Kajian Potensi Perluasan Sawah Baru di Pulau Buru Guna Mewujudkan Kawasan Strategis Pertanian Provinsi Maluku
Abstract
Provinsi Maluku merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 559 pulau besar dan pulau kecil. Pulau Buru merupakan salah satu Pulau Besar di Provinsi Maluku dan termasuk ke dalam gugus pulau kawasan strategis pertanian, dengan komoditas utama tanaman padi. Pemerintah Provinsi Maluku hanya mampu memenuhi sebesar 58% kebutuhan beras di Provinsi Maluku pada tahun 2015. Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan pergeseran pola konsumsi dari pangan lokal ke beras juga menjadi salah satu faktor perlunya melakukan peningkatan produktivitas beras di Provinsi Maluku. Peningkatan produktivitas beras bisa dilakukan, salah satunya dengan cara perluasan areal sawah baru. Tulisan ini ditujukan untuk memperoleh informasi tentang sebaran potensi calon lahan yang cocok untuk perluasan sawah baru di Pulau Buru dengan menggunakan data hasil survei lapangan yang dilakukan pada tahun 2016. Hasil pengamatan calon lahan di lapangan kemudian diolah dan dianalisis secara spasial menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa Pulau Buru memiliki lahan potensial seluas 13.275,82 Ha yang dikategorikan pada kelas kesesuaian lahan S3 (Sesuai Marginal), namun begitu masih sangat memungkinkan untuk dilakukan perluasan sawah baru di Pulau Buru yang berperan sebagai kawasan strategis pertanian di Provinsi Maluku.
Kata kunci: Perluasan Sawah Baru, Pertanian Kepulauan, Evaluasi Kesesuaian Lahan, Provinsi Maluku, Pulau Buru
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amirrullah, J., A. Prabowo. 2017. Dampak Keasaman Tanah Terhadap Ketersediaan Unsur Hara Fosfor di Lahan Rawa Pasang Surut Kabupaten Banyuasin. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2017: Palembang.
BAPPEDA Provinsi Maluku. 2013. RPJMD Provinsi Maluku Tahun 2014-2019. Pemerintah Provinsi Maluku, Ambon.
BPS Provinsi Maluku. 2015. Maluku dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, Ambon.
BPS Kabupaten Buru. 2016a. Buru dalam Angka 2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Buru, Namlea.
BPS Kabupaten Buru. 2016b. Statistik Kecamatan Waeapo 2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Buru, Namlea.
BPS Kabupaten Buru. 2016c. Statistik Kecamatan Waelata 2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Buru, Namlea.
BPS Kabupaten Buru. 2016d. Statistik Kecamatan Lolong Guba 2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Buru, Namlea.
Christian, C.S., C.A Stewart. 1968. Methodology of Integrated Surveys. In. Aerial Surveys Integrated Studie. Proc. UNESCO Conference on Principles and Methods of Integrating Aerial Surveys of Natural Resources for Development, 21-25 September 1964, Toulouse, France.
Dinas Pertanian Provinsi Maluku. 2017. Pemetaan dan Desain Cetak Sawah Baru di Maluku. Paparan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku pada Persentase Hasil Pemetaan dan Desain Cetak Sawah Baru Maluku, Ambon.
Djaenudin, D., Marwan, H. Subagjo, H., dan A. Hidayat. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian . Balai Besar Litbang sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Bogor. 36p.
FAO. 1976. Framework for Land Evaluation, Soil Resources Management and Conservation Service Land and Water Development Division. FAO Soil Bulletin No.32. FAO-UNO. Rome
Hassan, Z.H. 2014. Kajian Rendemen dan Mutu Giling Beras di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan. PANGAN, Vol. 23 No. 3 September 2014 : 232-243.
Nurwadjedi. 2000. Klasifikasi Bentuk Lahan Semi Detil (Skala 1:50.000 / 1:25.000) Hasil Pengembangan Peta RePPProT Skala 1:250.000, Globe Volume 2 No. 2, 72-83.
Ritung S, Wahyunto, Agus F, Hidayat H. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF), Bogor, Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.24198/jt.vol12n2.2
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY-SA 4.0)