Karakteristik Produksi Ayam Tukong: Plasma Nutfah Ayam Lokal di Kalimantan Barat
Abstract
Ayam Tukong merupakan salah satu jenis ayam lokal yang berasal Kalimantan Barat dan merupakan sumber daya genetik unggas lokal Indonesia yang sangat potensial dikembangkan. Penelitian bertujuan mengetahui karakteristik produksi ayam Tukong sebagai upaya dasar dalam pengelolaan plasma nutfah ayam lokal di wilayah Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Juli 2020 di Laboratorium Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura. Materi yang digunakan adalah adalah 7 ekor ayam Tukong yang terdiri atas 2 ekor jantan dan 5 ekor betina. Parameter yang diamati ciri khas ayam Tukong secara kualitatif dan kuantitatif (bobot badan dan bentuk tubuh), umur pertama kali bertelur, produksi telur, berat telur, warna telur, fertilitas, daya tetas dan bobot tetas. Ayam Tukong dari ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk telur tidak berbeda jauh dengan ayam lokal lainnya. Perbedaan spesifik yang dimiliki ayam Tukong daripada ayam lokal lainnya yaitu tidak terdapat tungging/pangkal ekor atau ”brutu” yang biasanya terdapat di bagian ujung tulang belakang sehingga menyebabkan ayam Tukong tidak mempunyai bulu ekor. Bobot badan pada ayamTukong jantan sebesar 1,65±0,82kg sedangkan pada ayam betina sebesar 1,42±0,55 kg. Jumlah produksi telur ayam Tukong mencapai 9,45±1,22 butir/ekor dengan berat telur 40,37±5,05 g. Fertilitas telur ayam Tukong adalah 73,51% dengan daya tetas sebanyak 81,42% dan bobot tetas sebesar 26,89±2,73 g.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bell, D. D., & Weaver, W.D., (2002). Commercial Chicken Meat and Egg Production. New York. Spriinger Science Business Media.
Campbell, N., Mitchell, L., & Reece, J., (2003). Biology Concepts and Connections. San Fransisco. The Benjamin Cummings Publishing Company.
Darwati, S., Pangestu, B., & Rahayu, H.I., (2002). Karakterisik Genetik Eksternal Ayam Merawang. Prosseding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor: 271-273.
Depison., (2006). Evaluasi Hasil Persilangan Ayam Lurik, Ayam Merawang dan Ayam Komering 267 Evaluasi Hasil Persilangan Ayam Lurik, Ayam Merawang dan Ayam Komering. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 9 (4): 267-276.
Food and Agriculture Organization of The United Nations., (2007). The State of the World’s Animal Genetic Resources for Food and Agriculture. Rischkowsky B Pilling D (eds). Rome. FAO.
Hasnelly, Z., Rinaldi., & Suwardih., (2006). Penangkaran dan Perbibitan Ayam Merawang di Bangka Belitung. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Dalam Mendukung Usaha Ternak Unggas Berdaya Saing. Semarang: 75-81.
Herlina, B., Karyono, T., Novita, R., & Novantoro, P., (2016). Pengaruh lama penyimpanan telur ayam merawang (Gallus gallus) terhadap daya tetas. Jurnal Sains Peternakan Indonesia 11 (1): 48-57.
Hidayat, C., & Sopiyana, S., (2010). Potensi ayam sentul sebagai plasma nutfah asli ciamis jawa barat. Wartazoa 20 (4) :190-205.
Indrawati, E., Saili, T., Rahadi, S., & Nafiu, L.O., (2015). Fertilitas, daya hidup embrio, daya tetas dan bobot tetas telur ayam ras hasil inseminasi buatan dengan ayam tolaki. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 2 (2) :10-18.
Kawabe, K., Worawut, R., Taura, S., Shimogiri, T., Nishida, T., & Okamoto, S., (2014). Genetic diversity of mtDNA D-loop polymorphisms in Laotian native fowl populations. Asian-Australasian Journal of Animal Sciences 27(1): 19-23.
