Karakterisasi Arang Aktif dari Tongkol Jagung dengan Variasi Konsentrasi Aktivator Natrium Klorida

Yanti Nopiani, Evy Rossi, Nurhapni Arnas

Abstract


Tongkol jagung merupakan bagian tanaman tempat melekatnya biji jagung, dimana tongkol jagung masih memiliki nilai ekonomis yang rendah, Limbah tongkol jagung biasanya hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak, bahkan banyak masyarakat yang membuang begitu saja tanpa diproses lebih lanjut. Limbah tongkol jagung ini akan bertambah seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi jagung. Untuk menghindari hal tersebut, perlu adanya pemanfaatan tongkol jagung agar dapat mengurangi limbah lingkungan, salah satunya yaitu dengan menjadikan tongkol jagung sebagai bahan baku pembuatan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi aktivator NaCl terbaik dalam pembuatan arang aktif dari tongkol jagung yang sesuai dengan SNI 06–3730–1995. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Perlakuan dalam penelitian adalah konsentrasi aktivator NaCl; K0 (konsentrasi NaCl 0%), K1 (NaCl 5%), K2 (NaCl 10%), K3 (NaCl 15%), K4 (NaCl 20%), dan K5 (NaCl 25%). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan akan dilanjutkan dengan uji lanjut (DMRT) pada taraf 5% apabila Fhitung ≤ Ftabel. Berdasarkan data analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi aktivator NaCl yang digunakan berpengaruh terhadap nilai kadar air, kadar abu, kadar zat mudah menguap, kadar karbon terikat, dan daya serap terhadap iodin arang aktif tongkol jagung yang dihasilkan. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah K5 (konsentrasi NaCl 25%) dengan kadar air 7,68%, kadar abu 5,66%, kadar bahan mudah menguap 10,66%, kadar karbon tetap 76,33% dan serapan iodium 1159,02 mg/g.


Keywords


Aktivasi; arang aktif; natrium klorida; tongkol jagung.

References


Agustin, D. A. R. (2020). Pembuatan dan Karakterisasi Karbon Aktif dari Tongkol Jagung dengan Aktivator H3PO4 sebagai Adsorben Logam Timbal (Pb). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Agustina, S., Fitrina, A., Besar, B., Perindustrian, K., Jl, R. I., Kimia, B., & Rebo, P. (2018). Proses Peningkatan Luas Permukaan Karbon Aktif Tongkol Jagung. Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi, 440–446.

Alfiany, H., S. Bahri, dan Nurakhirawati. (2013). Kajian penggunaan arang aktif tongkol jagung sebagai adsorben logam pb dengan beberapa aktivator asam. Jurnal Natural Science. 2(3): 75–86.

Amin, A., Sitorus, S., & Yusuf, B. (2016). Pemanfaatan limbah tongkol jagung (Zea mays L.) sebagai arang aktif dalam menurunkan kadar amonia, nitrir dan nitrat pada limbah cair industri tahu menggunakan teknik celup. Jurnal Kimia Mulawarman, 13(2), 78–84. https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/17543

Amirudin, M., Novita, E., & Tasliman, T. (2020). Analisis variasi konsentrasi asam sulfat sebagai aktivasi arang aktif berbahan batang tembakau (Nicotiana tabacum). Agroteknika,3(2),99–108.

Badan Pusat Statistik. 2023. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung Menurut Provinsi. Badan Pusat Statistik. Jakarta Pusat.

Badan Standardisasi Nasional. 1995. Arang Aktif Teknis. Badan Standardisasi Nasional Indonesia. Jakarta.

Fitriani, Bahri, S., & Nurhaeni. (2013). Produksi bioetanol tongkol jagung (Zea mays) dari hasil proses delignifikasi. Online Journal of Natural Science, 2(3), 66–74.

Hartini, L. (2014). Karakterisasi Karbon Aktif Teraktivasi NaCl dari Ampas Tahu. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Hendrawan, Y., S. M. Sutan, dan R. Y. R. Kreative. (2017). Pengaruh variasi suhu karbonisasi dan konsentrasi aktivator terhadap karakteristik karbon aktif dari ampas tebu (Bagasse) menggunakan activating agent NaCl. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 5(3): 200–207.

