Hubungan antara keparahan gingivitis dan indeks massa tubuh (IMT) pada lanjut usia

Correlation between severity of gingivitis and body mass index (BMI) of elderly

Lisa Wahyu Zelda Federika, Zahreni Hamzah, Niken Probosari

Abstract


Pendahuluan: Tingginya prevalensi gingivitis merupakan masalah kesehatan rongga mulut yang membutuhkan perhatian khusus, terutama pada kaum lanjut usia (lansia). Gingivitis dapat terjadi karena penumpukan plak pada daerah yang tidak digunakan mengunyah sehingga terjadi penurunan saliva yang menyebabkan self-cleansing tidak bekerja pada sisi tersebut. Mekanisme tersebut menyebabkan terganggunya status gizi lansia, karena pada kondisi gingivitis terjadi penurunan kemampuan mastikasi sehingga terjadi pembatasan diet dan berkurangnya asupan nutrient oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya penurunan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada lansia. Tujuan penelitian menganalisis hubungan antara keparahan gingivitis dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada lansia. Metode: Jenis penelitian observasi analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional study. Subjek penelitian lansia dengan kelompok usia mulai dari pra lansia 45-59 tahun, lansia 60-74 tahun, dan usia lanjut 75 tahun keatas, yang mengisi informed consent dan bersedia menjadi subjek penelitian, minimal memiliki 2 gigi indeks yang dapat diperiksa dengan probing depth 3<x<5 mm. Pengambilan data dilakukan dengan pemeriksaan gingivitis menggunakan klasifikasi pengukuran Gingival Index (GI) oleh Loe dan Silness tahun 1963, kemudian dilakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) menggunakan kalsifikasi berdasarkan WHO tahun 2000. Data yang terkumpul, ditabulasi dan diuji dengan korelasi Pearson. Hasil: Hasil analisis hubungan antara Gingival Index (GI) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar -0,247 dengan p=0,002 (p<0,05). Simpulan: Terdapat hubungan antara keparahan gingivitis dengan IMT pada lansia. Semakin bertambahnya usia pada lansia menunjukkan peningkatan pada Gingival Index  dan penurunan Indeks Massa Tubuh.

Kata kunci: Lansia, gingival Index (GI), indeks massa tubuh (IMT)

 

ABSTRACT

Introduction: The high prevalence of gingivitis is an oral health problem that requires special attention, especially in the elderly. Gingivitis can occur due to plaque buildup in areas that are not used for chewing, resulting in a decrease in the salivary volume, which causes self-cleansing to not work on the area. This mechanism disrupts the nutritional status of the elderly because decreasing mastication ability caused by gingivitis, which resulting in dietary restrictions and reduced of nutrients intake, thus causes a decrease in the Body Mass Index (BMI) of the elderly. The purpose of this study was to determine the relationship between the severity of gingivitis and Body Mass Index (BMI) of the elderly. Methods: This research was an observational analytic study, correlational with a cross-sectional approach. The subjects of this study were elderly with age groups ranging from youngest-old (45-59 years old), middle-old (60-74 years old), and oldest-old (over 75 years old), who filled out informed consent and willing to participate as research respondents, and at least having two index teeth that could be examined with a probing depth of 3 < x < 5 mm. Data were collected by examining the gingivitis using the Gingival Index (GI) measurement with the classification of Loe and Silness, then the measurement of Body Mass Index (BMI) was performed using classifications based on WHO 2000. Afterwards, data was collected, tabulated, and analysed with the Pearson correlation test. Results: The results of the analysis of the relationship between the Gingival Index (GI) and Body Mass Index (BMI) obtained correlation coefficient (r) of -0.247 with p = 0.002 (p < 0.05). Conclusion: There is a relationship between the severity of gingivitis and the BMI of the elderly. Increasing age of the elderly will also increase the GI and decrease the BMI.

Keywords: Elderly, gingival index (GI), body mass index (BMI).


Keywords


Lansia; Gingival Index (GI); Indeks Massa Tubuh (IMT); elderly

Full Text:

PDF

References


Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). RISKESDAS 2017-2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. h. 100.