Kementrian Pertanian Republik Indonesia., (2014). Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 117/Permentan/SR.120/10/2014 tentang Penetapan dan Pelepasan Rumpun atau Galur Hewan. Jakarta. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Nafiu, L.O., Rusdin, M., & Aku, A.S., (2012). Produksi dan Karakteristik Telur Ayam Tolaki pada Pemeliharaan Intensif. AGRIPLUS 22 (2): 207-214.
Nafiu, L.O., Rusdin, M., & Aku, A.S., (2014). Daya Tetas dan Lama Menetas Telur Ayam Tolaki pada Mesin Tetas dengan Sumber Panas yang Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 1(1): 32-44.
Nataamijaya, A.G., (2008). Karakteristik dan Produktivitas Ayam Kedu Hitam. Buletin Plasma Nutfah 14(2): 85-89.
Nataamijaya, A.G., Diwyanto, K., Haryono., Sumantri, E., & Kusni, M., (1994). Karakteristik Morfologis Delapan Varietas Ayam bukan Ras (Buras) Langka. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan. Bogor: 605-614.
Nataamijaya, A. G., Setioko, A. R., Brahmantiyo, B., & Diwyanto, K., (2003). Performans dan Karakteristik Tiga Galur Ayam Lokal (Pelung, Arab, dan Sentul). Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor : 353-359.
Natalia, H., Nista., Sunarto, D., & Yuni, D.S., (2005). Pengembangan Ayam Arab. Palembang. Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Dwiguna dan Ayam Sembawa.
North, M.O., & Bell, D.D., (1990). Commercial Chicken Production Manual 4 th edition. New York. Van Nostrand Reinhald.
Nuraini., Hidayat, Z., & Adrial., (2016). Produksi dan karakteristik Telur Ayam Merawang dengan Sistem Pemeliharaan secara Insentif di Kebun Percobaan Petaling Kepulauan Bangka Belitung. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Banjarbaru: 120-122.
Pemerintah Republik Indonesia., (2011). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 48 tahun 2011 tentang Sumber Daya Genetik Hewan dan Perbibitan Ternak. Jakarta. Pemerintah Republik Indonesia.
Resnawati, H., & Bintang, I.A.K., (2005). Produktivitas ayam lokal yang dipelihara secara intensif. Pros. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Bogor: 121-125.
Sartika, T., & Iskandar, S., (2007). Mengenal Plasma Nutfah Ayam Indonesia dan Pemanfaatannya. Bogor. Balai Penelitian Ternak.
Sponenberg, D.P., Beranger, J., & Martin, A., (2014). An Introduction to Heritage Breeds Saving and Raising Rare-Breed Livestock and Poultry. North Adams. Storey Publishing.
Steel, R.G.D., & Torrie, J.H., (1995). Prinsip dan Prosedur Statistika: Suatu Pendekatan Biometrik. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Sulandari, S., & Zein, M.S.A., (2009). Analisis D-loop DNA Mitokondria untuk memposisikan Ayam Hutan Merah dalam Domestikasi Ayam di Indonesia. Media Peternakan 32 (1): 31-39.
Sulandari, S., Zein, M.S.A., Sartika, T., & Paryanti, S., (2006). Karakteristik Molekuler Ayam Lokal Indonesia. Laporan Kemajuan Kegiatan Kompetitif Riset tahap 1. Jakarta. Pusat Penelitian Biologi-LIPI.
Suryani, N., Suthama, N., & Wahyuni, H.I., (2012). Fertilitas Telur dan Mortalitas Embrio Ayam Kedu Pebibit yang diberi Ransum dengan Peningkatan Nutrien dan Tambahan Sacharomyces cerevisiae. Animal Agriculture Journal 1(1): 389-404.
Yuwanta, T., (2010). Telur dan Kualitas Telur. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
DOI: https://doi.org/10.24198/jit.v20i2.30461
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
JURNAL ILMU TERNAK INDEXED BY:








.png)

