Uji efektivitas ekstrak kulit jengkol (Pithecellobium lobatum benth.) terhadap pertumbuhan Streptococcus viridans: studi eksperimental laboratoris

Rahmi Syaflida, Al Shella Ramayani, Isnandar Isnandar, Ahyar Riza

Abstract


Pendahuluan: Kulit jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) merupakan limbah organik yang melimpah di pasar tradisional namun belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit jengkol mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, glikosida, steroid antrakinon, tanin, saponin, dan asam fenolat yang diketahui memiliki potensi antibakteri. Senyawa-senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan merusak struktur peptidoglikan pada dinding sel sehingga integritas sel terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antibakteri ekstrak kulit jengkol terhadap Streptococcus viridans secara in vitro. Metode: Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan post-test only control group design. Ekstraksi kulit jengkol dilakukan dengan metode maserasi, kemudian dilarutkan dalam DMSO menjadi lima konsentrasi (5%, 10%, 20%, 40%, 80%). Chlorhexidine gluconate 0,2% digunakan sebagai kontrol positif, sedangkan DMSO sebagai kontrol negatif. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer pada media MHA dengan empat kali pengulangan. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS versi 29 dengan uji normalitas Shapiro-Wilk, homogenitas Levene test, dilanjutkan ANOVA dan Post Hoc LSD. Hasil: Rata-rata diameter zona hambat meningkat seiring konsentrasi: 5% (7,325 mm), 10% (9,550 mm), 20% (10,400 mm), 40% (11,800 mm), dan 80% (14,775 mm). Terdapat perbedaan signifikan antar kelompok (p=0,001), kecuali antara konsentrasi 10%-20%, 20%-40%, dan 80% dengan kontrol positif (p>0,05). Simpulan: Ekstrak kulit jengkol efektif menghambat pertumbuhan Streptococcus viridans secara in vitro.



Effectiveness test of jengkol peel extract (Pithecellobium lobatum benth.) against Streptococcus viridans growth: a laboratory experimental study



Introduction: Jengkol peel (Pithecellobium lobatum Benth.) is an abundant organic waste often discarded in traditional markets but remains underutilized. It contains active compounds such as alkaloids, flavonoids, glycosides, steroids, anthraquinones, tannins, saponins, and phenolic acids, many of which exhibit antibacterial potential. These compounds can inhibit bacterial growth by disrupting the peptidoglycan structure in the bacterial cell wall, thereby compromising cell integrity. This study aimed to analyze the antibacterial effectiveness of jengkol peel extract against Streptococcus viridans in vitro. Methods: This laboratory experimental study used a post-test-only control group design. Jengkol peel was extracted using the maceration method and dissolved in DMSO to obtain five concentrations (5%, 10%, 20%, 40%, and 80%). Chlorhexidine gluconate (0.2%) served as a positive control, and DMSO as a negative control. The antibacterial activity was evaluated using the Kirby-Bauer disc diffusion method on Mueller-Hinton agar (MHA), with four replicates per treatment. Data were analyzed using SPSS version 29 with Shapiro-Wilk test for normality, Levene’s test for homogeneity, followed by one-way ANOVA and post hoc LSD tests. Results: The mean inhibition zone diameters increased with higher concentrations: 5% (7.325 mm), 10% (9.550 mm), 20% (10.400 mm), 40% (11.800 mm), and 80% (14.775 mm). Significant differences were observed among treatment groups (p=0.001), except between 10%-20%, 20%-40%, or 80% and the positive control (p>0.05). Conclusion: Jengkol peel extract demonstrates antibacterial activity against Streptococcus viridans in vitro.

Keywords


kulit jengkol, Streptococcus viridans, antibakteri

Full Text:

PDF

References


Kemenkes. Laporan Tematik Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023:Potret Indonesia Sehat. 2024. h. 107.

Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Nasional RISKESDAS. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. h. 182-4.

Suanda IW. Gerakan masyarakat hidup sehat dalam mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut. J Kes Gi (Dent Health J). 2018;6(1):29–34. https://doi.org/10.37160/emass.v1i1.182

Mona D, Fransiska Nadiah A, Muti F. Kajian ilmiah problema kesehatan perbedaan jumlah koloni streptococcus viridans berdasarkan tingkat keparahan early childhood caries pada anak Usia 3-5 Tahun di Kecamatan Kuranji Kota Padang. J Endurance. 2021;6(2):436–42. https://doi.org/10.22216/jen.v6i2.375

Agustina Dentisari M, Mujayanto R, Rizkia Putri Kusuma A. The effectiveness of siwak (salvadora persica) extract’s killing capability against streptococcus viridans (in vitro). MEDALI J. 2022;4(2);157-162. https://doi.org/10.30659/medali.4.2.157-162

Nugrahani N, Kunarti S, Setyowati A. Konsentrasi efektif daya antibiofilm kitosan cangkang udang terhadap streptococcus viridans (the effective concentration of antibiofilms capacity from shrimp shells chitosan towards streptococcus viridans). Conserv Dentis J. 2016;6(2);105-9. https://doi.org/10.20473/cdj.v6i2.2016.105-109

Kiran S, Naik VG, Vijay Sinai Khandeparker R, Jain H, Berwal. Current recommendations for treatment of dry socket-a review. J Advanc Medic Dent Scie Res. 2014;2(3):108-13

Weise H, Naros A, Weise C, Reinert S, Hoefert S. Severe odontogenic infections with septic progress – a constant and increasing challenge: a retrospective analysis: Research article. BMC Oral Health. 2019;19(173):1-6. https://doi.org/10.1186/s12903-019-0866-6

Sari DN, Cholil, Sukmana BI. Perbandingan efektifitas obat kumur bebas alkohol yang mengandung cetylpyridinium chloride dengan chlorhexidine terhadap penurunan plak. Dentino J Ked Gig. 2014;2(2):179-83.

