DISAIN DAN UJI UNJUK KERJA MESIN PENGERING BERDASARKAN KONSEP EFEK RUMAH KACA (ERK) HIBRIDA

S. Endah Agustina, Dyah Wulandani, Novalina Naibaho

Abstract


Pengeringan merupakan proses yang sangat penting dalam penangan produk-produk pertanian. Saat ini mesin pengering yang lebih effisien dan lebih ramah lingkungan gencar dikembangkan, selain sebagai salah satu upaya untuk menekan laju pemanasan global dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan (surya dan biomassa), juga untuk menekan biaya proses karena semakin mahalnya energi fossil dan listrik. Mesin pengering yang dirancang adalah mesin pengering yang memanfaatkan efek rumah kaca (ERK) iradiasi surya di dalam ruang pengering.  Sumber energi hibrida (surya dan biomassa) digunakan agar mesin mampu beroperasi 24 jam dalam 1 hari. Mesin dirancang tipe bak, untuk pengeringan jagung pipilan dengan kapasitas 1 ton per proses. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada kapasitas penuh (1 ton jagung), suhu ruang pengering mampu mencapai  55,7 oC pada iradiasi surya sebesar 294,36 W/m2  dan penambahan sumber panas dari pembakaran biomassa (kayu bakar)  sebesar 5.39 kg/jam. Dibutuhkan waktu  23 jam untuk mengeringkan jagung dari KA 31.59% menjadi 14%. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa dalam proses pengeringan tersebut  peran energi biomassa ternyata sangat dominan (67 – 90 %) dibanding energi surya (7-20%) dan energi listrik.

 

Kata kunci: Pengeringan, Efek rumah kaca (ERK), Sumber energi hibrida.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY-SA 4.0)