PENGARUH PENGECILAN UKURAN DUA JENIS JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP BEBERAPA KARAKTERISTIK SARI KEDELAI (Glycine max Merr) JAHE
Abstract
Pemaanfaatan sari kedelai masih terbatas karena adanya flavor langu, padahal sari kedelai memiliki mutu protein hampir sama dengan susu sapi. Protein efisiensi rasio (PER) sari kedelai adalah 2,3 sedangkan PER susu sapi adalah 2,5. Salah satu cara untuk menutupi flavor langu adalah dengan penambahan bahan yang berfungsi sebagai penambah rasa dan aroma seperti rempah-rempah antara lain jahe.Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis dan cara pengecilan ukuran jahe yang tepat yang diharapkan dapat menghasilkan sari kedelai jahe dengan karakteristik yang paling baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah jahe gajah iris, jahe gajah tumbuk, jahe gajah parut, jahe emprit iris, jahe emprit tumbuk, jahe gajah parut.. Hasil penelitian menunjukan perlakuan pencampuran jahe gajah iris menghasilkan sari kedelai jahe yang diterima panelis dari segi warna, rasa, aroma, flavor, dan penampakan keseluruhan. Kestabilan emulsi sari kedelai yang dihasilkan hingga hari ke-10 bertahan dengan nilai 100%. Namun, semakin menurun pada hari selanjutnya. Total padatan berada dibawah SNI yaitu 9,34%. Sari kedelai yang dihasilkan memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai EC 50% 7,55% v/v.
Kata kunci: Jahe, Sari kedelai jahe, Pengecilan ukuran, Kestabilan emulsi, Antioksidan
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY-SA 4.0)