Huda, S., Ratnani, R. D., & Kurniasari, L. (2020). Karakterisasi karbon aktif dari bambu ori (bambusa arundinacea) yang di aktivasi menggunakan asam klorida (HCl). Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 5(1), 22–27. https://doi.org/10.31942/inteka.v5i1.3397

Komariah, L. N., Ahdiat, S., & Sari, N. D. (2013). Pembuatan karbon aktif dari bonggol jagung manis (Zea mays saccharata sturt) dan aplikasinya pada pemurnian air rawa. Jurnal Teknik Kimia, 19(3), 1–8.

Lano, L. A., Ledo, M. E. S., & Nitsae, M. (2020). Pembuatan arang aktif dari tempurung siwalan (Borassus flabellifer L .) yang diaktivasi dengan kalium hidroksida (KOH). Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 5(1), 8–15. https://doi.org/10.24002/biota.v5i1.2948

Masriatini, R., Fatimura, M., & Putri, F. (2020). Pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi karbon aktif dengan variasi konsentrasi aktivator NaCl. Jurnal Redoks, 5(2), 87–95. https://doi.org/10.31851/redoks.v5i2.4924

Maulana, G. G. R., Agustina, L., & Susi. (2017). Proses aktivasi arang aktif dari cangkang kemiri (Aleurites moluccana) dengan variasi jenis dan konsentrasi aktivator kimia. Ziraa’ah, 42(3), 247–256.

Meilianti, M. (2020). Pembuatan karbon aktid dari arang tongkol jagung dengan variasi konsentrasi aktivator natrium karbonat (Na2CO3). Jurnal Distilasi, 5(1), 14–20. https://doi.org/10.32502/jd.v5i1.3025

Murtono, J., & Iriany. (2017). Pemmbuatan karbon aktif dari cangkang buah karet dengan aktivator H3PO4 dan aplikaisnya sebagai penjerap Pb (II). Jurnal Teknik Kimia USU, 6(1), 43–48.

Nurrahman, A., Permana, E., Gusti, D. R., & Lestari, I. (2021). Pengaruh Konsentrasi Aktivator Terhadap Kualitas Karbon Aktif dari Batubara Lignit. Jurnal Daur Lingkungan,4(2),44–53. https://doi.org/10.33087/daurling.v4i2.86

Oko, S., Kurniawan, A., Sthefani, E., Palulun, B., Cipto, J., Kampus, M., Lipan, G., & Indonesia, K. T. (2021). Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Aktivator HCl terhadap Karakteristik Karbon Aktif dari Ampas Kopi. Metana: Media Komunikasi Rekayasa Proses Dan TeknologiTeapt Guna, 17(1), 15–21.

Pane, G. C., & Hamzah, F. (2018). Pemanfaatan kulit buah durian padapembuatan arang aktif dengan metode aktivasi fisika-kimia menggunakan asam fosfat. Jom Faperta, 5(2), 1–14.

Permatasari, A. R., Khasanah, L. U., & Widowati, E. (2014b). Karakteristik karbon aktif kulit singkong (Manihot utilissima) dengan variasi jenis aktivator. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 7(2), 70–75.

Purnamawati, E., R, R., & Wiraningtyas, A. (2019). Pemanfaatan arang aktif dari tongkol jagung (Zea mays L.) sebagai adsorben zat warna sintetis ungu. Jurnal Pendidikan Kimia Dan Ilmu Kimia, 2(2), 43–48. https://doi.org/10.33627/re.v2i2.302

Sahraeni, S., Syahrir, I., & Bagus. (2019). Aktivasi kimia menggunakan NaCl pada pembuatan karbon aktif dari tanah gambut. Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019, 145–150.

Sani. (2011). Pembuatan karbon aktif dari tanah gambut. Jurnal Teknik Kimia, 5(2), 400–406.

Setiapraja, L. A., Sururi, M. R., & Rachmawati, V. (2024). Potensi Limbah Biomassa Menjadi Karbon Aktif Sebagai Upaya Resources Recovery : Studi Literatur. Jurnal Serambi Engineering, IX(1), 7795–7800.

Yuningsih, L. M., Mulyadi, D., & Kurnia, A. J. (2016). Pengaruh Aktivasi Arang Aktif dari Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Terhadap Luas Permukaan dan Daya Jerap Iodin. Jurnal Kimia VALENSI, 2(1), 30–34. https://doi.org/10.15408/jkv.v2i1.3091




DOI: https://doi.org/10.24198/jt.vol18n2.9

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY-SA 4.0)