IMPLIKASI PENERAPAN KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH TERHADAP HUBUNGAN EKSEKUTIF DENGAN LEGISLATIF DAERAH (STUDI PROSES PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TAHUNAN KEPALA DAERAH DI PROPINSI JAWA BARAT)

Diharna -, Dede Mariana, Utang Suwaryo

Abstract


Hubungan eksekutif dengan legislatif dalam penyampaian Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) Akhir Tahun Anggaran sangat didominasi oleh
legislatif karena legislatif lebih berwenang menentukan diterima atau tidaknya LPJ
yang disampaikan Gubernur. Ketiadaan persamaan persepsi dan pemahaman di
antara eksekutif dan legisatif mengenai tolok ukur penilaian membuat penilaian
legislatif menjadi subyektif. Karena itu, evaluasi kinerja eksekutif harus dilihat
dalam rentang waktu yang terus berkelanjutan untuk memonitor sejauhmana
eksekutif itu telah memperbaiki kinerjanya. Untuk mewujudkan akuntabilitas pada
publik, maka ruang partisipasi publik bagi berbagai elemen masyarakat untuk
turut memberikan penilaian terhadap LPJ harus diperluas.
Kata Kunci : Otonomi daerah, pertanggungjawaban, eksekutif, legislatif



DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v5i3.5525

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2003 Sosiohumaniora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 Sosiohumaniora Indexed By:

 

width= width= width= width=120 width= width=  width=  width= width= width= width= width=  width= width=120 

Lisensi Creative Commons Creation is distributed below Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  

Visitor Statistics


Published By:

Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran

Dean's Building 2nd Floor, Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363

Email: jurnal.sosiohumaniorafisip@gmail.com