galanga L.


Keywords


Candida albicans, lengkuas merah, Alpinia galanga L., red galangal.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/jkg.v32i1.25422

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

INDEXING & PARTNERSHIP

     

      

     

 

Statistik Pengunjung

Creative Commons License
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License