Pengaruh Hot Water Treatment (HWT) dan Perlakuan Pelilinan Dengan Ekstrak Jahe Terhadap Umur Simpan Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
Abstract
Penyakit antraknosa salah satu penyakit penting pada tanaman cabai yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici. Hot water treatment (HWT) merupakan salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam penanganan pascapanen untuk menekan perkembangan penyakit antraknosa pada cabai merah. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perlakuan pelilinan dengan ekstrak jahe terhadap umur simpan cebe merah. Faktor pertama adalah suhu HWT dengan 3 taraf (45°C, 50°C, dan 55°C) selama 15 menit, dan faktor yang kedua adalah pelilinan menggunakan ekstrak jahe dengan 2 taraf (30% v/v dan 40%v/v). Hasil penelitian menunjukkan analisis sidik ragam dengan taraf 5% perlakuan suhu pencelupan berpengaruh nyata terhadap susut bobot, kekerasan, dan kadar air. Faktor konsentrasi ekstrak jahe berpengaruh nyata terhadap kekerasan dan kadar air. Sedangkan interaksi faktor suhu pencelupan dan konsentrasi jahe berpengaruh nyata terhadap kekerasan dan kadar air. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa perlakuan interaksi terhadap parameter kekerasan, kadar air, dan penampakan cabai merah pada hari ke-18 penyimpanan didapatkan perlakuan terbaik yaitu perlakuan dengan temperatur 45°C dan konsentrasi ekstrak jahe 30%.
Kata kunci: cabai merah, antraknosa, hot water treatment, pelilinan antimikroba.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
BPS Provinsi Lampung . 2014. Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Lampung No 13/08/18/Th.II, 4 Agustus 2014.
Fitriani, M. 2014. Mikobiota pada buah cabai: pengaruhnya Terhadap Colletotrichum capsici, cendawan penyebab antraknosa. Skripsi. FMIPA IPB, Bogor.
Kader AA. 1992. Postharvest Biology and Technology of Horticultural Crop. Publication 3311. Davis: University of California-USA.
Kusmiadi, R. 2011. Kajian Efikasi Ekstrak Rimpang Jahe Dan Kunyit Sebagai Upaya Untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Salak Pondoh Akibat Serangan Cendawan. Tesis. Pascasarjana IPB. Bogor.
Susanto. 1994. Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen. Yogyakarta: Akademika.
Winarno FG. 2002. Fisiologi Lepas Panen Produk Hortikultura. Bogor (ID): MBrio Pr.
Yani, A. 2003. Pengendalian Cendawan Pascapanen Colletotrichum capsici Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Buah Cabai (Capsicum annum L). Balai Pengkajian. Teknologi Pertanian Lampung. Prosiding Lokakarya Nasional Pengembangan Pertanian Lahan Kering. http//.litbang.deptan.go.id/pustaka/Alfi.pdf.
Zong Y, Liu J, Li B, Qin G, Tian S. 2010. Effects of yeast antagonists in combination with hot water treatment on postharvest diseases of tomato fruit. Biological Control 54 (2010): 316-321.
DOI: https://doi.org/10.24198/jt.vol12n1.5
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY-SA 4.0)