Ramadhani MA, Nadifah SD, Putri NA, Sulastri. Uji aktivitas antibakteri berbagai ekstrak tanaman herbal terhadap Staphylococcus Epidermidis. Generics. J Res Pharmacy. 2024;4(1):65-72.

Kumontoy GD. Deeng D, MUlianti T. Pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat tradisional untuk kesehatan masyarakat di Desa Guaan Kecamatan Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. HOLISTIK J Soc Cultur. 2023;16(3):1-4.

Dewi N, Wijayanti I. Aktivitas antibakteri ekstrak lamun (cymodocea rotundata) terhadap bakteri staphylococcus aureus dan escherichia coli. Indonesian J Fisheries Scie Technol (IJFST) Saintek Perikanan. 2017;13(1):1–6. https://doi.org/10.14710/ijfst.13.1.1-6

Wartono, Mazmir, Aryani F. Analisis fitokimia dan aktivitas antioksidan pada kulit buah jengkol (pithecellobium Jiringga). Buletin Poltanesa. 2021;22(1):80-5. https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i1.472

Kanter JW, Untu SD. Uji aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah tanaman jengkol pithecellobium jiringa terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus dan pseudomonas aeruginosa. J Biofarmasetikal Tropis. 2019;2(2):170-79. https://doi.org/10.55724/jbiofartrop.v2i2.218

Kirana BC. Uji aktivitas antibakteri fraksi dari ekstrak teraktif daun jengkol (pithecollobium labatum benth) terhadap pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Widya Warta. 2021;1(01).

Supari IH, Leman MA, Zuari K. Efektivitas Antibakteri Ekstrak Biji Bengkuang (Pachyrrhizus Erosus) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus Mutans Secara In Vitro. PHARMACON. J Ilmiah Farmasi-UNSRAT. 2016;5(3):35.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Herbal Indonesia Edisi II 2022. h. 259-62.

Nurhayati LS, Yahdiyani N, Hidayatulloh A. Perbandingan pengujian aktivitas antibakteri starter yogurt dengan metode difusi sumuran dan metode difusi cakram. J Teknol Has Peternak. 2020 Oct 12;1(2):41. https://doi.org/10.24198/jthp.v1i2.27537

CLSI. Performance Standards for Antimicrobial Disk Susceptibility Tests; Approved Standard—Eleventh Edition. M02-A11. 2021:32(1):1-76. www.clsi.org.

Seko M, Sabuna AC, Ngginak J. Ajeran leaves ethanol extract (bidens pilosa l) as an antibacterial staphylococcus aureus. J BIOSAINS. 2021 Apr 14;7(1):1. https://doi.org/10.24114/jbio.v7i1.22671

Lingga AR, Pato U, Rossi E, Teknologi J, Fakultas P. Uji antibakteri ekstrak batang kecombrang (nicolaia speciosa horan) terhadap Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli. JOM Faperta. 2016;3(1):1-15.

Sapara TU, Waworuntu O. Efektivitas antibakteri ekstrak daun pacar air (impatiens balsamina l.) terhadap pertumbuhan porphyromonas gingivalis. PHARMACON. J Ilmiah Farmasi-UNSRAT. 2016;5(4):10-7. https://doi.org/10.35790/eg.4.2.2016.14161

Sunani S, Hendriani R. Review Article: Classification and Pharmacological Activities of Bioactive Tannins. Indonesian Journal of Biological Pharmacy. 2023:3(2):130-6. https://doi.org/10.24198/ijbp.v3i2.44297

Compean KL, Ynalvez RA. Antimicrobial activity of plant secondary metabolites: A review. Research Journal of Medicinal Plant. 2014;8(5):204. https://doi.org/10.3923/rjmp.2014.204.213

Madduluri S, Babu Rao K, Sitaram B. In vitro evaluation of antibacterial activity of five indigenous plants extract against five bacterial pathogens of human. Int J Pharm Sci. 2015;5(4):679-84.

Suleman IF, Sulistijowati R, Hamidah Manteu S, Nento WR, Teknologi J, Perikanan H, et al. Identifikasi senyawa saponin dan antioksidan ekstrak daun lamun (thalassia hemprichii). Jambura Fish Processing J. 2022;4(2):94. https://doi.org/10.37905/jfpj.v4i2.15213

Wulansari ED, Lestari D, Khoirunissa MA. Kandungan terpenoid dalam daun ara (ficus carica l.) sebagai agen antibakteri terhadap bakteri methicillin-resistant staphylococcus aureus. PHARMACON. 2020; 9(2):219-25. https://doi.org/10.35799/pha.9.2020.29274

Sofiani E, Mareta DA. Perbedaan daya antibakteri antara klorheksidin digglukonat 2% dan ekstrak daun jambu biji (psidium guajava linn) bebagai konsentrasi (tinjauan terhadap enterococus faecalis. IDJ. 2014;3(1):30-41.

Anastasia D, Nasution MZ, Yulianti R. Aktivitas antibakteri ekstrak pala dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus viridans. JKGM. 2022;4(1):11-22.




DOI: https://doi.org/10.24198/jkg.v36i3.57875

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

INDEXING & PARTNERSHIP

     

      

     

 

Statistik Pengunjung

Creative Commons License
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License