Indeks karies gigi murid usia 12 tahun dengan tingkat pendapatan orangtua rendah dan tinggi

Dental caries index of 12-years-old students with low and high parental income levels

Meilani Yustri Hutami, Marlin Himawati, Ratih Widyasari

Abstract


Pendahuluan: Karies adalah penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Karies gigi sering dialami oleh anak usia sekolah. Karies disebabkan oleh banyak faktor. Empat faktor risiko primer atau yang utama adalah host, mikroorganisme, substrat, dan waktu. Faktor risiko sekunder terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, ras, lingkungan, perilaku, dan  sosioekonomi. Sosioekonomi biasanya berhubungan dengan pendapatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui indeks karies gigi berdasarkan tingkat pendapatan orangtua murid usia 12 tahun. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan tiga cluster sekolah dasar terpilih dari 125 cluster sekolah dasar yang berada di Kota Cimahi dengan menggunakan cluster random sampling yang terdiri dari 150 subjek anak untuk dilakukan penelitian. Hasil: Anak berusia 12 tahun dengan pendapatan orangtua tinggi menunjukkan indeks DMFT rendah yaitu 1,2 dan orangtua dengan pendapatan rendah menunjukkan indeks DMFT tinggi yaitu 4,1 dikarenakan pendapatan tinggi dapat mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang khusus dan upaya pencegahan karies gigi. Pendapatan tinggi dapat memperlihatkan indeks DMFT lebih rendah. Faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu akses kesehatan, lingkungan, diet, serta perawatan kesehatan gigi dan mulut.  Simpulan: Murid dengan orangtua berpendapatan tinggi menunjukkan indeks DMFT rendah yaitu 1,2 dan murid dengan orangtua berpendapatan rendah menunjukkan indeks DMFT tinggi yaitu 4,1.

Kata kunci: Indeks karies, karies, pendapatan orangtua

 

ABSTRACT

Introduction: Caries is a dental disease that affects many Indonesians. School-age children often experience dental caries. Caries is caused by many factors. The four primary risk factors are hosts, microorganisms, substrate, and time. Secondary risk factors are age, gender, education level, race, environment, behaviour, and socioeconomics. Socioeconomics is usually related to income. The purpose of the study was to determine dental caries index based on the level of 12-years-old students based on their parent’s income. Methods: This research was descriptive with three clusters of selected primary schools from 125 clusters of elementary schools in the city of Cimahi using random cluster sampling consisted of 150 child subjects. Results: 12-years-old children with high parental income showed a low DMFT index of 1.2 and low-income parents showed a high DMFT index of 4.1 because high income could have access to special dental and oral health services and prevention efforts for dental caries. High income showed a lower DMFT index. Other factors affected were health access, environment, diet, and dental and oral health care. Conclusion: Students with high-income parents show a low DMFT index of 1.2 and students with low-income parents show a high DMFT index of 4.1.

Keywords: Caries index, caries, parental income


Keywords


Indeks karies, karies, pendapatan orangtua, caries index, caries, parental income

Full Text:

PDF

References


Mayusip BOS, Mariati NW, Mintjelungan CN. Gambaran status karies pada murid SMP Negeri 4 Touluaan Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara. J e-GiGi. 2015; 3(2): 482-7. DOI: 10.35790/eg.3.2.2015.9839

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2012-2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

Nawawi AP, Fadillah RPN, Supriatna A, Sarwendah S. Differences in the oral health behaviour of the 12-years-old children in rural and urban areas. Padjadjaran J Dent. 2017; 29(3): 204-8. DOI: 10.24198/pjd.vol29no3.14517

Reddy KS, Reddy S, Ravindhar P, Balaji K, Reddy H, Reddy A. Prevalence of dental caries among 6-12 years school children of Mahbubnagar distric, Telangana State, India: A cross-sectional study. Indian J Dent Sci. 2017; 9(1): 1-7. DOI: 10.4103/0976-4003.201641

Anggara S, Wulandari E, Kiswaluyo. Indeks karies gigi siswa kelas V sekolah dasar di pedesaan dan perkotaan di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Universitas Jember. Laporan Penelitian Mahasiswa: 2012.