Kiswaluyo, Yani RWE. Trend kunjungan pasien Poli Gigi Puskesmas di Kabupaten Jember. Jurnal PDGI. 2009; 59(1): 19-23.

Hanindriyo, Lisdrianto, Widita, Elastria, Widyaningrum, Rini, Priyono, Bambang, Agustina, Dewi. The Association Between Periodontal Conditions and Serum Lipids Among Elderly Participants in Gadjah Mada Medical Centre, Yogyakarta. J Dent Indones. 2017; 24(3): 63-69. DOI: 10.14693/jdi.v24i3.1056

Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehrig JS. Atlas berwarna lesi mulut yang sering ditemukan. 4th ed. Jakarta: EGC; 2014. p. 84.

Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan kementrian Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. h. 382

Nield-Gehrig, JillS, Willmann, Donald E. Foundations of Periodontics for the Dental Hygienist. 3rd ed. China: Waters Kluwer Health|Lippincott Williams & Wilkins. 2011

Tiwari T, Sharon S, Lucinda LB, Jini P. Factors Associated with Tooth Loss in Rural Colorado. J Community Health. 2016;41(3):476–481. DOI: 10.1007/s10900-015-0117-y

Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. Ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta: EGC; 2012. pp. 25, 56, 196-8.

Hamudeng, Adam., Bakri, Ikhlas. Prevalensi gingivitis terhadap kebiasaan mengunyah satu sisi pada anak usia 6-12 tahun. Makassar Dent J. 2016;5(3): 76-81. DOI: 10.35856/mdj.v5i3.102

Maryam RS, Ekasari MA, Rosidawati, Jubaedi A, Batubara I. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Salemba Medika, Jakarta. 2008. hal. 33, 55-62, 128.

Thalib B. Relationship of mastication capability and nutrion status of elderly buginese and mandarnese. DENTIKA. 2010; 15(2): 161-164. DOI: 10.30659/odj.5.2.145-151

Badan Pusat Statistik. Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: kementrian kesehatn republik indonesia; 2019. h. 1-286.

Anindita Y, Kiswaluyo, Handayani TAW. Hubungan Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Karies pada Nelayan di Pesisir Pantai Watu Ulo Kabupaten Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 2018; 6(2): 345-350.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Status Kesehatan Masyarakat Indonesia. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes RI. 2013. h. 1-306.

Zarulli, Virginia, Jones, Barthold, Julia A., Oksusyan, Anna, Lindahl-Jacobsen, Rune, Christensen, Kaare, Vaupel, James W. Women live longer than man even during severe faminesand epidemics. PNAS early Edition. 2017. 115(4): E832-E840. DOI: 10.1073/pnas.1701535115

Grimmer M, Riener R, Walsh CJ. Mobility related physical and functional losses due to aging and disease - a motivation for lower limb exoskeletons. J NeuroEngineering Rehabil. 2019; 6(2): 1-21. DOI: 10.1186/s12984-018-0458-8

Al-Zeidaneen SA, Hdaib MT, Najjar YW, Al-Zidaneen MA. Gender And Physical Activity : Are They Associated With Body Mass Index In Elderly Jordanian People. J Diabetes Nutrition and Metabolic. 2018;25(3):237–242. DOI: 10.2478/rjdnmd-2018-0027

Riadiani, Bunga, Dewi, Ratna S, Ariani, Nina, Gita, Farisza. Tooth Loss and Perceived Masticatory Ability in Post-Menopausal Women. J Dent Indones 2014;21(1):11-15. DOI: 10.14693/jdi.v0i0.212

Asep arifin Senjaya. Gigi Lansia. J Skala Husada. 2016; 13(1): 72-80.

Carranza FA, Newman MG, Takei HH, Klokkevold, PR. Newman And Carranza’s Clinical Periodontology. 13th ed. China: WB Saunders Elsevier; 2019. p. 944.




DOI: https://doi.org/10.24198/pjdrs.v4i2.28867

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


       

      

  

Statistik Pengunjung

Creative Commons License
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License