Jotlely FB, Wowor VNS, Gunawan PN. Gambaran status karies berdasarkan indeks DMF-T dan indeks PUFA pada orang Papua di asrama Cendrawasih kota Manado. J e-GiGi. 2017; 5(2): 172-6. DOI: 10.35790/eg.5.2.2017.17364

Fatimatuzzahro N, Prasetya RC, Amilia W. Gambaran perilaku kesehatan gigi anak sekolah dasar di Desa Bangsalsari Kabupaten Jember. J IKESMA. 2016; 12(2): 84-90.

Wirata IN, Agung AAG, Nuratni NK. Perbedaan derajat kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD dengan program UKGS aktif dan tidak aktif di wilayah kerja puskesmas Denpasar Utara II tahun 2015. J Ilm Tekn Kes. 2016; 3(2): 124-36.

Adrien A. Hubungan pola makan dengan pengalaman karies pada siswa SMP Yayasan Perguruan Kristen Andreas [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2017.

Sinaga RF. Analisis faktor dominan yang mempengaruhi pemilihan-pemilihan sekolah swasta untuk tingkat SMA di Kota Medan. Universitas Huria Kristen Batak Protestan Nommensen. Laporan Penelitian: 2014.

Andini N, Indriati G, Sabrian F. Hubungan pengetahuan anak usia sekolah tentang pencegahan karies gigi dengan terjadinya karies gigi. J Online Mah Perpus Fak Kep. 2018; 5(2): 724-9.

Namora L, Bahar A, Andreas P. Status keparahan karies gigi pada murid sekolah dasar di daerah tertinggal dan daerah perkotaan. Universitas Indonesia. Laporan Penelitian: 2013

Todor BI, Vaida L, Scrobota I. Influence of sosio-economic status on caries experience to schoolchildren from mining areas. Int J Bioflux Soc. 2014; 6(3): 140-7.

Medina-Solis CE, Maupome G, Herrera MDS, Perez-Nunez R, Avila-Burgos L, Lamadrid‐Figueroa H. Dental health services utilization and assoociated factors in children 6 to 12 years old in a low income country. J Public Health Dent. 2007; 68(1): 39-45. DOI: 10.1111/j.1752-7325.2007.00056.x

Haryani W, Purwati DE, Satrianingsih S. Hubungan antara tingkat pendidikan dan status sosioekonomi dengan kepatuhan perawatan gigi tiruan lepasan. Maj Ked Gi Ind. 2017; 3(3): 160-6. DOI: 10.22146/majkedgiind.26806

Fatmasari M, Widodo, Adhani R. Hubungan antara tingkat sosial ekonomi orang tua dengan indeks karies gigi pelajar SMPN di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Dentino J Ked Gi. 2017; 1(1): 62-7.

Wala HC, Wicaksono DA, Tambunan E. Gambaran status karies gigi anak usia 11-12 tahun pada keluarga pemegang jamkesmas di Kelurahan Tumatangtang I Kecamatan Tomohon Selatan. J E-GiGi. 2014; 2(1): 1-8. DOI: 10.35790/eg.2.1.2014.4013

Chen KJ, Gao SS, Duangthip D, Lo ECM, Chu CH. Earlly childhood caries and oral health care of Hongkong preschool children. Clin Cosmet Investig Dent. 2019; 11: 27-35. DOI: 10.2147/CCIDE.S190993

Ngantung RA, Pangemanan DHC, Gunawan PN. Pengaruh tingkat sosial ekonomi orang tua terhadap karies anak di TK Hang Tuah Bitung. J e-GiGi. 2015; 3(2): 542-8. DOI: 10.35790/eg.3.2.2015.10319

Upah Minimum Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat. Keputusan Gubernur Jawa Barat. 2017.

Heymann H, Swift E Jr., Ritter A. Sturdevant’s Art and Science of Operative Dentistry. 6th ed. St. Louis: Mosby-Elsevier; 2012. h. 74, 76-8.

Pranata HA. Prakiraan risiko kesehatan sebagai dampak fluoride (f) pada sumber air minum yang dikonsumsi siswa kelas 6 sekolah dasar negeri di kecamatan Setu Tangerang Selatan tahun 2015 [skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2015.

Mariati NW. Pencegahan dan perawatan karies rampan. J Biomed. 2015; 7(1): 23-8. DOI: 10.35790/jbm.7.1.2015.7288

Husna A. Peranan orang tua dan perilaku anak dalam menyikat gigi dengan kejadian karies anak. J Vokasi Kes. 2016; 2(1): 17-23.




DOI: https://doi.org/10.24198/pjdrs.v2i2.22124

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


       

      

  

Statistik Pengunjung

Creative Commons License
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License